Makin hari, makin banyak wanita yang kini
memilih untuk berkarir. Pun saya perhatikan, makin banyak pula wanita yang
memutuskan berkarir tapi tetap melakukannya tanpa harus selalu ke luar rumah. Hingga
saya pun berpikir, nantinya, kira-kira apa ya peluang kerja di masa depan yang
menjanjikan bagi wanita?
Pertanyaan ini terlintas di kepala saya
apalagi kini saya memiliki seorang anak perempuan. Sering saya berpikir, kelak,
profesi apakah yang akan dia pilih? Apa yang bisa saya lakukan sebagai orang
tua untuk mengawal dan mengarahkannya demi keputusan terbaik yang akan
diambilnya nanti di masa depan?
Dan saya pun teringat apa yang saya sendiri
alami di masa dulu dan kini.
Sering, ada perasaan campuran aduk saat tahu
betapa menyesalnya ayah dan ibu atas keputusan saya yang tidak mau bekerja lagi
di luar rumah. Saya tahu, mereka begitu punya harapan besar menginginkan saya
bisa kerja di luar rumah, kembali memiliki penghasilan besar, dan kerja di
tempat dan profesi yang bergengsi.
Tapi bagi saya masa itu sudah lewat. Salah
satu alasannya, saya sudah lelah pernah ada di titik itu, dan orang tua justru
membuat langkah saya mundur.
Bagi saya, sekarang adalah waktu saya dan
keluarga kecil saya. Terutama, saya ingin menjadi ibu yang benar-benar bisa
mengawal anak saya di rumah. Tentu saja, saya masih berusaha agar apa yang saya
pilih saat ini tetap bisa membuat orang tua bahagia.
Namun di sisi lain, terkadang saya berbicara
dengan diri sendiri. Jika sekarang saya berkarir di rumah, lalu untuk apa dulu
saya kuliah di jurusan pendidikan ekonomi? Atau adakah yang masih bisa saya
lakukan dari ilmu yang sudah pernah saya dapatkan dulu.
Semua itu memberi saya pelajaran untuk
mempersiapkan masa depan anak perempuan saya nantinya. Saya berharap ia bisa
memilih dan memutuskan sesuatu yang ia sukai, dan yang terbaik untuknya serta
suami dan anaknya kelak, sebagai profesi dan pekerjaan yang ia tekuni.
Wanita di Profesi yang Berkaitan dengan Teknologi
Untungnya saat acara International Woman’s
Day 2019 yang diadakan di Hotel Ciputra Surabaya beberapa waktu lalu, ada salah
seorang narasumber yang membahas perihal ini. Namanya Farida, seorang dosen di
bidang data science dan computer vision dari komunitas Female Geek.
Sebagai wanita yang berprofesi di bidang
teknologi, ia pun mengajak audiens untuk membahas bidang apa di masa depan yang
sekiranya berpeluang untuk ditekuni oleh para wanita.
Di awal pembicaraannya, ia menunjukkan sebuah
fakta bagaimana teknologi begitu berpengaruh dalam kehidupan manusia masa kini.
Faktanya, dunia teknologi memang masih
didominasi oleh kaum pria. Namun pada fakta yang lain, keberadaan wanita dalam
dunia kerja pun makin hari makin meningkat jumlahnya
Lalu Farida menunjukkan hal lain terkait apa
yang nantinya akan lebih dibutuhkan dalam dunia kerja di tahun 2022. Menurut
data dari Forum Ekonomi Dunia yang ditunjukan Farida pada para peserta waktu
itu, beberapa kemampuan yang makin dituntut dari kebutuhan tenaga kerja adalah
sebagai berikut:
1. Kemampuan analisis dan inovasi
2. Bisa belajar dengan cara aktif dan
strategis
3. Punya kemampuan untuk kreatif, punya ciri
khas sendiri, dan kemampuan inisiatif
4. Menguasai pemograman dan desain teknologi
5. Berpikir kritis dan analitis
6. Mampu menyelesaikan masalah yang rumit
7. Memiliki kemampuan kepeminpinan dan punya
pengaruh sosial
8. Baik dalam intelegensi emosional
9. Bisa menjelaskan, menyelesaikan masalah,
dan mampu melontarkan ide
10. Mampu menganalisa secara sistem serta
membuat evaluasi
Tentunya, ada juga pola pikir, sikap, atau
kebiasaan yang kini masih berlangsung dan dipakai dalam masyarakat namun kelak
itu tidak lagi dibutuhkan. Bahkan jika tetap bertahan dengan hal tersebut, ia
lah yang akan tersingkir dari kompetisi dunia kerja.
1. Kemampuan manual, mampu bekerja di bawah
tekanan, dan ketepatan pada perintah kerja
2. Punya kemamampuan mengingat, verbal,
auditori, dan spasial
3. Mampu melakukan manajemen keuangan atau manajemen
sumber daya mineral
4. Menguasai teknologi instalasi dan
perawatannya
5. Belajar dengan cara membaca, menulis,
matematika, dan aktif mendengarkan
6. Manajemen personal
7. Bisa melakukan kontrol kualitas dan peduli
keamanan
8. Bisa melakukan koordinasi dan manajemen
waktu
9. Punya kemampuan visual, auditory, dan
bicara
10. Mampu menguasai teknologi terapan,
pengawasan, dan kontrol
Jujur, poin nomor satu lah yang paling
membuat saya terkejut. Saya akui hingga saat ini, kemampuan untuk bisa bekerja
di bawah tekanan dan sesuai dengan perintah atasan masih banyak dipakai dalam
dunia kerja.
Bahkan untuk melamar kerja saja, sering dimintai
kesanggupan untuk bisa bekerja di bawah tekanan. Tapi jika melihat poin-poin
kebutuhan tenaga kerja, memang sih, kreativitas dan inisiatif lebih jadi tuntutan.
Mungkin kelak, orang lebih punya pilihan dan
nilai tawar akan kemampuannya membuat hal yang baru dan lebih solutif,
dibanding orang yang kuat bertahan pada hal yang itu-itu saja.
Contoh lainnya adalah kenapa banyak perusahaan
Jepang pada akhirnya kalah bersaing dibanding China. Karena perusahaan-perusahaan
Jepang begitu menuntut pekerjanya untuk kuat bekerja di bawah tekanan dan harus
on the track dengan perintah atasan. Sementara China seperti yang kita tahu, makin
hari selalu saja ada inovasi baru yang mereka hasilkan.
Sementara itu di Indonesia sendiri, pantas
saja kurikulum di Indonesia menggunakan K13 yang tahapan penguasaanya atau
taksonominya sampai di tingkat membuat inovasi produk. Bukan lagi sekedar mampu
mengingat, paham, atau analisa saja.
Lantas, ini dia beberapa profesi yang prospek
untuk masa depan, banyak dicari atau dibutuhkan dalam dunia kerja.
1. Analisis bisnis
Profesi ini dituntut untuk bisa memberi
solusi bagaimana sebuah bisnis harus diperbaiki dari sisi bisnis dan teknologi.
2. Manajer analisis dan data
Ruang lingkup pekerjaannya adalah mengatur
sebuah tim yang terdiri dari analis dan data sientist.
3. Data scientist
Profesi ini lebih dari sekedar profesi analis
data seperti yang saat ini masih banyak dicari dan diminati. Kemampuan yang
harus dimiliki berasal dari multidisiplin dan irisan dari berbagai kemampuan
seperti matematika, statistik, ilmu komputer, serta bisnis dan komunikasi.
4. Manejer sosial media
Jangan salah, media sosial nggak hanya untuk
urusan hiburan lho. Dan itu pun sudah terjadi saat ini. Untuk bisa menjadi manejer
sosial media, seseorang perlu memiliki kemampuan pengetahuan tentang konten
pada setiap tahapan yang ada, punya kemampuan dasar penjualan, punya kelebihan
di bidang komunikasi, serta pemahaman yang bertahap. Maksud tahapan itu antara
lain perencanaan, aplikasi, serta analisa dan pelaporan.
Nah, sudah ada gambaran kan bagaimana dunia
kerja di masa yang akan datang? Dengan makin berkembangnya teknologi, nyatanya
justru akan jadi peluang bagi para wanita untuk bisa berkiprah di bidang
tersebut. Belum lagi model kerja masa nanti yang akan banyak bisa dilakukan
dari rumah dari pada terikat dengan jam kantoran.
Apa yang disampaikan Farida pada
International Women’s Day 2019 beberapa waktu yang lalu memang cukup menjawab rasa
penasaran saya tentang peluang kerja di masa depan yang menjanjikan bagi
wanita. Baik untuk saya sendiri, maupun masa depan anak perempuan saya
nantinya. Atau, bagaimana dunia kerja nantinya di masa yang akan datang.
Post a Comment
Post a Comment