Bulan Agustus lalu bisa dibilang saya serta
ayah dan ibu merasa was-was. Pasalnya, orang tua yang sudah berusia lanjut itu
dijadwalkan mendapatkan vaksin Covid. Jenis vaksinnya Moderna, lagi!
Jangakan dengar kata Moderna. Dengar kata
lansia divaksin Covid saja, ayah dan ibu sudah merasa khawatir. Ini dikarenakan
orang tua saya sama-sama memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Apalagi ibu.
Ibu harus mengonsumsi obat Amlodipin untuk
mengatasi darah tingginya. Dan obat ini harus dikonsumsi wajib setiap harinya. Selain
itu, ibu juga punya sakit jantung.
Sementara kalau kondisi kesehatan ayah, bisa
dibilang agak ringan. Ayah saya punya riwayat vertigo. Sedangkan sudah sekitar
lima tahun ini, sejak kena TB ayah sudah tidak lagi merokok. Jadi alhamdulillah,
kondisi paru-parunya baik.
Cerita
tentang ayah dan kondisi kesehatannya saat kena TB, bisa dibaca di sini:
Kembali ke cerita kondisi kesehatan ibu. Yang
membuat kami cemas adalah cerita dari saudara di Jogja tentang KIPI atau Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi. Ada saudara yang setelah vaksin, kondisi kesehatannya
malah memburuk. Bahkan akhirnya meninggal dunia.
Saudara yang meninggal itu punya kondisi
kesehatan yang sama persih dengan ibu. Ada komorbid darah tinggi dan juga
jantung. Jadi saat awal-awal ada pendataan vaksin dari desa, ibu dan ayah tidak
mengajukan diri untuk ikut divaksin.
Namun seiring waktu, akhirnya pengetahuan
atau wawasan ayah dan ibu pun berubah. Beberapa tetangga yang sama-sama lansia
ternyata baik-baik saja saat divaksin. Apalagi ada kabar kalau orang yang belum
vaksin tidak bisa bepergian. Wah, makin semangatlah ibu dan terutama ayah untuk
minta didata maju ikut vaksin di desa. Pasalnya, ayah ingin sekali bisa pulang
ke Jogja mengunjungi keluarganya.
Setelah pendataan selesai dan ditentukan
kapan hari vaksinnya, kekhawatiran kami kembali memuncak. Ini dikarenakan
terdengar kabar jika ayah dan ibu akan mendapatkan Vaksin Moderna.
Setelah saya baca, rupanya vaksin jenis ini
lebih banyak diberikan ke tenaga kesehatan sebagai vaksin tahap 3. Vaksin ini
diklaim 95 persen ampuh melindungi tubuh dari virus Corona. Tapi, efek KIPI-nya
konon lumaya juga.
Batin saya saat itu, “Duh, dapat Astrazeneca
saja sudah was-was. Ini malah dapat Moderna. Ayah dan ibu aman nggak ya kalau
nanti habis divaksin?”
Kekhawatiran saya itu diam-diam saya
sembunyikan. Terutama dari ibu yang suka gampang sekali tersugesti hal tidak
baik. Saya hanya bilang ke ibu kalau vaksin yang nanti ibu dapatkan itu adalah
vaksin yang sangat bagus.
Dan alhamdulillah, setelah vaksin, ayah dan
ibu memang kondisinya sangat baik-baik saja. Kalau ibu hanya merasa tangan
kirinya yang bekas divaksin terasa nyeri. Sedangkan ayah mengaku sama sekali
tidak merasakan keluhan apa-apa. Malah beliau menolak untuk minum obat Paracetamol.
Nah, kalau ada yang mau tahu apa rahasia
kesehatan ayah dan ibu kok bisa tetap sehat bugar saat divaksin, yuk sini saya
bisikin rahasianya. Siapa tahu dan semoga tipsnya ini bisa bermanfaat untuk
siapa saja saat menghadapi Vaksin Covid.
1. Cukup
Istirahat
Sebelum dan sesudah vaksin, sebisa mungkin
cukupilah tubuh dengan istirahat. Jangan begadang, jangan kerja yang terlalu
berat apalagi menguras kondisi fisik.
Terutama buat yang kondisinya lemah. Setelah vaksin,
langsung saja istirahat di rumah dan kurangi kegiatan fisik.
2.
Menjaga makan dan minum yang berkualitas
Jujur, inilah rahasia yang paling dilakukan
ayah dan ibu sebelum dan sesudah vaksin. Selain makan dan minum yang bergizi,
ayah dan ibu juga rajin mengonsumsi susu. Ini dilakukan terutama menjelang
tidur malam.
3.
Minum multivitamin
Hal lain yang dilakukan orang tua saya lebih
dari biasanya adalah minum multivitamin. Pikir kami waktu itu karena vaksin
adalah memasukkan penyakit yang dilemahkan ke dalam tubuh, maka tubuh harus
dalam kondisi ekstra sehat saat menerimanya. Sudah jadi rahasia umum, orang yang
gampang drop saat ada penyakit adalah orang yang kondisi tubuhnya memang tidak
fit.
Untuk vitaminnya, ayah dan ibu mengonsumsi multivitamin
yang banyak mengandung Vitamin C, selain kadar vitamin lainnya. Ini dikarenakan
Vitamin C memang terkenal jagoan dalam melindungi kondisi kesehatan tubuh.
4. Konsultasi
dan tetap minum obat yang memang disarankan dokter
Beberapa hari sebelum berangkat vaksin, ayah
dan ibu pergi ke dokter langganannya. Di
sana ayah dan ibu konsultasi apakah kondisi kesehatan mereka baik dan apa yang
perlu dijaga agar tetap sehat saat divaksin.
Selain karena kondisi ibu terutama yang punya
komorbid mengkhawatirkan, ayah dan ibu juga tidak mau mengalami kejadian
seperti yang dialami tetangga sebelah rumah.
Jadi, ada tetangga yang sampai ditolak vaksin
hingga tiga kali! Ia ditolak dengan alasan yang berbeda-beda. Suatu ketika
ditolak karena kadar gula tinggi. Maju lagi lalu ditolak alasannya pas
diperiksa, ia ketahuan darah tinggi. Begitu terus, kalau nggak yang ini ya yang
itu.
5.
Banyak berdoa dan berpikir tenang
Nah kalau yang ini bisa dibilang gongnya ya. Kita
memang tidak tahu apa yang terjadi nanti. Pun andai semuanya sudah baik-baik
saja kondisinya, bisa saja terjadi hal yang tak diinginkan karena memang hal
tak diinginkan itulah yang terlalu dirisaukan.
Yap, itulah yang ibu saya sering alami. Akhirnya,
saya dan ayah sering memotivasi ibu untuk semangat ikut vaksin, memikirkan
enaknya kalau nanti sudah divaksin, dan segala hal menyenangkan lainnya.
Gimana nih cerita tentang orang tua saya saat
divaksin? Ada yang punya cerita sama juga nggak? Yuk tulis di komentar ya,
gimana sih cerita teman-teman atau keluarga saat divaksin Covid.
Baca juga tulisan ini yuk:
Yuk Waspadai Beberapa Penyakit yang Menyerang Paru-paru
Andai Vaksin Covid 19 Waktu Itu Sudah Ada, Bisa Jadi Saya Tidak Mundur Kerja
Saat Harus Melahirkan di Tengah Musim Corona
Liburan ke Planet Mochi Bareng Paddle Pop Meski Sedang Isoman di Rumah
Lolos Tes Kesehatan Berkat Rajin Makan Oatmeal
Sebetulnya berlebihan juga memberi sugesti atas KIPI vaksin kepada lansia.
ReplyDeleteTapi ini konsekuensi yang harus dihadapi karena baru kali ini ada yang namanya vaksin Covid-19, dan baru kali ini juga vaksin Covid-19 disebarkan ke lansia.
Alhamdulillah ya orangtuanya Mbak Ika sudah divaksin.
Lansia memang paling rentan untuk terpapar covid. Perlu sekali untuk divaksin, meskpun punya komorbid. Selalu berkonsultasi ke dokter. Wah senang orangtuanya sudah divaksin tanpa ada masalah.
ReplyDeleteAlhamdulilah Mbak Ika, semua lancar
ReplyDeletesaya pengidap epilepsi dan termasuk diantara penyakit yang tercantum dalam lembar pendaftaran
karena itu sebelum divaksin, saya berusaha hidup sehat
Alhamdulialh lancar
ibuku juga rencananya mau divaksin, mbak tapi masih nunggu jadwal ke dokter dulu buat memastikan boleh vaksin apa nggak soalnya ibu juga ada komorbid darah tinggi dan hipertiroid. semoga aja nih nanti kondisinya aman buat divaksin
ReplyDeletePengalaman vaksin dosis pertama, kupikir ga bakal demam ternyata demam XD menunggu jadwal selanjy bukan Desember nih. Emmang menjaga fisik dan mental emang kunci yah
ReplyDeleteyes, istirahat sama pikiran tenang tuh penting banget sih biar aman dan nyaman saat vaksin, kadang cemas dan takut vaksin tuh datengnya karena pikiran yang aneh-aneh dan ketakutan sendiri, makanya harus senantiasa menenangkan orang tua ya kalau mau vaksin
ReplyDeletesebelum vaksin sangat dianjurkan untuk konsultasi terlebih dahulu ke dokter, dan aku salut bagi lansia yang mesih peduli untuk tetap melakukan vaksin. Kesehatan itu harus dari diri kita sendiri, bukan sugesti orang lain harusnya.
ReplyDeleteBetul banget nih untuk lansia emang harus ada persiapan ya sebelum vaksin terutama mempersiapkan kondisi tubuh spya fit dengan banyak istirahat, salam sehat selalu untuk ayah dan ibu nya ya kak
ReplyDeleteSepertinya ibu saya juga gamau vaksin karena ada alergi, jadi beliau takut. Saya sebagai anak juga bingung mau ngasi saran apa :(
ReplyDeleteAlhamdulillah ya mbak
ReplyDeletebisa tetap sehat meski habis vaksi moderna
emang vaksi jadi salah satu ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi ini ya mbak
Lasia itu emang mudah kepikiranya mba. Apalagi kalau dengar kipi yang kadang bikin fatal. Jadi makin ngeri jadinya.
ReplyDeleteTapi hebat banget lho, akhirnya mau vaksin juga. Nenekku sampai sekarang nggak mau nih. Aku juga gak mau maksa.
Ya memang orangtua saja juga awalnya susah ikut vaksin tapi karena kemakan hoaks yang bikin pikirannya jadi nggak tenang. Ditambah ada tetangga komplek yang meninggal satu hari setelah divaksin, jadi membuat spekulasi yang enggak-enggak.
ReplyDeleteSyukurlah tetap aman ya. Apalagi orangtua rentan virus covid dan juga blm cukup kuat menahan efek vaksin. Orangtuaku malah belum vaksin saking takutnya
ReplyDelete2 bulan Lalu waktu ibu Saya divaksin Saya jujur juga khawatir banget mbak. Meski ibu nggak Ada komorbid Namun ibu sudah sepuh jadi memang mengkhawatirkan. Alhamdulillahnya tidak terjadi sesuatu yang dikhawatirkan...
ReplyDeleteCukup istirahat pastinya memang perlu dilakukan ya baik itu baru selesai vaksin maupun tidak apalagi mengkonsumsi makanan yang tepat. Para orang tua yang sudah lansia perlu juga nih ikutin rahasia sehatnya biar setelah vaksin tidak terlalu kaget tubuhnya ya.
ReplyDelete