Suatu
ketika, saya menemukan sebuah cerita tentang bagamana orang Prancis mendidik
anaknya. Yang cerita ini adalah seorang wanita Indonesia yang menikah dengan
orang Prancis dan mereka pun tinggal di sana.
Ia
juga bercerita, bagaimana perbedaan pendidikan tersebut akhirnya membentuk
karakter anak-anaknya. Dan kebanyakan perbedaan pendidikan ini terletak pada
hal kemandirian. Bahkan, pendidikan tersebut dilakukan sejak mereka bayi.
Yuk,
cek satu-satu poin di bawah ini ya…
1.
Bayi
tidur sendiri
Di
Prancis, tidak ada bayi dan ibunya yang begadang. Bahkan kalau kita sering
lihat video tentang kehidupan di luar negeri di mana bayi tidur sendirian di
dalam tempat tidur bayi di dalam kamarnya, nah, seperti itulah gambarannya.
Tapi
bukan kemudian bayi baru lahir lalu ditidurkan di kamar sendiri seperti itu ya.
Kebiasaan ini seringnya berlaku untuk bayi di atas usia 1 tahun.
Ada
trik yang biasa digunakan ibu-ibu di Prancis jika bayi tiba-tiba menangis saat
malam hari. Caranya jika bayi terdengar manis, biarkan dulu selama 10 menit. Jika
masih menangis, bayinya dielus-elus saja dan jangan digendong.
2.
Mencoba
berbagai makanan dan makan sendiri
Anak-anak
di Prancis dibiasakan untuk menyicipi dulu makanan sebelum mereka berkata tidak
suka. Misalnya kalau ada anak nggak suka makan wortel, ya sudah, makan makanan
yang lain.
Lain
hari, dikasih lagi wortel. Anggapannya, barangkali di waktu lain anak akan berubah
pikiran.
Dan
kalau anak nggak suka makan, bukan berarti lalu diganti susu atau camilan. Hal seperti
ini tidak berlaku di Prancis. Waktunya makan, ya makan.
Hal
lain seputar kebiasaan makanan di keluarga yang ada di Prancis adalah tentang
makan sendiri. Untuk anak di atas 8 bulan kalau sudah bisa pegang sendok, ya
harus makan sendiri. nggak ada istilah anak disuapi sampai dia besar.
Dua
kebiasaan ini yang kemudian membuat anak-anak di Prancis katanya bisa dibilang
tidak sulit untuk urusan makan. Anak-anak juga tidak membatasi diri untuk
mencoba makanan apapun yang baru bagi lidah mereka.
3.
Memerhatikan
pendapat anak
Orang
tua di Prancis suka mendengar pendapat anak. Setiap ada keputusan yang melibatkan
tentang anak itu sendiri, orang tua akan meminta pendapat anak.
Cara
ini bisa membuat anak jadi belajar bertanggung jawab. Karena apa yang dilakukan
anak adalah keputusan yang juga hasil dari pilihannya sendiri.
4.
Tidak
selalu langsung mengabulkan permohonan anak
Apapun
yang diminta anak-anak pada orang tuanya, tidak serta merta langsung dituruti. Cara
ini membuat anak jadi berlatih untuk bersikap sabar.
Jika
anak meminta sesuatu dan orang tua tahu itu tidak baik untuk anaknya, mereka
akan memberikan pengertian, mana yang baik dan benar. Orang tua di Prancis
tidak akan menuruti permintaan anak hanya agar dicintai anak-anak mereka.
5.
Belajar
menghormati siapapun
Di
Prancis, anak-anak diajarkan untuk mengucapkan salam pada siapapun. Mau itu
orang tua sendiri, teman, guru, sampai tukang sampah atau kasir minimarket.
Mereka
juga diajarkan untuk menghormati profesi orang lain. Apalagi jika profesi itu
membantu kehidupan mereka.
Misalnya
para cleaning service di sekolah yang sudah membersihkan area sekolah, makan
anak-anak bisa mengucapkan terima kasih ke mereka. Tidak hanya itu, anak-anak
pun harus ikut menjaga kebersihan yang sudah dihasilkan oleh para cleaning
services.
6.
Tidak
memerkan pencapaian anak pada orang lain
Para
orang tua di Prancis tidak terbiasa untuk menceritakan alih-alih sebagai bentuk
pamer tentang pencapaian yang sudah diraih oleh anaknya. Meski anaknya
berprestasi, mereka tidak menunjukkan hal tersebut para orang lain.
7.
Anak
belajar bertanggung jawab dan diberi kepercayaan
Anak-anak
di Prancis belajar tentang kebiasaan membuat aturan bersama dan menyepakatinya.
Mereka juga dibebaskan untuk melakukan apapun namun dalam batas aturan yang
sekali lagi, sudah disepakati.
Dan
orang tua percaya pada anak dengan kebebasan yang sudah disepakati. Hal inilah
yang membuat anak jadi belajar bertanggung jawab sejak di usia dini.
Lalu
jika anak bersalah, ia akan menerima konsekuensinya. Orang tua baik itu ibu
atau ayah tidak akan membela kesalahan yagng sudah dibuat anaknya. Konsistensi ini
yang membuat anak jadi tidak bingung dan merekam kebiasaan dalam kepalanya.
8.
Anak
tidak terbiasa dekat dengan gadget
Kalau
di Indonesia, kebanyakan anak akrab dengan gadget. Mencari hiburan lewat hp,
TV, atau yang lainnya, sepertinya sudah jadi hal yang biasa. Hehehe, bahkan itu
terjadi dalam keluarga saya sendiri.
Namun
di Prancis, anak terbiasa dengan aktivitas tanpa gadget. Membaca buku, main
lego, atau mainan lainnya adalah hiburan yang biasa dimainkan anak-anak dari
pada memegang gadget.
9.
Negara
memberi kesempatan pria untuk ikut dalam pengasuhan anak
Enaknya
hidup di Prancis adalah adanya cuti bagi para bapak yang baru punya bayi. Dan ini
adalah peraturan yang memang banyak diterapkan di negara-negara di Eropa.
Ada
juga cuti spesial yang bisa diambil para bapak untuk mengasuh anak selama
beberapa bulan. Hal ini dikarenakan para suami dia sana memang berperan aktif
dalam kegiatan pengasuhan anak.
Bagaimana
buibu pakbapak dengan gaya pendidikan orang tua di Prancis? Kalau menurut saya,
sebetulnya ya banyak juga kok ya gaya pendidikan di sana yang sudah diterapkan
oleh para orang tua di Indonesia.
Post a Comment
Post a Comment