Banyak orang mengatakan, rumah adalah bentuk
investasi yang bagus. Maka tak jarang, banyak orang berburu informasi tentang
bagaimana tips saat ingin berinvestasi dalam bentuk rumah.
Nah, jika kita termasuk orang yang ingin
memiliki investasi dalam bentuk rumah, ada beberapa hal lho yang sebetulnya bisa
menjadi bahan pertimbangan.
1. Lokasi
Nilai atau harga sebidang tanah dan kecepatan
kenaikan harganya tidak bisa sama di berbagai tempat. Harga tanah yang paling
cepat naik tentunya berada di wilayah pusat bisnis karena banyak peminatnya
sehingga relatif mudah diperjual belikan. Karena itu harga tanah di lokasi ini
bisa mahal.
2. Bebas Sengketa
Jangan membeli tanah yang belum jelas
statusnya atau masih dijaminkan kepada pihak lain. Misalnya, tanah tersebut
masih dijaminkan di bank, masih dalam perkara sengketa di pengadilan karena
kasus pembagian harta warisan, harta gono-gini perceraian, terganjal kasus
pembebasan tanah, tidak bersertifikat, atau perkara sita jaminan bank.
Sebaiknya tanah yang berkondisi seperti ini
tidak dibeli karena resiko terjadinya sengketa di kemudian hari sangat besar.
3. Dokumen atau surat-surat tanahnya lengkap
Pastikan bahwa tanah yang dibeli dokumennya
lengkap. Seperti sertifikat tanah dalam bentuk SHM atau SHGB, dan IMB. Jikalau
ada, mintalah copy cetak biru bangunannya serta SPPT PBB tahun terakhir.
Periksalah juga data-data pada dokumen tanah
dengan kenyataan fisiknya seperti luas tanah, lokasi atau, masa berlakunya.
4. Asumsi return hasil investasi
Investasi properti yang baik adalah yang bisa
memberikan penghasilan kepada baik berupa pendapatan tetap semisal dari sewa
kost maupun potensi kenaikan harganya seperti selisih harga jual beli.
Hitunglah berapa asumsi return hasil
investasi yang bisa didapatkan dari kenaikan harga tanah di daerah tersebut.
Jika mendirikan bangunan kost, hitung berapa harga sewa rata-rata yang wajar
untuk daerah itu.
5. Biaya-biaya lainnya
Return hasil investasi akan berkurang karena
biaya-biaya. Misalnya biaya pembelian tanahnya untuk ke notaris, pajak, atau
balik nama sertifikat, PPB tahunan, renovasi maintenance, listrik, telepon,
kebersihan, karyawan atau penjaga kost. Jagalah agar dalam masa investasi ke
tanah atau kost bisa ditekan biaya serendah mungkin.
Perhatikan Biaya Rutinnya Saat Berinvestasi Rumah
Maunya sih berinvestasi dengan membeli rumah
baru atau yang disebut dengan rumah ke dua. Namun sayangnya, banyak dari para
pembeli rumah ke dua ini yang kurang memperhitungkan biaya lainnya yang harus
keluar dari kocek kita.
Membeli rumah ke dua bisa mempengaruhi aspek
lain dalam kehidupan finansial seseorang maupun suatu keluarga. Walaupun itu
merupakan sebuah bentuk investasi, namun tetap saja perlu diperhitungkan
biaya-biaya yang juga turut diperlukan untuk keluar.
Jika sebuah rumah dibeli dengan cara entah
itu tunai atau kredit, tetap saja, akan ada pengeluaran rutin yang harus keluar
sebagai biaya perawatan. Misalnya pajak, listrik, air, telepon, atau renovasi.
Namun jika menurut Safir Senduk dalam
situsnya http://www.perencanakeuangan.com, ada baiknya sebuah rumah dibeli
secara tunai atau kalaupun dibeli secara kredit ada baiknya segera dilunasi.
Jika sebuah rumah dibeli dengan cara kredit,
maka jumlah biaya yang harus keluar untuk membayar kredit yaitu dalam bentuk
bunga akan terhitung besar. Belum lagi jika rumah tersebut masih terhitung
belum layak, maka pembeli rumah masih perlu untuk merenovasi kondisi rumah
tersebut.
Ada Tidaknya Peluang Investasi dari Rumah yang Kita Beli
Mau tahu apakah sebuah rumah dianggap
bernilai investasi atau tidak? Coba cek beberapa poin berikut yang terkadang
sering terlupakan untuk menjadi bahan pertimbangan.
1. Dekat dengan pusat bisnis
Jika sebuah rumah berada dalam lingkungan
yang dekat dengan pusat bisnis, perkantoran, atau daerah industri, pusat
perbelanjaan, sekolah atau kampus, maka harga rumah tersebut bisa cepat naik.
2. Jalan masuk yang lebar
Faktor yang satu ini ternyata turut
menentukan apakah sebuah rumah bisa berharga tinggi atau tidak. Jika sebuah
rumah memiliki jalan masuk yang lebar dan bisa dilewati oleh mobil dengan
nyaman, maka faktor ini bisa turut mengangkat harga jual rumah.
3. Pengembang yang berkualitas
Tertarik pada sebuah rumah di lingkungan
perumahan tertentu, lihat dulu kualitas pengembangnya. Jika pengembangnya
memiliki komitmen yang bagus untuk melayani penghuni kawasannya seperti urusan
fasilitas jalan, air, listrik, atau telepon, maka secara tak langsung harga
rumah tersebut ke depan juga memiliki harga jual yang tinggi.
Begitulah tips saat ingin berinvestasi dalam bentuk rumah. Semoga artikel ini bermanfaat ya sebagai panduan untuk yang ingin investasi rumah.
Post a Comment
Post a Comment