Siapa di sini yang anaknya hobi gambar, kecil-kecil gambarnya, terus sampai ngehabis-habisin kertas hayo?
Beneran saya nyari buibu pakbapak yang punya anak kayak gini. Soalnya, anak saya Kayyisah, hobinya ya begitu itu.
Sejak batita, Kayyisah memang hobi banget menggambar. Makin gede, lha kok hobinya makin suka menggambar yang modelnya potongan gambar dengan ukuran yang kecil.
Misalnya dalam satu lembar kertas halaman buku, dia menggambar satu bentuk tokoh anak kecil misalnya, di bagian tengah kertas, lalu ya sudah, selesai begitu saja.
Sejak kecil, anak perempuan saya yang sekarang usianya 8 tahun ini sukanya menggambar dengan pulpen atau spidol. Mirip seperti gambar doodle. Dia kurang suka mewarnai gambarnya.
Nah, perkara kertas itulah yang sering bikin saya gemas. Lha satu halaman, gambarnya cuma sedikit bahkan cuma satu gambar di tengah, lalu kertas itu dianggap selesai begitu saja.
Melihat itu, jadilah saya bisa sering nge-rap panjang, menceramahi dia tentang bagaimana asal muasal kertas, pohon-pohon di hutan yang ditebangi untuk dijadikan bahan baku kertas, dan sebagainya, dan seterusnya.
Akhirnya saya akali, dia boleh menggambar di kertas yang memang masih ada ruang kosongnya. Meskipun, endingnya cara ini ya berakhir juga dengan tumpukan kertas ke bakul loakan.
Mengajak Anak Membuat Stiker dari Hasil Gambarnya
Melihat tumpukan kertas yang ada hasil corat-coret gambar buatan Kayyisah, kadang saya merasa sayang. Kok ya dibuang gitu aja ya?
Akhirnya suatu ketika, saya terpikir untuk mengajak dia membuat stiker. Lumayan melatih daya kreativitas dan motorik halus anak.
Caranya ternyata cukup mudah kok. Bahan-bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut.
Potongan gambar anak
Lem isolasi bening yang ukurannya besar
Gunting
Double tape atau isolasi bolak-balik
Tuh, cuma itu saja lho bahannya. Cara membuatnya juga cukup simpel.
Gunting gambar menjadi potongan yang mau dijadikan bentuk stiker. Ukuran gambar yang bisa digunakan ini menyesuaikan ukuran isolasinya ya. Kalau saya, biasanya bentuk guntingannya sedikit mengikuti bentuk gambarnya. Tapi kita bisa menggunting sesuai selera kok. Apalagi kalau anak yang menggunting, biarkan semampunya dia saja deh.
Siapkan isolasi yang sudah terbuka, lalu tempel potongan gambar di salah satu sisi.
Lakukan cara yang sama di sisi lain yang belum terkena isolasi. Hati-hati dalam proses menempelnya ya. Karena kalau sampai isolasinya sedikit saja terlipat, hasil stikernya pun jadi kurang bagus. Karena itu pas proses ini, orang tua bisa membantu anak agar isolasinya menempel dengan rapi.
Kalau gambar sudah diisolasi bolak-balik, kita tinggal merapikan isolasi sesuai dengan bentuk stikernya.
Terakhir, tempel potongan isolasi double tape di sisi belakang gambar stiker.
Dah, jadi deh stikernya. Kegiatan membuat stiker ini bisa mengarahkan anak ke beberapa kegiatan positif lho.
Misalnya, anak jadi bisa dilatih motorik halusnya, ketelitian dan kecermatannya, juga daya kreativitasnya.
Stiker-stiker ini bisa juga dijual lho. Anak bisa ditantang atau diajak menjual stiker-stiker hasil buatannya. Ini bisa melatih kemampuan wirausaha si kecil.
Post a Comment
Post a Comment