Saya ingat betul, bagaimana saat menstruasi
pertama kali terjadi waktu saya duduk di bangku SMP. Hanya ada ayah di rumah,
yang saat itu bingung harus memberitahu apa. Ibu sedang berjualan di pasar.
Akhirnya ayah berpesan supaya mengingat-ingat apa yang biasa ibu lakukan.
Hari pertama menstruasi itu akhirnya membuat
saya tidak masuk sekolah. Badan terasa tidak nyaman. Menjelang sore saat ibu
pulang dari pasar, barulah saya tahu harus melakukan apa dan bagaimana.
Saya tahu, setiap wanita normalnya akan
mengalami yang namanya menstruasi. Waktu itu saya mengalaminya di bangku kelas
1 SMP. Tapi sejak mengalami yang namanya menstruasi, saya jadi benci pada diri
sendiri. Buat saya, siklus bulanan itu begitu merepotkan! Belum lagi rasa malu
saat teman-teman cowok saya tahu jika saya sudah mengalami menstruasi.
Fakta kebanyakan pemahaman anak tentang menstruasi |
Dan ingatan itu kembali menyeruak saat saya
mengikuti webinar zoom yang diadakan pada hari Kamis tanggal 27 Mei 2021 lalu,
untuk memeringati Hari Kebersihan Menstruasi yang jatuh setiap tanggal 28.
Ya, bisa dibilang saat masa itu tiba waktu
itu, saya awam. Begitu banyak fakta hoax yang saya terima, dan justru saya
malah minim memiliki cukup pengetahuan dasar tentang menstruasi.
Tahun 90-an, tentunya belum ada internet
waktu itu. Tidak seperti sekarang yang begitu mudahnya mencari informasi lewat
Google. Dan ibu saya pun tidak membekali cukup pengetahuan tentang menstruasi.
Begitu juga pelajaran tentang menstruasi di
sekolah. Berbeda lagi jika saya belajar di bangku Madrasah yang pada mata
pelajaran Fiqih, ada bab yang membahas tentang haid. Guru di masa itu pun tidak
seperti sekarang yang bisa dekat seperti teman dengan muridnya.
Akhirnya, satu-satunya akses pengetahuan
tentang menstruasi saya dapatkan dari teman-teman. Harus begini dan begitu,
semua kata teman.
Hayo… siapa yang masa kecilnya seperti saya,
melewati tahun 90-an dengan minim informasi tentang menstruasi. Kalau iya,
berarti kita satu server. Hehehe…
Karena itu di tulisan kali ini, saya ingin
berbagi banyak hal yang saya dapatkan dari hasil webinar zoom saat itu yang
bertema Sehat dan Bersih saat Menstruasi. Alhamdulillah saya diberi kesempatan
oleh Ibu-ibu Doyan Nulis atau IIDN untuk ikut sebagai peserta.
Acara ini sendiri diadakan oleh Perkumpulan
Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Psikologi Klinis (IPK)
Indonesia, dan Mundipharma Indonesia.
Foto bersama 3 pemateri saat webinar menstrual day |
Ada juga penjelasan dari Bapak Adi Prabowo
tentang produk-produk Betadine Indonesia untuk menjaga kesehatan dan kebersihan
area kewanitaan.
Pentingnya Menjaga Kebersihan saat Menstruasi
Tak sedikit wanita beranggapan, bahwa saat
menstruasi adalah kondisi di mana seorang wanita dalam kondisi kotor. Karena
itu sebetulnya di saat menstruasi, seorang wanita seharusnya sangat menjaga
kebersihan tubuhnya. Terutama daerah kewanitaannya.
Menurut Prof Dwiana, sebetulnya ada lho
beberapa manfaat dari pentingnya menjaga kebersihan di saat menstruasi.
1. Tubuh kita jadi ekstra bersih saat
menstruasi
2. Kalau manajemen kebersihan menstruasi kita
buruk, hati-hati dengan kondisi kesehatan juga yang bisa buruk
3. Kita bisa mencegah terkena beberapa penyakit seperti kanker serviks, iritasi area kewanitaan, keputihan, gatal area kewanitaan, bau tak sedap area kewanitaan, dan ketidaknyamanan lainnya.
Prof Dwiana juga memaparkan tentang
menstruasi yang perlu dipahami dulu oleh para wanita. Pasalnya, ada juga lho
yang masih termakan hoax seputar apa itu menstruasi.
1. Sebetulnya menstruasi adalah hal yang
normal bagi seorang wanita
2. Saat menstruasi, darah akan keluar selama
3-7 hari dari organ intim di setiap periode. Satu periode bisa terdiri dari 28,
atau 21 sampai 35 hari. Maksudnya satu periode ini artinya ada haid dan suci di
dalamnya ya.
3. Wanita yang sudah menstruasi berarti siap
memiliki anak
4. Darah menstruasi berasal dari lapisan
dalam rongga rahim yang aslinya disiapkan sebagai tempat menempelnya sel telur
yang sudah dibuahi yang lalu akan berkembang jadi janin. Jadi menstruasi itu
bukan darah kotor di tubuh kita yang dikeluarkan tiap bulan dengan sendirinya
lho ya.
Saat menstruasi inilah menurut Prof Dwiana
yang perlu diperhatikan oleh para wanita untuk melakukan manajemen kebersihan
menstruasi atau MKM. Yang perlu diperhatikan dalam MKM adalah sebagai berikut:
1. Setiap wanita perlu mengelola kebersihan
dan kesehatan saat menstruasi
2. Setiap wanita harus menggunakan pembalut
yang bersih yang dapat diganti sesering mungkin. Usahakan minimal 4 jam sekali
ya.
3. Membuat pembalut di tempatnya, serta bisa
membersihkan diri seperti mudah ke toilet, menggunakan sabun dan air yang
bersih. Jika bisa, gunakan air yang mengalir ya. Juga, perlu kondisi yang
nyaman dan privasi terjaga.
Ini ada beberapa cuplikan slide dari Prof
Dwiana tentang bagaimana cara membersihkan diri saat menstruasi.
Karena itu saat mengikuti acara ini, saya
beruntung banget. Karena saya jadinya ada bekal untuk nantinya mengawal
Kayyisah saat ia masuk masa pubertas.
Yuk Jadi Ibu yang Asyik saat Bicara Menstruasi
Materi ke dua saat webinar zoom kemarin lah yang
sangat menarik minat saya. Karena ada ada Ibu Nina yang memaparkan bagaiman
seorang ibu berkomunikasi efektif tentang menstruasi ke anaknya.
Faktanya memang, saya tidak sendiri sebagai
orang yang memiliki masa kecil dengan kondisi awam pengetahuan menstruasi.
Karena hingga kini, sebetulnya masih ada saja para ibu yang sulit
mengomunikasikan perihal menstruasi dengan anaknya.
Padahal faktanya, hampir 90 persen lebih anak
perempuan lebih percaya pada orang tua dan guru sebagai sumber informasi
tentang menstruasi. Selain itu ada juga petugas kesehatan, teman atau sudara
perempuan, serta sumber lain seperti buku, film, artikel, dan atau internet
yang jadi sumber informasi yang diharapkan.
Mengajak anak perempuan membicarakan menstruasi juga ada efeknya jika tidak atau malah dilakukan seorang ibu kepada anaknya.
Nah, bagi para orang tua terutama ibu, bisa
mengajak anak perempuannya untuk membicarakan menstruasi dalam dua waktu,
sebelum, dan sesudah menstruasi. Inilah beberapa bahan pembicaraan yang bisa
dilakukan seorang ibu kepada anak perempuannya saat sebelum menstruasi:
1. Wajarnya menstruasi dialami seorang
perempuan
2. Gambaran tentang menstruasi
3, Yang perlu dilakukan saat menstruasi
datang
4. Yang berubah pada tubuh saat seorang
wanita mulai mengalami menstruasi
5. Adanya perubahan mood pada saat sebelum
dan sesudah menstruasi
Sedangkan saat anak sudah mengalami
menstruasi, inilah beberapa hal menurut Bu Nina yang bisa kita jadikan bahan
pembicaraan dengan anak perempuan.
1. Perlunya membawa pembalut cadangan
2. Yang perlu dilakukan jika suatu saat
mengalami bocor menstruasi saat sedang berada di luar rumah
3. Cara mencatat masa periode menstruasi dan
mengapa perlunya hal tersebut dilakukan
4. Apa yang harus dilakukan jika merasakan
sakit saat menstruasi
5. Wajarnya tidaknya keputihan dan bagaimana
cara mengatasinya.
Asyiknya lagi, waktu di webinar zoom kemarin,
Bu Nina yang berprofesi sebagai psikolog ini juga memberikan tips bagaimana
cara seorang ibu mengajak anak perempuannya membicarakan tentang menstruasi.
1. Peran ibu paling diharapkan
Karena itu, sebagai ibu, perlu cukup banyak
pemahaman dulu tentang apa dan bagaimana itu menstruasi, tahu mana yang mitos
dan mana yang fakta. Seorang ibu juga perlu membekali dirinya terlebih dahulu
dengan bagaimana cara berkomunikasi tentang menstruasi pada anak.
2. Bicara menstruasi itu tidak tabu
Membicarakan menstruasi dengan anak adalah
hal yang penting karena dapat meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan
sebagai generasi penerus bangsa.
3. Lakukan berulang-ulang kali
Topik menstruasi perlu dibahas berkali-kali.
Misalnya pada saat sebelum dan saat anak sudah mengalami masa menstruasi. Ibu
bisa memulainya saat anak sudah menunjukkan tanda-tanda awal pubertas. Lihat
juga usia anak saat membicarakan topik menstruasi.
4, Perlunya ibu bersikap positif
Sikap positif ibu diperlukan karena hal ini
merupakan topik sensitif buat remaja. Jangan sampai remaja jadi ketakutan,
trauma, benci, atau sikap negatif lainnya terhadap datangnya masa menstruasi.
5. Ibu lebih baik banyak bertanya dan
mengajak anak berdiskusi
Banyaklah berinisiatif untuk bertanya dan
mendengar jawaban anak dibandingkan menceramahi atau menasihati. Seorang ibu
bisa berbagi pengalaman secara positif perihal menstruasi pada anak. Jika ada
yang ditanyakan anak dan ibu tidak siap menjawabnya, katakan saja jika memang
ibu perlu mencari tahu dulu jawaban yang benar.
6. Menjelaskan secara detail
Ibu bisa menggunakan gambar anatomi sederhana
sambil menjelaskan tentang proses mentruasi. Kalau di tingkat SD, setahu saya
materi hadi juga ada di mata pelajaran Fiqih kalau sekolahnya madrasah. Kalau
pelajaran biasa, sepertinya baru ada di SMA pelajaran Biologi. CMIIW ya!
Ibu bisa juga menjelaskan dengan menunjukkan
bentuk pembalut dan cara menggunakan serta membuangnya. Bu Nina juga memberi
tahu jika ibu bisa juga lho mengajak anak bermain games tentang menstruasi.
Kata beliau, ada game yang bernama menstrual maze.
Pas saya googling, bentuknya seperti ini pemirsa…
7. Jelaskan juga pada anak laki-laki
Ternyata menurut Bu Nina, anak laki-laki juga
perlu dijelaskan tentang apa itu mentruasi. Maksudnya, agar anak laki-laki bisa
lebih menghargai dan memahami perempuan.
Dengan menjelaskan menstruasi pada anak
laki-laki, diharapkan mereka tidak mengejek atau mempermalukan teman
perempuannya yang sedang menstruasi. Akan tetapi, mereka juga bisa membantu.
Bentuk bantuan ini misalnya, dengan menutupi jika ada teman perempuan yang bocor menstruasi di seragam sekolahnya. Atau, anak laki-laki bisa juga membatu membawakan minuman hangat untuk teman yang sedang lesu karena sedang mengalami menstruasi.
Tuh kan, ilmunya lengkap juga ya dari hasil
webinar zoom waktu itu.
Peran Pemerintah dalam Kesehatan Reproduksi
Di sesi ke tiga dalam webinar zoom waktu itu,
ada pemaparan dari dr Dwi tentang apa dan bagaimana saja dukungan pemerintah
terkait kesehatan reproduksi. Saya baru tahu, ternyata ada peraturan
pemerintahnya lho!
Untuk itu, sebetulnya ada program kesehatan
yang mendukung kesehatan reproduksi pada remaja. Beberapa program tersebut
adalah sebagai berikut.
1. UKS
Kalau yang satu ini sudah tidak asing lagi
ya, Usaha Kesehatan Sekolah. Ini merupakan kolaborasi sekolah dengan pihak
puskesmas. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat, atau kemampuan hidup sehat
bagi warga sekolah.
2. Posyandu remaja
Pos ini merupakan wadah pos kesehatan remaja
yang menfasilitasi dalam memahami seluk beluk remaja selama puber. Hayo, merasa
asing dan nggak pernah tahu kan? Hehe, sama!
Waktu di webinar kemarin, saya juga
menanyakan tentang ini. Kata dr Dwi, memang tidak semua daerah memiliki
posyandu remaja. Untuk mengadakan posyandu ini, perlu ada kerja sama antara
kader posyandu dengan dinas terkait terlebih dahulu.
3. Aku bangga aku tahu
Bentuknya berupa penyuluhan rutin ke
sekolah-sekolah terkait kesehatan reproduksi dan penyakit infeksi menular
seksual. Kegiatan ini bisa dilakukan dan diinisiasi siapa saja.
4. Vaksinasi HPV
Program ini menjadi salah satu pelaksanaan
Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Sasarannya adalah anak kelas 5 dan 6 SD.
Tujuannya untuk mengurangi risiko kanker serviks.
Ini dia beberapa foto kegiatan yang dibagikan
dr Dwi dalam paparannya waktu itu.
Untuk itu, ada tiga pesan yang waktu itu
disampaikan oleh dr Dwi. Ketiga pesan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Setiap wanita, entah itu remaja ataukah
dewasa, seharusnya mendapatkan informasi tentang Manajemen Kebersihan
Menstruasi sejak awal. Tujuannya agar setiap wanita memiliki kesehatan
reproduksi yang baik.
2. Terutama para ibu, mereka adalah sosok
yang diharapkan menjadi sumber informasi utama dari anak perempuannya terkait
Manajemen Kebersihan Menstruasi.
3. Selain ibu, informasi Manajemen Kebersihan
Menstruasi yang benar dan seharusnya bisa didapat dari tenaga kesehatan atau
puskesmas terdekat. Tujuannya biar nggak terkena informasi yang aslinya
bersifat menyesatkan.
Oh iya, dari sekian program tersebut, kalau
di tempat teman-teman sudah ada program apa saja yang berjalan? Cerita yuk di
bagian kolom komentar ya…
Beda Kondisi, Beda Cairan Pembersihnya
Yang pernah saya dengar, sejak dulu wanita Indonesia
sudah terbiasa menjaga kesehatan area kewanitaannya. Tentunya dengan cara-cara
yang tradisional. Misalnya dengan membasuh area kewanitaan menggunakan air
rebusah sirih, atau melakukan ratus.
Nah, kita sebagai wanita yang hidup di zaman
moderen, sudah bisa bersyukur banget nih dengan adanya kecanggihan dan kemajuan
teknologi. Seperti yang menjadi komitmen Mundipharma.
Ini dia kutipan dari Country Manager
Mundipharma Indonesia, Ibu Mada Shitna Dewi.
Jadi ingat pas saya menstruasi pertama bingung mau gimana akhirnya nangis. Untung ibu saya cepat mengatasi hal tersebut. Walau tidak ngobrol dari hati ke hati tapi perlakuan beliau menenangkan hati saya
ReplyDeleteAnak sulungku 'dapet' ketika hari pertama ujian kelas 6 SD. ALhamdulillaah ga ketakutan maupun panik, karena sebelumnya aku dan anakku sudah ngobrol2 santai tentang menstruasi. AKu suruh dia bawa pembalut, sabun, tissue, plastik buat jaga2 kalau suatu hari menarke.
ReplyDeleteSemoga dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menjadi pengetahuan bagi banyak para ibu untuk bisa mendampingi para remaja putrinya memahami berbagai hal tentang menstruasi. Juga, makin banyak wanita Indonesia yang paham dengan benar tentang apa dan bagaimana mestruasi yang mereka alami
ReplyDeleteKalau bagi sesama perempuan, nilai "Ketabuan"-nya sih engga parah menurutku mbak, tapi kalau semisal laki-laki membahas menstruasi itu terasa tabu banget. Padahal penting juga bagi laki2 tahu perihal perempuan
ReplyDeleteSetuju banget dengan poin bahwa anak lelaki punharu paham tentang menstruasi sehingga dapat lebih menghargai perempuan, tidak melakukan bullying dan bisa melindungi kaum perempuan ya..
ReplyDeleteSeru abis ya ilmunya super happy dapat banyak materi dan tentunya bekal buat persiapan anak menstruasi kelak
ReplyDeleteFakta dan hal2 valid seputar menstruasi harus kita pahami, dan sebarkan edukasi kpd anak2 ya.
ReplyDeleteJadi, semoga banyak yg paham, bahwa Menggunakan sabun mandi untuk daerah intim dapat merusak perlindungan alami vagina. Karena, pH area miss V adalah kisaran 3-5 yang artinya bersifat asam. Sedangkan sabun mandi mempunya PH diatas 7 yang artinya basa.
Kalo ibunya bingung dan nggak paham ttg menstruasi, ya pasti bingung gimana jelasin ke anaknya ya. Syukur ada acara webinar seperti ini yang memberi banyak pengetahuan bagi ibu2..
ReplyDeleteTidak salah ternyata kalau anak laki-laki diinformasikan juga mengenai menstruasi pada perempuan. Aku masih bilangnya, sakit aja kalau tanya kenapa ibu berdarah 😆. Saatnya tiba, kuinfokan deh
ReplyDeleteIbulah yang memang berperan penting dalam mengedukasikan tentang menstruasi kepada anak perempuannya jangan sampai bertanya kepada temannya atau lewat internet ya
ReplyDeletePengalaman pertama haid tanpa ilmu dan pengetahuan itu bagi saya menyebalkan. Saya bahkan beberapa kali menyembunyikannya dari keluarga.
ReplyDeleteaku bersyukur dulu sejak kelas 3 SD sudah dapat pengetahuan tentang haid. maklum, di pengajian kampung sering mendengar mbak-mbak ngaji membahas itu.
ReplyDeleteSangat mencerahkan dan bermanfaat mam. Jadi makin semangat untuk membagikan ilmu dan mengedukasi teman-teman agar lebih peduli pentingnya mengajarkan anak tentang apa itu menstruasi dan menjaga kebersihan saat menstruasi.
ReplyDeleteternyata penting ya materi tentang menstruasi ini dikenalkan sama anak-anak sejak dini, bahkan gak cuma anak perempuan aja, anak laki juga penting tahu nih :)
ReplyDeleteSemoga aku kelak punya anak perempuan 🤗 pengen berbagi cerita perempuan bersama termasuk masa menstruasi
ReplyDeleteSaya bersyukur saat mens pertama kalinya, ada Ibu yang memberikan info meski masih minim juga pengetahuan tentang menstruasi, apalagi untuk penggunaan pembalut.
ReplyDeleteIya kak, aku juga banyak belajar dari webinar kemarin walaupun belum menikah Sebagai calon Ibu memang aku juga banyak belajar agar nantinya mampu menjelaskan tentang hal-hal terkait kesehatan reproduksi baik untuk anak perempuan maupun anak laki-laki
ReplyDeleteDulu pas dapat menstruasi sempat bingung tapi saya nanya sih sama ibu ga malu untuk bertanya
ReplyDeleteTernyata ada ya program di sekolah tentang pengetahuan seputar menstruasi
ReplyDeleteKeren banget. Biar nggak dianggap hal tabu terus malu mau ngomong. Padahal mah hal normal
Aku punya anak lelaki. Saat ini usianya 11 tahun. Sejak usia 10 tahun, kami udah sounding soal menstruasi ini. Awalnya ya dia bertanya mengapa aku sering nyeri bulanan, tak sembahyang bersama dst. Lalu akhirnya kami jelaskan pelan-pelan tentang perubahan hormon yang terjadi pada ibunya
ReplyDeleteDengan begitu, dia akan lebih mudah berempati dan memahami situasi bahwa ada saat-saat ibunya dalam kondisi tidak fit karena sedang menstruasi. Kelak harapan kami, ini akan bermanfaat ketika dia semakin dewasa
Apalagi kalo punya anak perempuan ya, harus khatam bgt dulu kita sebagai ibu, kemudian komunikasi yang baik ke anak
ReplyDeleteSeneng sekali ya mba bisa ikut hadir di Zoominar ini, selain banyak ilmu yg didapatkan, kitapun jadi semakin tahu tentang pentingnya edukasi masalah Menstruasi.
ReplyDeleteBaru tahu lho kalau ada posyandu remaja, keren program seperti ini perlu didukung
ReplyDeleteIbu memang punya peranan penting ya mba dalam memberikan edukasi tentang menstruasi
ReplyDeleteAlhamdulillah yaa ibu ibu jaman now udah dibekali sama teknologi yang canggih, jadi bisa lebih aware dan mengedukasi anaknya dengan benar seputar MKM
ReplyDeleteIbu harus paham tentang menstruasi ya mbak
ReplyDeletekarena ibu yang bertugas mengedukasi anak tentang informasi seputar menstruasi ini
Kebetulan anakku perempuan semua, dari sini jadi tahu ternyata menstruasi pun ada manajemen kebersihan kesehatan menstruasinya juga.
ReplyDeletewah begitu ya ternyata penjelsannya. Semoga semakin banyak saja keluarga dan perempuan yang mrmahami ini ya. agar semakin banyak juga yang terselamatkan
ReplyDeleteSetelah ikut webinar ini aku ngerasa makin kuatlah alasan kenapa para ibu dan calon ibu harus punya pengetahuan yang cukup, karena nantinya seorang ibu merupakan sosok pertama yang diharapkan anak-anaknya untuk mendapat informasi.
ReplyDeleteBagus banget ilustrasi tulisannya, ada banyak hal-hal yang harus dipahami anak perempuan saat masuk masa pubertasnya, dan ibu harus jd sumber pertama dan terpercaya
ReplyDeleteIlmu2 seperti ini bermanfaat bgt buat disebarkan ke org lain. Penting utk perempuan menjaga kebersihan area kewanitaan ya.
ReplyDeleteEh ada game nya ya mb, menstrual maze noteable nih, materi belajar ke anak perempuan jelang baligh ya, ih lengkap banget pembahasan MKM nyaa
ReplyDelete