Siapa nih yang setiap mau tahun ajaran baru
suka pusing mikir keuangan?
Bagi beberapa orang tua, hal ini memang bisa
terjadi. Tahun ajaran baru artinya harus ada uang yang keluar untuk membeli perlengkapan
sekolah anak. Mulai dari buku paket, buku tulis, alat-alat sekolah, dan yang
lainnya.
Apalagi tahun 2022 ini, yang katanya akan ada
kurikulum baru. Alamat nggak bisa lagi deh pakai buku paket turunan saudara
atau tetangga.
Biaya pengeluaran untuk tahun ajaran baru ini
akan makin ekstra jika anak naik ke jenjang sekolah yang berbeda. Misalnya dari
TK ke SD, SD ke SMP, dan seterusnya. Beli seragam baru, uang SPP yang lebih
besar lagi jumlahnya, atau yang lainnya.
Makin pusing lagi kalau: sebelumnya tidak ada
dana cadangan untuk persiapan tahun ajaran baru, atau anak yang naik ke jenjang
sekolah berbeda tersebut bisa lebih dari satu anak.
Coba bayangkan saja, punya anak tiga, yang
paling besar naik ke SMA, yang anak tengah naik ke SMP, dan yang paling kecil
dari TK ke SD. Kejadian pernah saya temui di tante saya.
Baca juga: Tips Memilih Sekolah untuk Anak
Bagi mereka yang memiliki uang berlebih, bisa
jadi bukan masalah untuk melengkapi kebutuhan anak tersebut. Malah, mungkin
akan membelikan mereka seperangkat alat sekolah baru yang begitu diinginkan
oleh anak tanpa melihat apakah yang lama sudah rusak atau tidak, masih bisa
terpakai lagi atau tidak.
Namun bagaimana bila dana yang tersedia
begitu terbatas? Jangan berkecil hati atau bahkan membuat anak menjadi minder
karena keinginannya kurang terpenuhi. Karena sebetulnya ada beberapa cara kok yang
bisa dilakukan oleh para orang tua untuk memenuhi kebutuhan anak di tahun ajaran
baru ini.
Baca juga: Kembali ke Sekolah dengan PJJ dan PTM? Siap Dong!
Belanja Seragam Sekolah di Pasar Rakyat
Bagi orang tua yang sudah membelikan
peralatan dan perlengkapan sekolah sejak jauh-jauh hari yang lalu, selamat,
beban pengeluaran tentunya akan lebih berkurang.
Untuk urusan baju seragam, bagi orang tua yang
bisa menjahit sendiri, jahit saja sendiri. Itu lebih murah biayanya. Membelinya
pun juga tidak harus di mall. Karena biasanya, toko-toko besar itu mengambil dari
toko-toko kecil seperti yang dari pasar rakyat.
Keuntungan lain dari membeli di pasar rakyat
adalah harga baju seragam yang terkadang masih bisa ditawar oleh para ibu yang
ingin membelinya.
Namun, belanja baju seragam seperti cara tadi
mungkin bisa berlaku bagi anak yang akan bersekelah di sekolah negeri. Karena
jika di sekolah swasta, biasanya seragam sekolah sudah menjadi satu paket saat
daftar ulang.
Saat membeli di pasar rakyat, orang tua juga
bisa mensurvei dulu ke beberapa tempat tentang harga barang yang akan dibeli.
Bisa jadi di tempat berbeda dengan bentuk barang yang sama, harganya bisa
didapat berbeda dan lebih murah.
Baca juga: Cara Berani Belanja di Pasar atau Toko Moderen Saat Uang Sedang Menipis
Hari berbelanja pun harus dipilah-pilah. Untuk
yang temasuk ibu rumah tangga, belilah perlengkapan sekolah anak di hari biasa.
Karena jika di hari libur, kebanyakan para ibu yang bekerja di kantor juga akan
memilih hari tersebut.
Akibatnya orang tua bisa jadi berebut satu
sama lain saat membeli hingga sampai tidak teliti dengan kualitas dan harga
barang yang dibeli. Bisa juga kita jadi terpengaruh dan bukan pakai rasio
berpikir. Misalnya ada ibu yang beli barang tertentu, terus kita jadi
ikut-ikutan. Jadi kalau bisa sebelum berbelanja, catat dulu barang apa saja
yang mau dibeli.
Membeli Alat Tulis Secara Berkelompok
Pernahkah terpikir untuk lebih mengoptimalkan
keberadaan PKK yang ada di lingkungan rumah? Nah, menghadapi tahun ajaran baru
ini, sebetulnya para ibu bisa juga memenuhi kebutuhan perlataan atau
perlengkapan sekolah melalui PKK.
Saat membeli peralatan sekolah anak semisal
buku atau peralatan tulis, sebetulnya akan lebih murah jika itu dibeli dalam
jumlah banyak. Pada dasarnya, membeli alat tulis seperti pensil atau buku dalam
jumlah lebih banyak jadinya akan lebih hemat. Tapi terkadang jika membeli
banyak, jatuhnya bisa kebanyakan juga.
Untuk itu, orang tua bisa membelinya dengan
mengajak beberapa orang tua lain atau secara berkelompok. Salah satunya, bisa
dikoordinir lewat PKK.
Baca juga: Menyiasati Keuangan Keluarga Agar tidak Mengalami Krisis Keuangan
Menyiasati Anak yang Punya Selera Perlengkapan Sekolah Tertentu
Ada juga cerita lain tentang menghadapi anak
yang ingin dibelikan buku atau alat tulis bermerek. Misalnya yang memiliki
gambar atau mereka Barbie, Winnie The Pooh, Spiderman, atau Superman. Bisa
jadi, orang tua yang kurang memenuhi dana cukup kewalahan menghadapi keinginan
anak akan yang satu ini.
Seringnya, anak-anak suka mengikuti tren.
Misalnya kalau anak perempuan mintanya yang ada gambar Barbie. Padahal untuk
urusan harga, dalam satu lusin buku merek biasa yang bagian dalam kertasnya
bagus, sampulnya biasa-biasa saja, dibandingkan dengan buku yang juga dalamnya
sama kualitasnya tapi sampul depannya ada gambarnya Barbie misalnya, harganya
bisa beda jauh!
Untuk menghadapi situasi seperti ini, para
ibu bisa memberikan pengertian kepada anak dengan cara yang bijak. Caranya bisa
dengan membeli barang yang sejenis namun dengan harga yang lebih miring.
Tekankan bahwa lebih baik mengutamakan manfaat daripada mengikuti tren.
Atau bisa juga dengan cara seperti ini.
Belikan anak satu saja buku yang sesuai dengan keinginannya. Namun untuk buku
yang lain bisa dibelikan yang biasa saja. Sambil melakukan cara ini, beri
pengertian ke anak tentang kondisi orang tua jikalau memang kemampuan keuangan
tidak mencukupi.
Post a Comment
Post a Comment