Bagi saya dan mbak pemotong rambut waktu itu, apa penyebab rambut rontok pada busui adalah hal seperti misteri.
“Lho, saya juga habis melahirkan Mbak. Tapi rambut saya nggak rontokan tuh,” ujar mbak pemotong rambut di salon tempat saya potong rambut.
Waktu itu dia heran, kenapa rambut saya yang waktu itu panjang sedikit melewati bahu, harus dipotong pendek hingga pangkal tengkuk seperti permintaan saya.
Keheranannya saya jawab. Alasan saya, karena saya habis melahirkan. Jadilah rambut saya menjadi rontok.
Apalagi di kalangan orang Jawa, ada sebuah mitos. Kalau anak bayi sudah suka sembur-sembur main ludah, biasanya rambut ibunya akan rontok.
Dan entah kenapa, itulah yang terjadi pada saya. Rambut saya rontoknya parah. Dan Kayyisah yang waktu itu masih berumur beberapa bulan sedang hobi sekali menyembur-nyemburkan ludahnya.
Tapi komentar mbak salonnya juga jadi bikin saya penasaran. Kebetulan usia anak kami hanya selisih beberapa minggu. Tapi ia sama sekali tidak mengalami masalah kerontokan rambut.
Sekarang saat saya usai melahirkan anak ke dua, eh ternyata saya bisa juga lho akhirnya mengalami seperti yang mbak salon akui waktu itu.
Iya sih rambut saya ada yang rontok. Tapi kerontokannya dalam jumlah normal. Tidak parah seperti saat usai melahirkan anak pertama.
Padahal Emir anak ke dua saya ini sedang hobi main sembur-semburan ludah. Tapi rambut saya aman-aman saja tuh.
Akhirnya saya coba mengingat-ingat, apa saja hal yang beda yang membuat dulu rambut saya mudah sekali rontok parah dan itu tidak terjadi lagi sekarang.
1. Stres
Iya, setelah melahirkan Kayyisah, bisa dibilang saat itu saya mengalami stres. Kondisi ayah ibu saya yang overparenting dan posisi saya yang waktu itu tinggal satu rumah dengan orang tua membuat saya sampai mengalami depresi berkepanjangan.
Ditambah lagi waktu itu saya belum mengenal dunia blogging seperti sekarang. Posisi saya pun tidak sedang bekerja di luar rumah sehingga hidup saya banyak dihabiskan kerap berada di kamar dengan Kayyisah. Dunia saya begitu sempit waktu itu.
Kalau ada orang bilang stres bikin rambut rontok, ya memang benar.
Sementara sekarang, ada banyak aktivitas yang membuat dunia saya tidak terasa sempit. Tiap hari ada saja yang harus saya kerjakan, kalau tidak urusan mengajar di sekolah, ya urusan pekerjaan ngeblog.
Selain itu, sudah beberapa tahun belakangan ini saya dan suami memilih mengontrak tak jauh dari rumah orang tua. Kondisi yang tidak bersama 24 jam bersama orang tua ini membuat saya tidak terlalu mengalami beban mental. Orang bilang, keharmonisan hubungan bisa muncul dari komunikasi yang berjarak, sepertinya benar adanya.
2. Kurang gizi atau vitamin
Dari pengalaman saat masa hamil dan menyusui Kayyisah anak pertama membuat membuat saya belajar untuk tidak mengulangnya saat hamil dan menyusui Emir, anak ke dua saya.
Jadi sejak masa hamil hingga menyusui, saya benar-benar mencukupi kebutuhan vitamin tubuh. Terutama kalsium dan zat besi.
Untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan zat besi, sesekali saya mengonsumsi multivitamin yang mengandung kalsium dan zat besi dalam jumlah besar.
Demikian halnya dengan kebutuhan protein. Dari artikel yang saya baca, kekurangan protein juga bisa jadi alasan mengapa seseorang sampai mengalami kerontokan rambut.
Apalagi seperti sekarang ini, saya begitu hobi makan telur asin, hasil ketularan kebiasaan ayah saya. Dalam sehari dan hampir setiap hari, saya sampai bisa menghabiskan satu hingga dua butir telur asin.
Efeknya cukup terasa pada kondisi rambut. Dulu saya sampai harus sering keramas agar rambut tidak terasa gatal dan lengket. Tapi sekarang meski hanya seminggu dua kali keramas, kondisi rambut saya baik-baik saja.
3. Kurang menjaga kebersihan rambut
Sudahlah stres, ditambah kurang vitamin, kondisi rambut saya pun saat masa menyusui Kayyisah bisa dibilang sering bermasalah. Terutama masalah rambut yang lepek, berminyak, hingga berbau, terasa gatal di kulit kepala, dan ujung-ujungnya rambut pun jadi mengalami masalah kerontokan yang cukup parah.
Karena rambut panjang dan saya tidak nyaman karena kegerahan tidak bisa segera mengikat rambut usai keramas, membuat saya jadi sering malas mencuci rambut. Jadilah masalah rambut pun muncul bermacam-macam.
Nah, bisa dibilang itu tadi hal-hal yang akhirnya bikin saya tahu apa penyebab rambut rontok yang bisa terjadi pada ibu masa menyusui. Kalau boleh saya bilang sih, penyebabnya tentu bukan berasal dari kebiasaan bayi yang suka main sembur-semburan ludah ya...
Post a Comment
Post a Comment