Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil Tua - Siapa nih para bumil atau yang dulunya saat
hamil tua pernah punya cerita kakinya bengkak? Jujur, kalau saya sih pada saat
kehamilan pertama dulu nggak mengalami itu. Yang ada, kaki saya memang pernah
bengkak tapi saat setelah melahirkan.
Ndilalah pas hamil yang sekarang, tepatnya
saat trimester ke tiga atau saat hamil tua, kok ya mengalami juga yang namanya
kaki bengkak. Pas browsing sana-sini, sempat terbaca perihal pre eklampsia.
Dari yang pernah saya dengar, kalau ibu hamil
mengalami pre eklampsia, bahayanya tuh saat nanti setelah melahirkan. Bisa pendarahan
hebat euy! Bahaya banget deh pokoknya.
Selain browsing, saya pun sempat tanya ke
teman-teman di Facebook. Alhamdulillah, banyak teman baik hati yang memberi
masukan ini itu sampai mendoakan kebaikan untuk kehamilan saya.
Nah, buat yang juga penasaran gimana caranya
mengatasi kaki bengkak saat hamil, ini dia beberapa tips dari teman-teman saya
untuk mengatasi masalah tersebut.
1. Kurang Kalium
Kata teman saya yang bernama Neni, kaki
bengkak saat hamil ini bisa juga dikarenakan kurang kalium. Jadi perlu tuh kita
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut. Salah satu contohnya adalah
pisang.
Cuma… jujur nih, waktu itu kondisi saya juga
sudah sering banget makan pisang. Jadi kayaknya sih bukan karena itu penyebab
kaki bengkak saat hamil tua yang saya alami.
2. Perlu Sering Jalan Kaki Saat Pagi
Masih kata teman saya Neni, dia menyarankan
agar saya sering jalan kaki pagi-pagi. Nah… kalau yang ini jujur, saya itu
hampir juarang jalan kaki pagi-pagi. Nggak tahu juga sih, tiap hamil kok
bawaannya pelor melulu tiap pagi.
Dan kalaupun nggak lagi ngantuk, selalu ada
banyak hal yang bahkan harus tergesa saya lakukan di pagi hari. Misalnya saat
usia kandungan tiga puluhan. Itu tuh, masa-masa saya gedabrukan banget harus
pagi-pagi ke sekolah buat mengerjakan raport.
Belum lagi ngerawat si kecil dulu sebelum
dibawa ke rumah ibu saya untuk dititipkan. Jadi mana ada kesempatan jalan pagi?
Akhirnya ya dijabanin deh mondar-mandir di rumah jalan dari belakang ke depan
atau sebaliknya sambil nyiapin dan ngurusin ini itu. Anggap lah hitung-hitung
jalan kaki deh ya…
3. Mengurangi Makanan Asin
Nah… kalau yang satu ini saya ngaku iya. Jadi
beberapa hari sebelum saya mengalami kaki bengkak, saya sempat masak makanan
yang uasinnya na’udzubillah! Tapi ya tetap juga saya makan.
Dan badala… nggak lama setelah itu kaki saya
mengalami bengkak. Jadi tebakan dan saran dari teman saya Dui Erna di Facebook
waktu itu ada benarnya banget.
4. Pijat atau Rendam dengan Asam Jawa
Kalau yang ini saran dari Mbak Binta, Eni, dan
juga ibu saya juga yang waktu itu sempat saya ngadu ke beliau tentang masalah
kaki saya. Jadi kayaknya sudah jadi tradisi Jawa ya, kalau kaki bengkak saat
hamil atau setelah melahirkan, kaki mesti dipijat dengan asam Jawa atau asam
yang sudah tua. Kalau ibu saya menyarakan plus mencampur dengan garam dan air
hangat.
5. Jangan Gantung Kaki
Yang satu ini saran dari Mbak Siska yang
emang saya akui gegara itu juga kaki saya bengkak. Jadi menurutnya, usahakan
selonjorkan kaki dan jangan dalam posisi digantung.
Ceritanya, memang waktu itu kaki sampai
bengkak gara-gara saya mengerjakan raport di sekolah, nonstop lima jam duduk di
kursi, lalu pulangnya naik motor dibonceng suami dan kaki saya posisinya
mengantung.
Masih kata Mbak Siska, selain itu ia juga menyarankan
agar saat tidur usahakan kaki diberi ganjalan biar posisinya lebih tinggi.
6. Perbanyak Konsumsi Makanan Tinggi Protein
Masih kata Mbak Siska, yang selain ia juga
menyarankan untuk mengurangi garam dalam makanan, ia juga menyarankan saya
untuk konsumsi makanan tinggi protein. Misalnya putih telur atau ikan kutuk.
Menurutnya, kaki bengkak juga bisa disebabkan
karena albumin rendah dan tekanan darah yang tinggi. Untungnya sih pas beberapa
hari kemudian saat saya kontrol di bidan, tekanan darah saya terhitung normal. Nggak
tinggi juga nggak rendah.
7. Waspadai Pre Eklampsia
Nah, dari sekian teman saya, akhirnya ada tuh
beneran yang ngewarning hati dengan pre eklampsia. Kata Mbak Dian Justisia, ia
menyarankan saya agar terus memantau tensi darah dan protein urin. Karena katanya
bahaya kalau sampai kena pre eklampsia.
8. Konsumsi Tiga Liter Air Sehari
Jujur, inilah saran yang paling berat buat
saya lakukan tapi juga ya memang ada benarnya juga. Jadi sama Mbak Ati yang
juga seorang bloger dari Jakarta, konsumsi tiga liter air sehari itu insyaAllah
bisa mengurangi bengkak pada kaki saat hamil tua.
Dan saya akui, selain gegara nonstop ngerjain
raport selama lima jam dengan posisi kaki digantung, saya waktu itu juga kurang
minum. Padahal sudah bawa botol minum tuh dari rumah. Tapi kalau diukur, nggak
ada satu gelas kali ukuran air yang saya minm.
Sebetulnya kata Mbak Ati, minimal kebutuhan
air ya dua liter sehari. Tapi waktu dulu dia hamil, disaranin sama dokter dan
bidan untuk minum minimal tiga liter sehari.
Dan kenapa buat saya ini berat banget? Lha iya,
buat yang hamil tua mesti pada tahu kan ya gimana rasanya urusan take a pee di
masa seperti itu. Sebentar-sebentar kebelet ke toilet untuk buang air kecil.
Padahal cuma habis minum satu dua teguk air saja.
Jadilah usaha maksimal saya paling tidak dua
liter air sehari. Atau malahan, mendekati itu.
Dari sekian saran yang tadi sudah saya
jabarin, apalagi kalau ada kata pre eklampsia, jadi pada ngerti kan kalau
ternyata urusan kaki bengkak saat hamil tua itu nggak bisa dianggap sepele
begitu saja. Saya sih cuma pernah dengar gimana horornya kalau orang kena pre
eklampsia. Tapi buat lebih jelasnya, monggo bisa browsing sendiri di Google.
Dan lebih amannya memang kalau kita mengalami
kaki bengkak, segera saja konsultasi ke dokter kandungan atau bidan. Karena bahkan
di buku Kesehatan Ibu dan Anak yang warna pink itu, ada juga kok urusan kaki
bengkak yang masuk bagian check list kesehatan ibu saat hamil.
Post a Comment
Post a Comment