Kepercayaan diri Meliana Mitapo jadi
meningkat sepulangnya dari Amerika. Puteri asli daerah Papua yang bekerja
sebagai Corporate Communications PT Freeport Indonesia (PTFI) ini awalnya
mengaku kurang percaya diri. Tapi semuanya berubah sejak ia mendapat kesempatan
beasiswa Aminef di Universitas Virginia.
Meliana Mitapo. Sumbr foto: Youtube Freeport Indonesia |
Berbeda dengan Harold Surawi yang bekerja di
bagian Underground Department PTFI. Ia akhirnya mendalami ilmu di Amerika
dengan tujuan ingin mencegah resiko di bawah tanah. Ilmu yang didapatnya
sepulang dari Amerika membuatnya bisa berkontribusi bagi dunia pertambangan di
Papua.
“Kita jadi bisa bekerja lebih produktif dan
lebih aman,” ujarnya.
Tak hanya Meliana dan Harold, masih ada
beberapa putera asli Papua yang akhirnya juga mendapat kesempatan beasiswa ke
Amerika. Misalnya ada Novi Dimara, Lazarus Bugaleng, Arnold Sanadi yang juga
pernah menempuh ilmu ke Amerika lewat beasiswa Aminef bekerja sama dengan Freeport Indonesia.
Mereka mendapat kesempatan mengejar
pendidikan hingga ke Amerika lewat PTFI dan Aminef masing-masing dengan harapan
besar, kelak bisa pulang ke Papua dan memberi kontribusi besar bagi tanah
kelahirannya, Papua.
Arnold Sanadi (kiri) yang mengembangkan petani kopi lokal Suku Amungme. Sumber foto: Youtube Freeport Indonesia |
Tak hanya berlatar belakang bidang
pertambangan, para penerima beasiswa ini juga berasal dari berbagai bidang serta
memberi kontribusi di bidang lainnya seperti pendidikan atau pertanian.
Berkolaborasi dengan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF), kami memberikan program beasiswa Community College Initiative yang diperuntukan bagi pelajar Papua dan Papua Barat. Hingga saat ini kami dan AMINEF telah memberikan beasiswa kepada puluhan putra dan putri Papua dan Papua Barat untuk belajar di sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat - PT Freport Indonesia.
Berbagai kisah putera daerah Papua yang bisa
menempuh pendidikan hingga ke Amerika menjadi bukti, bahwa SDM di Papua lambat
laun tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Pun, ada jejak Sumbangsih bagi Negeri dari PTFI atas
makin majunya kualitas pendidikan di tanah Papua.
Pendidikan di Berbagai Jenjang, Kontribusi PT Freeport Indonesia untuk Papua
Mungkin, masih banyak orang yang memandang
sebelah mata tentang putera asli daerah Papua. Daerah di bagian timur Indonesia
ini memang masih dikenal kebanyakan masyarakat sebagai daerah yang kurang maju.
Begitu juga kualitas SDM-nya.
Di daerah Mimika sendiri, angka partisipasi
sekolah begitu rendah. Hal ini disebabkan terbatasnya akses dan fasilitas
pendidikan bagi masyarakat di kabupaten tersebut. itu masih ditambah dengan
tingkat kesadaran masyarakat yang rendah.
Karena itu, PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK
melakukan program pengembangan masyarakat di bidang pendidikan. Sehingga harapannya,
ada kesempatan emas yang sebesar-besarnya bagi putra-putri daerah untuk
mendapat pendidikan layak.
Tak hanya bekerja sama dengan LPMAK, PTFI juga
menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Lembaga Pendidikan, Konsultan
Pendidikan, dan mitra-mitra lainnya.
Kontribusi di Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Bukan baru hitungan tahun kontribusi PTFI untuk
Papua terutama di Mimika. Sejak tahun 1996 hingga 2018, tercatat sudah ada 11
ribu siswa lebih yang mendapat fasilitas program beasiswa mulai dari SD hingga
S3.
Kotribusi bidang pendidikan bagi siswa-siswi Papua. Sumber foto: ptfi.co.id |
Sedangkan untuk menjangkau siswa-siswi di
daerah terpencil, PTFI dan LPMAK bekerja sama dengan Yayasan Pesat dan
Keunskupan Timika. Ada lima asrama yang dikelola bekerja sama dengan Yayasan
Binterbusih di Jawa Tengah.
Keberadaan pendidikan berasrama ini bertujuan
membentuk sikap disiplin, kemandirian, dan pola hidup teratur bagi para
siswa-siswi yang bersekolah di sana.
Tak hanya menyasar pada siswa yang mendapat
pendidikan, para guru di Kabupaten Mimika juga ditingkatkan kompetensi dan
profesionalismenya dengan diadakan pelatihan kurikulum. Program pelatihan ini
juga menyentuh para guru yang ditugaskan di daerah terpencil.
Sedangkan untuk pengelolaan pertambangan,
PTFI membangun Institut Pertambangan untuk melatih putera dan puteri asli Papua
agar terampil menjadi pekerja tambang dengan standar kelas dunia. Tentunya,
para putera dan puteri asli Papua ini diharapkan nantinya bisa bersaing di
dunia industri pertambangan.
Pendidikan bagi Ibu Rumah Tangga
Pemberdayaan perempuan Papua juga menjadi
perhatian bagi PTFI. Melalui Koperasi Aitomona, pemberdayaan perempuan Papua dilakukan
melalui pemberian keterampilan rumah tangga. Program yang dilakukan sejak tahun
2008 ini menarget adanya peran ibu rumah tangga yang bisa ikut berperan dalam
peningkatan pendapatan keluarga.
Pendidikan bagi Ibu Rumah Tangga. Sumber foto: ptfi.co.id |
Berbagai bentuk pelatihan yang diberikan
antara lain berupa pengelolaan keuangan keluarga, menjahit, hingga membuat
makanan dari bahan lokal. Harapannya, tercipta industri skala rumah tangga yang
bisa berdaya dari para ibu rumah tangga di masa depan.
Pendidikan bagi Lembaga Representatif Masyarakat Lokal
Tak hanya pendidikan di bangku sekolah hingga
kuliah, atau ibu rumah tangga, PTFI juga membidik lembaga representatif
masyarakat lokal untuk mendapatkan berbagai pelatihan. Sehingga,
profesionalisme dan akuntabilitas pengelolaan dana program pengembangan
masyarakat dari PTFI bisa terwujud.
Lembaga-lembaga penerima dana tersebut di
antaranya LPMAK, Yayasan Tuarek Natkime, Yayasan Waartsing, Yayasan Yu-Amako, serta
Yayasan Hak Asasi Manusia dan Anti Kekerasan (YAHAMAK) dan Forumu MoU 2000.
Tak hanya meningkatkan profesionalisme
pengelolaan lembaga, ada sasaran lain yang diharapkan. Yaitu, keberadaan program
dari lembaga-lembaga tersebut yang bisa yang tepat sasaran serta terhindar dari
konflik kepentingan kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
Itulah sekian catatan Kontribusi Freeport untuk masyarakat Papua utamanya di bidang pendidikan. Karena masa depan suatu daerah begitu tergantung pada kualitas manusianya di masa sekarang, maka tak salah jika Freeport Indonesia menyasar bidang pendidikan untuk memajukan kualitas SDM di tanah Papua.
Post a Comment
Post a Comment