Buibu dan Pakbapak, ada nggak ya yang punya anak suka susah konsentrasi? Kalau ada distraksi sedikit, langsung buyar kemampuannya untuk fokus.
Nah, kejadian seperti ini sering terjadi nih pada anak saya Kayyisah. Sulung saya itu kalau belajar, harus yang kondisinya tenang banget!
Sayangnya dan ndilalah, dia ini punya adik yang super usil. Kalau sedang belajar, dan saya mengajari Kayyisah, eh, adiknya ini selalu ada saja caranya untuk mencari perhatian saya. Akibatnya, Kayyisah pun jadi nggak bisa fokus belajar.
Dan memang, anak tipe susah fokus ini juga pernah saya dapati di murid-murid saya dulu waktu mengajar. Biasanya anak tipe ini sebetulnya ya motivasinya untuk mau belajar itu ada dan besar. Tapi sayang, mereka tipe yang butuh waktu tenang untuk mencerna pelajaran.
Tips Mengatasi Anak Agar Mudah Berkonsentrasi
Dari beberapa sumber, saya mendapati beberapa tips atau cara untuk mengajari anak agar lebih mudah berkonsenstrasi. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan.
Tentukan tujuan dan target yang jelas
Memberikan tujuan yang jelas dan target yang terukur akan membantu anak fokus pada apa yang sedang mereka lakukan.
Misalnya dalam satu kali waktu belajar, saya akan bilang ke Kayyisah kalau kita akan belajar bersama mengerjakan PR pelajaran Tematiknya. Saya perlihatkan apa saja yang harus ia kerjakan. Serta, sampai jam berapa maksimal targetnya ia harus mengerjakan tugasnya tersebut.
Buat lingkungan yang nyaman
Lingkungan yang bising atau terlalu ramai dapat mengganggu konsentrasi anak. Pastikan anak duduk di tempat yang tenang dan nyaman saat belajar.
Nah ini, kejadian banget bagi Kayyisah yang suka diusili adiknya. Jadi kalau Kayyisah sedang belajar, saya sudah mengantisipasi gimana caranya agar Emir mau tenang dan tidak kumat usilnya.
Misalnya mulai dari menyediakan camilan buat Emir, membuat dia tenang dengan akhirnya disodori Youtube, atau kalau ada abinya, saya minta abinya mengajak Emir jalan-jalan keluar rumah.
Batasi gangguan
Matikan televisi dan gadget saat anak belajar, dan batasi akses mereka ke sumber-sumber distraksi lainnya seperti mainan atau buku-buku cerita.
Ini kejadian ke Kayyisah yang memang nggak bisa multifokus. Diterangkan tapi tangannya sambil mainan pensil saja, dia sudah susah memahami apa yang sedang dia dengar. Jadi karena sudah hapal, saya sampai minta dia benar-benar hanya fokus ke saya.
Arahkan perhatian anak
Bantu anak fokus dengan memberikan pertanyaan atau tugas yang spesifik yang membutuhkan perhatian mereka.
Tipe anak yang sulit konsentrasi ini memang nggak bisa kalau dihadapkan pada guru yang suka bercerita. Ada kan tuh tipe guru yang kalau menerangkan A, ceritanya bisa jalan ke mana-mana. Nah, anak tipe susah konsentrasi ini bakal bingung nih memilih mana yang mesti ia pahami atau simpan dalam memorinya.
Begitu juga saat saya mengajari Kayyisah. Misalnya dia sudah tahu pertanyaannya apa, jawabannya apa. Biasanya saya akan tanya pertanyaan lain yang masih berhubungan dengan pertanyaan yang sudah ia ketahui itu.
Misalnya pertanyannya bagaimana bunyi sila ke-2 Pancasila. Kalau dia sudah tahu jawabannya, biasanya akan saya kembangkan lagi dengan pertanyaan, lambangnya apa? Contoh sikapnya apa? Jadi belajarnya bisa fokus sekalian tentang materi tersebut.
Berikan pujian atau dorongan
Anak akan lebih mudah berkonsentrasi jika mereka merasa dihargai atau didorong oleh orang tua atau guru mereka. Berikan pujian atau dorongan positif setiap kali anak berhasil fokus dan belajar dengan baik.
Kalau saya mengajari Kayyisah, setiap dia bisa membaca dengan lancar dan menjawab dengan benar, spontan langsung saya bilang, “Pintar!” atau segala pujian lainnya.
Jika belum bisa, saya arahkan atau saya pancing Kayyisah dengan petunjuk sehingga ia akhirnya bisa menjawab dengan benar. Akhirnya, ia pun jadi punya rasa percaya diri.
Berikan istirahat yang cukup
Konsentrasi akan menurun jika anak terlalu lelah atau kelelahan. Berikan mereka istirahat yang cukup selama belajar, dan pastikan mereka mendapatkan cukup tidur malam.
Buat Kayyisah, saya sudah hapal banget kalau dia sampai tidak tidur siang sebentar saja setelah pulang sekolah, pasti malamnya jadi suka lambat kemampuan berpikirnya.
Jadi untuk Kayyisah, saya memang benar-benar menjaga agar dia tidak sampai kelelahan atau bahkan menjaga moodnya. Karena efeknya sangat terasa sekali saat ia belajar.
Latih kemampuan konsentrasi secara teratur
Anak perlu terbiasa dengan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan konsentrasi. Berikan mereka tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi, seperti menyelesaikan puzzle atau membaca buku secara teratur agar mereka terbiasa dengan kegiatan tersebut.
Kalau Kayyisah sendiri biasanya melatih konsentrasi dengan bermain lego, menggambar, atau mengarang cerita. Sayangnya ya itu, sering dia dapat distraksi dari adiknya yang usil.
Itu tadi apa dan bagaimana bagi kita para orang tua untuk melatih anak agar lebih bisa berkonsentrasi. Semoga bermanfaat ya…
Post a Comment
Post a Comment