Suatu ketika saat melihat TikTok, saya mendapati sebuah konten yang berasal dari Ustadz Rahmat Wahyudin. Di konten tersebut, ustadz yang di kemudian waktu saya ketahui berasal dari Pekanbaru ini berbagi tips agar seorang anak bisa jenius.
Saat saya browsing, ternyata Ustadz Rahmat Wahyudin ternyata merupakan pembina MTQ Cabang Fahmil Quran dan Syahril Quran Pondok Pesantren Dar El Hikmah Kota Pekanbaru.
Uniknya, di tahun 2022 lalu, Madrasah Aliyah pondok pesantren ini menyabet banyak juara di ajang MTQ Kota Pekanbaru. Di balik prestasi tersebut, rupanya ada peran Ustadz Rahmat Wahyudin dalam membimbing para santri agar meraih kesuksesan dalam ilmu Alquran.
Nah, ilmu inilah yang kemudian ia bagikan dalam konten TikTok yang saya lihat waktu itu. Jadi menurut beliau, anak bisa menjadi cerdas itu bisa dilatih dari waktu kondisi otaknya.
Berikut ini rincian penjelasan dari Ustadz Rahmat Wahyudin.
1. Jam 5 subuh sampai jam 7 pagi
Ini adalah waktu untuk makan sarapan. Otak di waktu ini menurutnya masih datar. Dan untuk makanannya dianjurkan makanan yang luar biasa. Sayangnya, tidak dijelaskan dalam konten tersebut, makanan seperti apa yang seharusnya perlu diberika kepada anak
2. Jam 7 pagi sampai 10 siang
Di waktu ini, kondisi otak sedang bagus. Ustadz Rahmat Wahyudin mengajurkan agar anak jangan bermain-main di waktu ini. lebih baik digunakan untuk belajar. Karena ini merupakan waktu yang baik untuk melakukan aktivitas tersebut.
3. Jam 10 sampai jam 12 siang
di jam ini, kondisi otak sedang capek. Karena itu jika dipakai belajar, diperlukan guru-guru yang hebat untuk mendampingi anak-anak. Ini bertujuan untuk menaikkan lagi kondisi otak yang sedang turun.
4. Jam 12 sampai jam 1 siang
Ini adalah waktu di mana kondisi otak sedang datar. Bagus untuk digunakan tidur sejenak. Uniknya, Ini justru sering diterapkan oleh orang barat. Padahal orang Islam lah yang punya dalil dalam Alquran.
Kata Rasulullah, tidur sianglah kamu karena setan tidak pernah tidur siang. Fungsi tidur siang ini untuk mengganti tidur malam yang kurang.
5. Jam 1 sampai jam 3 sore
Ini merupakan waktu saat kondisi otak sedang bagus. Ini bisa digunakan untuk belajar atau menghapal Quran.
6. Jam 3 sampai jam 5 sore
Ternyata, ini adalah waktu di mana otak sedang di posisi ngedrop atau turun.
7. Jam 5 sampai jam 6 maghrib
Otak kembali datar di waktu ini. Karena itu anak-anak bisa melakukan aktivitas mandi atau bersiap-siap shalat maghrib.
8. Jam 6 sampai jam 7 malam
Di waktu ini otak sedang naik kecerdasannya hingga 80 persen.
9. Jam 7 sampai jam 12 malam
D saat ini otak anak sedang capek. Bagusnya, jam-jam ini bisa dipakai anak untuk bercengkerama dengan orang tuanya.
10. Jam 12 malam sampai jam 5 pagi
Otak dalam posisi kosong atau nol di waktu ini. menurut Ustadz Rahmat Wahyudin, kalau anak bisa bangun di jam tersebut, ia jamin, anak bisa masuk 10 besar.
Dasar Alquran tentang Perlunya Tidur Sedikit
Tambahan dari Ustadz Rahmat Wahyudin, jika ingin anak menjadi penghapal Quran, tidurlah sedikit. Hal ini didasari Alquran, surat 51, ayatnya 15 sampai 18.
Sewaktu saya cek, surat Alquran yang dimaksud tersebut adalah Adz Dzariyat. Arti dari ayat 15 hingga 18 adalah sebagai berikut.
Ayat 15: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air.
Ayat 16: Mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbua baik.
Ayat 17: Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam.
Ayat 18: Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)
Jadi Ustadz Rahmat Wahyudin menyanggah alasan medis yang menyebut bahwa tidur yang cukup itu 8 jam sehari. Karena jika anak zaman sekarang tidur 8 jam sehari, maka dipastikan kemungkinan tidak akan salat subuh. Apalagi anak zaman sekarang yang kebayakan tidur mendekati tengah malam.
Pengalaman Mengajar di Boarding School dengan Pengaturan Aktivitas Berdasarkan Waktu Kondisi Otak
Saat saya membaca komentar di akun TikTok yang membagi konten ceramah dari Ustadz Rahmat Wahyudin ini, saya lihat beberapa orang tua mengaku anaknya sudah melakukan aktivitas tersebut karena sekolah di boarding school.
Saya pun mengingat-ingat pengalaman saat pernah berada di MAN IC Serpong untuk pelatihan, dan saat mengajar di SMA GIBS Kalsel. Bisa dibilang, ya memang seperti itulah ritme yang kebanyakan ada.
MAN IC Serpong sendiri, seperti yang banyak orang tahu, merupakan gudangnya anak-anak berprestasi akademik. Banyak dari siswa di sekolah ini langganan juara olimpiade hingga tingkat internasional. Yang saya salut, energi otak kebanyakan anak-anak di sekolah seperti selalu menyala.
Saat saya akhirnya mengajar di boarding school di Kalsel, meski tidak semelejit prestasinya seperti di MAN IC Serpong, tapi anak-anaknya punya kualitas pembelajar yang bagus. Bahkan saya amati hingga mereka kuliah.
Apakah anak-anak ini capek? Lelah? Awalnya kalau saya melihat murid-murid saya yang baru masuk di boarding school, kondisi itu memang ada. Tapi karena mereka kebanyakan belum terbiasa.
Seiring waktu ketika mereka sudah terbiasa, akhirnya ya baik-baik saja. Kalaupun sampai ada yang gampang sakit, biasanya karena anaknya sedikit makan, atau begadang karena keasyikan ngobrol dengan teman-teman di asrama.
Malah untuk anak-anak yang cowok, baterainya seperti tidak habis. Di jam 3 hingga 5 sore saat anak-anak diberi keleluasaan untuk aktivitas mandiri, mereka malah asyik main bola. Saat ditanya apa tidak capek, alasannya justru malah capek kalau tidak main bola. Hehehe…
Post a Comment
Post a Comment