Berkat MS Learning and Grow, terjawab sudah rasa penasaran saya selama ini. Akhirnya saya tahu, alasan mengapa saya dan si sulung Kayyisah kerap tidak klop dalam berkomunikasi.
Jadi ceritanya, sudah sejak lama saya ingin mengikutsertakan Kayyisah tes sidik jari. Sebetulnya Kayyisah sendiri sudah pernah dites sidik jarinya waktu di sekolah TK-nya dulu. Tapi entah kenapa, saya kok kurang sreg.
Waktu itu saya sudah langsung menerima hasil tes sidik jarinya, lalu membaca sendiri hasil yang dikeluarkan dari pihak psikolog. Sayangnya, waktu itu saya tidak bisa berkonsultasi untuk bagaimana menyikapi hasil tes tersebut.
Hasil tes yang saya terima waktu itu menunjukkan kalau Kayyisah hampir seimbang otak kanan-kirinya. Namun, otak kanan lah yang memang lebih besar sedikit porsinya.
Beberapa waktu kemudian, saya masih terus menduga-duga, sebetulnya karakter Kayyisah ini seperti apa. Ini kerap muncul saat saya berproses dengannya dalam kegiatan belajar di rumah.
Bagi para orang tua terutama yang ibu-ibu, tentunya paham betul kan, pandemi ini porsi orang tua besar sekali untuk menjadi guru di rumah. Begitu pun yang saya alami. Apalagi Kayyisah ada di kondisi TK menuju SD. Kok ya pas waktunya pandemi!
Sesi belajar Kayyisah di rumah bisa dibilang bukanlah semulus jalan tol. Komunikasi saya dengan suami saat mengajari Kayyisah seperti laiknya orang naik kendaraan di jalan tidak rata penuh lubang. Setidaknya, begitulah saya hanya bisa menggambarkan betapa acakadutnya saya dan suami saat mengajari Kayyisah belajar di rumah.
Tragisnya, kami berdua ini guru. Tapi kok ya mengajari satu anak saja di rumah, apalagi anak sendiri, kok ya seperti trial error yang terus mencari-cari formula pasnya seperti apa.
Alhamdulillah, pandemi kini makin mereda. Tapi tetap saja, masih ada PR besar yaitu bagaimana komunikasi yang pas dengan Kayyisah.
Saya dan suami kerap meraba-raba, ada sisi karakternya yang keluar dan itu menurun dari saya. Di lain waktu, karakter suami yang keluar. Dan itu jadi tugas saya dan suami karena kami ingin bisa enak berkomunikasi dengan sulung kami.
Namanya saja anak, tentunya kan hasil menurun dari kedua orang tuanya. Dan saya yang suka membaca karakter orang lewat sisi psikologi terus menerus terpikir, suatu saat, saya harus melakukan tes sidik jari Kayyisah lagi!
Kesempatan Tes Sidik Jari di MS Learning and Grow
Suatu ketika, saya membaca informasi kalau kita bisa melakukan tes sidik jari lewat jalan online. Informasi ini benar-benar membuat saya senang. Dan kesempatan ini tentunya tidak saya sia-siakan untuk melakukan tes sidik jari Kayyisah.
Informasi tes sidik jari itu bisa lakukan di aplikasi MS Learning and Grow. Caranya, kita tinggal download aplikasinya, klik bagian tes sidik jari, membeli vouchernya, dan tes sidik jari pun bisa kita lakukan.
Nantinya kita akan dihadapkan pada bagian yang memerlukan foto dari sidik jari yang akan dites. Ini harus dilakukan dengan hati-hati. Karena kalau sampai foto yang diambil kurang jelas, maka hasilnya pun bisa jadi tidak akurat.
Sejujurnya, sesi mengambil foto sidik jari Kayyisah ini penuh tantangan buat saya. Lha anaknya kinestetik banget. Susah buat diminta anteng. Belum lagi adiknya yang masih batita, super duper usil saat saat saya mengambil foto sidik jari Kayyiyah.
Akhirnya saya sampai harus ambil foto berkali-kali untuk memastikan foto sidik jari Kayyisah benar-benar jelas. Nggak apa-apa deh ambil foto berulang-ulang. Yang penting hasilnya nanti harus akurat, pikir saya.
Setelah foto sidik jari 10 jari tangan kanan dan kiri diambil, lalu saya kirim hasilnya di aplikasi. Dan kerennya, hasil tes sidik jari Kayyisah di MS Learning and Grow ini cepat banget lho keluarnya. Hanya butuh waktu 30 menit.
Saya bisa bilang ini cepat, karena saya pernah tes sidik jari, juga pengalaman tes sidik jari Kayyisah sebelumnya, hasilnya baru bisa diketahui beberapa hari kemudian. Tapi ternyata enggak di MS Learning and Grow.
Pas saya baca hasilnya, saya langsung ketawa habis-habisan. Iya sih, otak kanan dan kiri Kayyisah ini memang hampir sama. Hanya sedikit bagian otak kanannya yang dominan. Ini mirip dengan hasil tes sidik jari dia waktu TK.
Tapi, bukan itu yang bikin saya ketawa. Karena ternyata, Kayyisah ini memang benar-benar hasil turunan DNA saya dan suami. Lha iya jelas, namanya juga anak sendiri.
Yang unik, saya kan dominan otak kiri. Suami dominan otak kanan. Kemampuan otak kanan suami dan kiri saya itulah yang menurun ke Kayyisah.
Oh iya, asyiknya tes sidik jari di MS Learning and Grow ini, ada sesi konsultasi yang bisa kita ambil. Waktu itu, saya melakukan tes sidik jari ke Kayyisah hari Selasa, dan saya memilih hari Kamis untuk sesi konsultasinya.
Pasalnya waktu saya lihat waktu yang tersedia, momennya kurang pas untuk saya. Beberapa sesi waktu yang ada sudah dipilih orang lain. Jadilah hari Kamis pukul 17.15 WIB waktu yang saya pilih.
Sesi konsultasi ini dilakukan lewat zoom. Beberapa waktu sebelum sesi zoom, pihak MS Learning and Grow mengirimi saya WA untuk mengingatkan sesi konsultasi berikut link zoom-nya.
Waktu itu, saya berkonsultasi dengan Mbak Sari Wulandari dari MS Learning and Grow. Beliau langsung menerangkan hasil tes sidik jari Kayyisah yang sudah saya sempat baca laporannya setelah tes dilakukan.
Yang saya suka, Mbak Sari sebagai psikolog dari MS Learning and Grow ini begitu jelas dan detail dalam menerangkan. Nggak bertele-tele. Juga, nggak mengulang apa yang memang sudah saya baca.
Dan semua yang beliau sampaikan itu cuma bikin saya angguk-angguk kepala. Kok ya benar semuanya!
Giliran sesi tanya jawab, akhirnya saya sampaikan uneg-uneg saya selama ini. Saya ingin tahu, gaya komunikasi yang pas dengan Kayyisah dengan kondisi saya yang otak kiri, apa-apa maunya detail, urut, beres. Sementara Kayyisah yang dominan otak kanannya, sering tidak terstruktur dalam melakukan sesuatu. Di mata saya, kok ya nggak beres terus!
Sebetulnya memang tidak ada yang salah sih. Hanya saja, si otak kiri saya, kerap tidak bertemu dengan otak kanannya Kayyisah.
Mbak Sari lalu memberikan solusi agar saya bisa lebih menahan sisi detail yang saya miliki. Lebih tepatnya, menurunkan standar perfeksionisnya. Sedangkan untuk berkomunikasi dengan Kayyisah, karena karakternya dominan visual, saya diminta lebih sering mengajak komunikasi yang bentuknya berupa gambar menarik.
Setelah sesi konsultasi yang berlangsung 30 menit, saya kemudian kembali membuka aplikasi. Di sana, ada kesimpulan yang bisa saya dapatkan dari seluruh rangkaian tes sidik jari sampai sesi konsultasi.
Sekarang, saya jadi nggak penasaran lagi deh dengan karakter Kayyisah. PR saya, terus membenahi gaya komunikasi yang pas demi mendukung tumbuh kembangnya agar lebih baik.
Eh tapi yang baca tulisan ini, tentu masih penasaran kan tes sidik jarinya seperti apa? Kok bisa banyak benarnya? Yuk lanjut baca tulisan ini ya…
Dasar Tes Sidik Jari di MS Learning and Grow
Sebetulnya, begitu banyak analisa psikologi untuk membaca karakter seseorang. Meski saya bukan lulusan psikologi, tapi sejak masuk kuliah, saya begitu suka membaca tulisan-tulisan seputar bidang yang satu ini.
Maklum, soalnya aslinya dulu inginnya kuliah di jurusan psikologi. Eh tapi pas UMPTN (hiya, ketahuan jadulnya pakai istilah ini untuk ujian masuk perguruan tinggi), saya malah diterima di pilihan pendidikan ekonomi.
Tapi, semangat saya untuk mengenal psikologi, tidak pernah surut. Sering saya mengetes diri sendiri dengan tes psikologi ini dan itu. Misalnya tes karakter Sanguinis, Pleghmatis, Kholeris, dan Melankolis.
Uniknya, tes itu bisa berubah-ubah lho. Bahkan, tes IQ sekalipun. Hal ini dikarenakan, karakter dan kecerdasan manusia memang bisa berubah-ubah menurut kondisi psikologi yang dipengaruhi sekitarnya.
Tapi, tidak untuk tes sidik jari. Dari yang pernah saya baca, sidik jari seseorang itu dari lahir sampai tua, ya akan tetap sama. Meski ada karakter yang terlihat berubah-ubah, seseorang tetap akan memilik karakter dasar yang tidak bisa diubah. Saya sendiri mengistilahkannya DNA dari orang tua.
Buktinya seperti tes sidik jari yang dilakukan Kayyisah. Meski dites sidik jari lagi, ternyata ya karakternya yang cenderung sama dan sedikit dominan otak kanannya, ya itu lagi yang keluar.
Hal ini dikarenakan tes sidik jari memiliki karakter sebagai berikut:
Bersifat unik dan individual. Tidak ada manusia yang punya sidik jari sama di dunia ini.
Bersifat permanen dari lahir sampai tua. Jika jari seseorang terluka, nantinya akan tumbuh pola yang sama
Mudah diklasifikasikan. Sidik jari merupakan data biometrik manusia yang paling stabil, dengan pola dan strukturnya yang teratur.
Di MS Learning and Grow sendiri menggunakan dasar DISC, atau singkatan dari Dominance, Influence, Steadiness, Conscientious. Teori ini awalnya diperkenalkan oleh William Moulton Marston di tahun 1928.
Menurut Marston, karakter manusia merupakan kombinasi dari empat tipe utama yang berasal dari persepsi diri seseorang dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Nah, berikut ini beberapa hal tentang DISC:
DISC fokus pada perilaku manusia. Bukan emosinya.
DISC bukan alat klinis sehingga tidak memerlukan izin profesi saat menggunakannya
DISC menggunakan empat dimensi utama yang cenderung mudah dipahami
DISC tidak memiliki nilai benar atau salah, baik atau buruk. Setiap karakter punya kekuatan dan kelemahannya masing-masing
DISC cukup praktis dan mudah diaplikasikan dalam lingkungan sosial, pekerjaan, keluarga, serta untuk pengembangan diri.
Karena itulah, saya lebih memilih tes sidik jari untuk lebih memahami karakter diri sendiri, maupun anak saya sekarang ini. dibanding tes psikologi yang lain, yang bahkan hasilnya bisa berubah-ubah.
Jadi bagi yang ingin lebih lancar komunikasinya dengan keluarga, atau untuk kepentingan pendidikan, pekerjaan, tes sidik jari ini menurut saya lebih bagus untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan analisa seseorang.
Kita bisa melakukan tes sidik jari di MS Learning and Grow. Di aplikasi ini, ada beberapa kelebihan yang bisa kita dapatkan:
Tes analisa profil psikologi yang menggunakan sidik jari mudah dilakukan sebagai bagian dari pengambilan data. Akurasi dan objektifitasnya pun tinggi.
Sebagai pengguna, kita bisa mendapatkan laporan yang menyeluruh, mulai dari preferensi kerja otak, profil diri berdasarkan DISC, bakat bawaan, hingga rekomendasi pola belajar, karir, dan komunikasi.
Bisa mengikuti sesi konsultasi secara individu maupun berkelompok dengan tim konsultan ahli yang berlatar belakang psikologi.
Kelebihan-kelebihan itulah yang saya rasakan setelah melakukan tes sidik jari untuk Kayyisah di MS Learning and Grow. Saya jadi tahu karakternya, apa yang jadi kelebihannya, apa yang bisa dan harus terus dikembangkan oleh Kayyisah, hingga karir masa depannya kelak.
Gimana, tertarik untuk ikutan coba tes sidik jari juga? Kalau belum, ikutan tes juga yuk seperti anak saya Kayyisah di MS Learning and Grow. Atau teman-teman yang sudah pernah tes sidik jari, cerita yuk di kolom komentar pengalamannya yang sudah pernah ada.
Wahh menarik banget nih, bisa test karakter dan bagian otak mana yang dominan lewat test sidik jari.
ReplyDeleteSaya belum pernah coba dan pengen nyobain jadinya.
Ternyata tes sidik jari bisa lewat jalan online juga ya mbak. Baru tahu ni. Aku tertarik buat ngetes anak². Mau cari tahu lebih banyak tentang MS Learning and Grow ini ah...
ReplyDeleteIni mah cepet banget. Cuma 30 menit doang sudah dapat hasilnya. Jadi ingin daftar buat anak juga.
ReplyDeleteSepertinya saya juga harus menurunkan sedikit ego saya kepada anak. Sebagaimana saran Mbak Sari biar saya dan anak komunikasi nya nyambung
ReplyDeleteUtk mengetes kepribadian anak skrg metodenya macam2 ya kak. Udh canggih banget skrg. Kalo udh tahu kepribadiannya, kita kan emg gampang utk mengarahkan sesuai potensi dan minatnya. Jd kita ga salah langkah lagi tuh buat ngedidik anak. Mantap nih tesnya.
ReplyDeleteAplikasi MS Learning and Grow ini penting ya buat mengetahui karakter anak, biar tahu kelebihannya dan bisa mengarahkan karirnya kelak. Harus dipersiapkan mulai dari sekarang.
ReplyDeleteMbak aku kudet banget juga ya ini. Asli, baru tau banget ada tes sidik jari.
ReplyDeleteApalagi bisa dilakukan secara daring dengan hasil analisis yang cepat juga.
Terus ada sesi konsultasinya juga jadi bisa diterangkan soal hasilnya.
Mana banyak manfaatnya ya mbak jadi bisa lebih paham kepribadian Kakak, jadinya tau cara berkomunikasi yang tepat.
Wah aplikasi yang keren banget yah KK jadi lebih paham mau di arahkan kemana anak2 kita nantinya
ReplyDeleteWah, keren sekali ini ya, Mbak. Ada tes sidik jari yang nantinya ketahuan karakter anak. Hanya memang kadang lebih mudah mengajari anak orang lain, daripada anak sendiri, Mbak hehehe. Gurunya krucil juga, anaknya malah dileskan pada guru lain.
ReplyDeletewah aku jadi penasaran dan pengen juga nih coba tes sidik jari untuk melihat bakat dan minat anak aku nih biar bisa diarahin sesuai sama potensi dirinya
ReplyDeletebelum pernah cobain test ginian ke anakku, mau coba juga karena menarik untuk tau soal kemampuannya termasuk mengenal karakternya
ReplyDeleteKerja sama yang baik antara suami istri ya, Mbak, sampai terlihat sebegitu jelasnya di Kayyish :)) Semoga ke depannya jadi lebih gampang mendidik anak-anak, karena udah ada gambaran kerpibadian dan potensinya gimana.
ReplyDeletemakin enak yaa, ada sistem yang bisa kasih panduan buat orang tua tentang minat, bakat dan skill anak jadi ga selalu nuntut anak pinter dan cerdas secara kognitif aja
ReplyDeleteAnakku harus mencoba tes sidik jadi di aplikasi MS Learning dan Grow ini nih, agar paham juga dengan karakter dan minatnya, agar lebih terarah dengan pilihan kegiatan yg mensupportnya.
ReplyDeleteTesnya bisa online. Selain dapat hasil tesnya, kita juga punya kesempatan untuk konsultasi perihal bagaimana menyikapi hasil tesnya. Wah ini sih keren banget. Jadi, kita nggak hanya nerima saja hasil tesnya tanpa tahu harus ngapain ya kak.
ReplyDeleteMS Learning and Grow dengan ikutan coba tes sidik jari juga emang beneran ngebuat orang tua yakin dengan hasilnya yang akurat. Potensi anak dapat diketahui sehingga dapat mudah diarahkan
ReplyDeletewah dulu saya juga pernah tes sidik jari nih buat anak saya. memang ya dengan tahu nih jadi acuan juga buat mengetahui kemampuan anak.. keren lah MS learning and grow memfasilitas ini
ReplyDeleteWah baru tau ada tes sidik jari online kak, nice info nih.
ReplyDeleteCus download ah biar bisa langsung cobain.
Menarik sekali ya ada tes sidik jari seperti ini jadi bisa membantu orang tua untuk lebih memahami karakter dan minat, dan bakat anak. Kalau sudah paham kan jadi lebih mudah juga bagi kita sebagai orang tua untuk mendukung anak sesuai minat dan bakatnya
ReplyDeleteSemua orang tua pastinya pengen kasih yang terbaik untuk anaknya, test sidik jari di aplikasi ms learning ini salah satu orang tua untuk memahami anak dalam ikhtiar memberikan yang terbaik keren
ReplyDeletewah saya jadi tertarik juga nih melakukan tes sidik jadi buat anak perempuanku. Dulu pas umurnya 2 tahun sempat juga sih ikutan di daycare tempat dia dititipkan tapi membaca ulasan di sini jadi pengen nyoba lagi
ReplyDeleteWah iya, sekarang bisa tahu potensi dan karakter diri melalui tes sidik jari ya mbak
ReplyDeletedari dulu juga pengin banget tes sidik jari untuk anak. Tapi sampai sekarang, anak-anak sudha besar, keinginan ini belum kesampaian juga.
ReplyDeleteWah kayanya anak anak aku perlu tes sidik jari juga nih buat tau dominan otaknya gimanaa. Mo cari cari infonya ah, makasi ya Kak..
ReplyDeletepenting untuk mengetahui dasar-dasar kepribadian untuk meningkatkan diri agar lebih tahu mau kemana fokusnya yaaa. Menarik untuk dicoba.
ReplyDeletewah harus coba nih untuk anak-anak saya, biar lebih mudah mengarahkan ke arah mana nih cocoknya anak - anak nanti dan kita dukung sepenuhnya disana
ReplyDeleteSebesar itu yaa...pengaruh dari tes sidik jari di MS Learning and Grow.
ReplyDeleteBiasanya kalau orangtuanya guru memang ujiannya saat mengajari anaknya sendiri. Sampai saat ini, kami genetik keluarga pengajar, tapi kalau diajarin sama mas atau pihak keluarga, kerap ada karakter yang berbeda.
Huhu..pelajaran yang bagus ketika sudah mengenali cara berkomunikasi dengan memahami dominan otak kanan atau kiri.
Kalau Ibu dan Ayahnya ikut tes di MS Learning and Grow gitu...terbilang terlambat gak yaa?
wah jadipengen nyoba tes sidik jari juga nih buat aku dan anakku hahaha, sebenarnya hal semacam ini cukuppenting dilakukan ya agar kita tahu kondisi anak kita sehingga mudah dalam memberikan reaksi kepada mereka termasuk memgarahkan minat dan bakatnya
ReplyDelete