Kalau ada film yang nggak bosan saya tonton, mungkin the most movie tersebut adalah The Karate Kid. Bisa dibilang, film keluaran tahun 2010 hasil remake film tahun 1984 ini juga sering banget disetel di TV.
Film The Karate Kid dimainkan oleh pemeran utamanya Jackie Chan sebagai Mr Han dan Jaden Smith sebagai Dre Parker.
Kebetulan, apa yang dialami Dre ini pernah saya alami, juga kini dialami anak saya. Entah kenapa, nasib jadi anak pindahan ke tempat baru kok ya suka diusilin dan dijadiin kalah-kalahan sama teman-teman barunya ya. *bigsigh
Belajar dari Dre yang Memunculkan Keberanian dalam Dirinya
Karena film ini sudah sering banget ditayangkan di tv, jadi di tulisan ini memang isinya spoiler banget ya. Abisan dah banyak yang sering nonton pun! Hehehe…
Jadi ceritanya, Dre ini ikut ibunya yang pindah dari Amerika ke China. Bayangin, di Amerika saja orang kulit hitam masih sering mengalami perlakuan rasis. Apalagi di China.
Jadi pas di China, Dre ini ndilalah berkonflik dengan anak hobi superior yang jago kungfu. Namanya Cheng. Sudahlah jadi anak baru, nggak bisa bela diri. Ya habis lah dia!
Untungnya, ada satu cewek yang suka ngebelain Dre. Ternyata pas Dre dekat sama anak ini, si Cheng makin menjadi superiornya.
Hingga one day, Dre diselamatkan Mr Han. Singkat cerita, Mr Han ini lalu mengajari Dre kungfu.
Uniknya, cara yang diajarkan Mr Han tu bukan yang langsung beladiri bak buk bak buk gitu. Tapi Dre kaya diajari dan diasah mentalnya dulu. Mulai dari mental untuk menghargai ibunya, sampai mental keberanian.
Nah, pelajaran tentang mental keberanian inilah yang nancep banget di saya. Pun, saya tanamkan ke anak saya yang juga sedang ngalamin masalah serupa.
Di cerita film ini, suatu ketika, Dre diajak Mr Han ke suatu gunung. Sebelum sampai, Dre tertarik sama pemandangan seseorang yang kayak sedang diem-dieman sama ular tapi mereka saling tatap. Uniknya, tiap orangnya gerak miring ke kanan atau kiri, ular itu ngikutin terus.
Menghadapi Anak Bermasalah dengan Menunjukkan Keberanian
Buat yang sudah nonton, pada tahu kan endingnya gimana? Yang menang siapa pas bela diri, pada tahu kan?
Sebetulnya kalau dilogika, agak susah lah ya. Kok bisa anak baru belajar kungfu tapi udah ngalahin anak yang belajarnya sudah cukup lama.
Apalagi dalam kondisi kaki yang sudah tidak sehat lagi. Waktu lihat bagian ini tuh saya ngebatin: ah ya sudah lah ya, namanya juga film.
Tapi, how he face his enemy itu yang saya simpan di memori dan saya tunjukkan ke anak saya. Saat ada anak sok berkuasa, sok maunya orang lain harus takut dan nurut sama dia, tunjukkan, bahwa kita nggak takut dan kita berani ngadepin dia.
Eye contact juga penting. Karena memang dari berbagai komunikasi yang saya alami sendiri, saat kita berani menatap dalam dan fokus ke lawan bicara, dijamin, dia akan segan sama kita.
Memang sih, tipe anak superior juga kalau diginiin, dia juga nggak bakal nyerah gitu aja lho. Kayaknya harus dihadapin dengan cara berkali-kali dan anaknya dibikin kalah atau kapok dulu. Baru tuh anak berhenti. Itu juga kemungkinannya seringnya tipis.
Karena bisa jadi, ia akan mencari mangsa baru ke anak lain.
Nilai Moral Lain dalam Film Karate Kid
Ada beberapa nilai moral bagus sebetulnya dalam film The Karate Kid, selain tentang keberanian menghadapi anak superior.
Berikut ini beberapa catatan dari saya.
1. Kesabaran dan ketekunan
Kesabaran beda dengan ketekunan lho ya. Kalau kesabaran identik dengan bagaimana kita kuat mengendalikan diri. Sedangkan ketekunan kaitannya dengan seberapa tahan kita terus ada dan berusaha untuk tetap menjalankan sesuatu di posisi tersebut.
Dalam film The Karate Kid, Dre diajari Mr Han untuk bisa sabar menjalankan tahap demi tahap latihan yang diminta Mr Han.
Yang sudah pernah nonton tentunya ingat kan bagaimana Dre harus terus menggantung jaketnya ke sebuah gantungan. Bahkan saat hujan pun, dia tetap dipayungi Mr Han untuk terus melakukan hal tersebut.
Hasilnya ada, Dre jadi nggak nyepelein ibunya yang salah satu contohnya ya itu, menaruh baju di tempatnya dengan baik.
Sedangkan pelajaran ketekunan, Dre diajari untuk kuat dan tahan dalam proses belajar kungfu. Apalagi kan awalnya dia sendiri yang minta. Jadi mau badannya sakit pas latihan, ya tetap harus dijalani.
2. Kedisiplinan
Namanya juga latihan beladiri, ya mesti lah ya perlu dilatih kedisiplinannya. Fungsinya ya kita jadi ditunjukkan bahwa disiplin itu berguna banget untuk mencapai tujuan dan mengatasi hambatan yang ada.
3. Keberanian
Nah, ini tadi sudah sempat saya bahas banget ya. Jadi berani itu penting. Kalau kita nggak salah, ya ngapain takut. Karena saat kita takut, masalah yang kita tinggalin itu bakal terus ngikut. Nggak akan bakal bisa selesai.
4. Pertemanan
Saya tuh salut sama Mei Ying. Dia cantik dan pintar, tapi nggak kemudian membuat dia yang punya banyak kelebihan itu jadi seenaknya dalam berteman. Apalagi kalau urusannya masalah rasisme ya, saat masih ada saja orang melihat karakter fisik yang unik malah sebagai masalah. Si Mei Ying ini tetap mau berteman dengan Dre. Bahkan orang tuanya saja langsung main tutup sebelah mata saat tahu Mei Ying berteman dengan Dre.
5. Anti-Bullying
Film ini memang menjadikan isu bullying sebagai inti masalah cerita. Yang perlu kita ambil pelajaran dari film ini adalah yuk ajarkan ke anak-anak kita untuk selalu berani menghadapi para pembully. Karena memang anak-anak tukang bully itu paling hobi banget menjadikan anak-anak penakut dan tukang nurut sebagai bahan bullyingnya.
6. Belajar dari kegagalan
Saat gagal dari kemenangan, ada nilai yang diajarkan dalam film ini. Mulai dari kebesaran hati untuk mengakui kemenangan orang lain meskipun itu orang yang tidak kita sukai. Istilahnya, belajar legowo ya. Selain itu, kita juga harus tetap menaruh hormat lho pada orang yang sudah mengalahkan kita.
Seperti yang terjadi di akhir film. Eh, nanti jadi spoiler banget dong kalau dikasih tahu! Hehehe…
7. Pengendalian diri
Terkadang untuk menaklukan sesuatu, memang yang diperlukan adalah pengendalian diri terlebih dahulu. Kalau kita terlalu menggebu-gebu ingin menghabisi lawan, yang ada ya malah kitanya duluan yang habis.
Jadi buat siapa saja yang sedang mencari keberanian menghadapi orang lain, atau yang kayak saya nih, yang anaknya hobi ditindas anak lain, kayaknya perlu nonton film The Karate Kid versi Jackie Chan dan Jaden Smith. Karena untuk menghadapi sesuatu, sebetulnya intinya adalah perku adanya keberanian dari diri kita sendiri dulu.
Dulu aku pernah nonton karate kids versi yg bule semua, zaman kecil. Itu juga memorable bgtttt di kepala sampe akhirnya pas yg versi Jacky ini kluar, aku jadi pengen nonton juga. Dan ternyata sama bagusnya 😍😍❤️. Ini juga termasuk film yg ga bosen ditonton ya mba.
ReplyDeleteMungkin Krn ttg beladiri sih, apalagi dari duku itu aku selalu kagum Ama cowo yg bisa karate 😄😄. Keren aja gitu 🤭