Anak cowok tidak boleh menangis, inilah suatu
bentuk streotype yang kerap dilakukan orang tua kepada anak demi membentuk
karakter baik pada anak. Streotype sendiri berarti mengkotak-kotakkan ciri
tertentu berdasarkan pandangan umum yang kadang belum terbukti kebenarannya.
Padahal, tak selamanya hal tersebut benar dan
bisa jadi merupakan pendidikan yang keliru. Misalnya, anak cowok juga boleh
menangis dalam arti batas-batas yang wajar. Begitu halnya dengan permainan yang
diberikan dan diperbolehkan untuk anak cowok dan cewek.
Mainan anak juga tidak boleh streotype. Anak
cowok boleh main boneka. Begitu juga anak cewek boleh mainan mobil-mobilan. Pekerjaan
di rumah juga harus dibagi secara bijaksana. Anak laki-laki boleh juga
diajarkan memasak. Sesekali anak cewek juga boleh melakukan pekerjaan cowok.
Pendidikan anak memang berawal dari keluarga.
Ayah dan ibu adalah malaikat bagi anak termasuk mengarahkan aktivitas yang
mempengaruhi pekerjaan dan sifat.
Sedangkan apabila ada seseorang yang memiliki
kecenderungan menyimpang seperti anak cowok senderung bersikap cewek atau
sebaliknya hal itu dikarenakan adanya pengaruh yang terjadi padanya sewaktu
kecil.
Bisa jadi anak cowok yang pada masa kecilnya
kehilangan figur bapak sehingga ia lebih dekat dengan ibunya. Selain itu
lingkungan juga berpengaruh untuk ikut membentuk tetapi tidak bisa jadi tolak
ukur.
Orang Tua Harus Tahu Karakter Dasar Anak
Orang tua juga harus mengetahui watak dasar
anak. Ini menjadi penentu bagaimana seharusnya orang tua memperlakukan seorang
anak baik itu cowok maupun cewek.
Ada empat watak dasar orang yaitu melankolik,
kolerik, flegmatik, dan sanguin. Orang melankolik cirinya penuh perasaan, mudah
menangis, dan analitis. Kolerik cirinya tidak sabar, sering mengucapkan
kata-kata to the poin, yang kadang menyakiti, dan berambisi. Flegmatik cirinya
tenang, tidak begitu berambisi untuk menang, tetapi biasanya malah berhasil.
Sedangkan orang sanguin selalu ceria dan pelupa.
Dengan ciri-ciri tersebut, orang tua
hendaknya dapat mengetahui bagaimana watak dasar anaknya. Apabila seorang anak
cowok memiliki watak dasar melankolik, ia juga boleh menangis. Misalnya, jangan
karena anak cowok, ia selalu dididik kolerik.
Anak kecil umumnya memiliki watak sanguin.
Namun seiring waktu dan lingkungan yang berubah-ubah, watak anak akan berubah. Namun
itu hanya watak kecenderungannya saja. Watak dasar tidak akan berubah. Misalnya
seorang anak yang memiliki watak melankolik yang memiliki kecenderungan
flegmatik mungkin suatu saat berubah kolerik.
Watak dasar juga sudah terbentuk semenjak di
kandungan seorang ibu. Apa yang dialami ibu sewaktu mengandung akan
mempengaruhi watak anak nantinya. Misalnya seorang ibu mengandung yang selalu
disakiti oleh suaminya akan cenderung memiliki anak yang melankolik watak
dasarnya nanti.
Yuk Kenali Karakter Anak
Meski buah hati kita adalah anak kandung kita
sendiri, terkadang kita sulit untuk menebak apa yang mereka inginkan saat
berkomunikasi dengan kita. Terutama ketika mereka masih berusia balita.
Sebelum mereka makin beranjak besar, ada
baiknya mulai sekarang yuk kita belajar untuk memahami watak si kecil hingga
akhirnya mereka bisa tumbuh dengan lebih terarah. Cara-cara mendidik anak dan
membentuk karakternya ini terlebih dahulu harus dilakukan dengan memahami tipe
apa yang ia miliki.
Jadi agar kita bisa berkomunikasi dengan baik
dengan anak, ada baiknya kita mengenali dahulu tipe kepribadian yang mereka
miliki. Caranya, coba perhatikan seperti apa tingkah laku si kecil dalam
aktivitas sehari-harinya.
Tipe Malaikat Kecil
Untuk tipe Malaikat Kecil, mungkin bagi
kebanyakan orang tua, tipe yang satu ini begitu didambakan ada dalam diri anaknya.
Dengan tipe ini, si kecil begitu mudah menerima lingkungan baru dan mudah
merasa nyaman. Jika bertemu dengan orang baru yang belum dikenal sebelumnya, ia
tidak rewel dan mudah beradaptasi. Ciri lainnya adalah ia begitu mudah belajar
bahasa jika dibandingkan balita lainnya.
Tipe Textbook
Tipe selanjutnya adalah Textbook. Tumbuh
kembang balita tipe ini begitu sama dengan teori dalam buku tumbuh kembang
balita. Misalnya waktu bisa berjalan, bicara, sampai tumbuhnya gigi. Balita ini
juga begitu mudah untuk beradaptasi dengan orang baru.
Ia akan lebih nyaman jika berada di
lingkungan yang dikenalnya jika sebelumnya semuanya sudah diatur dan disiapkan.
Terutama untuk mentalnya. Jadi ketika Anda mulai akan memasukkannya ke dunia playgroup
misalnya, coba ceritakan terlebih dahulu kondisi lingkungan barunya nanti.
Intinya, balita tipe ini begitu menyukai rutinitas dan lebih menyukai jika
semuanya terasa teratur.
Tipe Sensitif
Ada lagi tipe bayi yang masuk dalam kategori
Sensitif. Ia terlihat pemalu, lambat beradaptasi dengan situasi baru, dan lebih
menyukai lingkungan yang telah dikenalnya lama. Dan ketika ia sedang asyik pada
suatu hal kemudian merasa terganggu, ia akan marah atau menangis.
Sebetulnya, tipe bayi Sensitif begitu
menyukai melakukan segalanya sendiri. Jadi, berikan kepercayaan kepadanya untuk
belajar mandiri. Karena bayi tipe ini sensitif dan peka, maka kelak ia memiliki
bakat dalam bidang seni.
Tipe Semangat
Sedangkan untuk balita yang memiliki ciri
aktif bergerak secara fisik serta memiliki temperamen yang sulit dikendalikan,
ia masuk dalam ciri si Semangat. Balita ini begitu suka melakukan hal-hal baru
dan tidak suka dilarang-larang. Dan satu lagi, ia begitu bangga jika berhasil
melakukan apa yang dikerjakannya.
Namun sebagai orang tua, kita mesti perlu
juga untuk memberikan peraturan yang jelas untuk diketahui. Biasakan untuk
menanamkan bahwasanya segala sesuatu memiliki ‘aturan’ yang harus ia taati dan
tidak bisa sembarangan.
Sebagai orang tua yang memiliki balita dengan
tipe ini, kita harus kreatif mengikuti kemauan anak. Misalnya dengan
menciptakan permainan-permainan yang bisa sebagai wadah untuk menyalurkan bakat
si kecil. Biasanya, balita dengan tipe ini kelak memiliki bakat kepemimpinan
dan keinginan yang kuat kala ingin mencapai sesuatu.
Tipe Pemarah
Nah, yang kadang agak membingungkan adalah
menghadapi si kecil yang memiliki watak Pemarah. Ia kerap memaksakan
keinginannya dan jika tidak, ia akan menolak serta meledaklah marahnya. Ia pun
kerap begitu ingin melakukan sesuatu yang terkadang kurang diketahuinya dan
bahkan membahayakan. Sulitnya, ia begitu susah untuk diarahkan.
Kemarahan yang muncul dari si kecil ini
sebagai wujud ekspresi emosinya yang agak susah diungkapkan. Ia pun kadang
kerap melakukan sesuatu sesuai dengan moodnya. Semakin dipaksa, ia makin
memaksakan kehendaknya.
Namun demikian, bayi dengan tipe ini
sebetulnya memiliki bakat untuk kreatif, banyak akal, dan bijaksana.
Dikarenakan, ia merasa seolah-olah sudah mengetahui dan pernah mengalaminya.
Nah, itu dia serba serbi tentang karakter
anak. Jadi yuk sebagai orang tua yang ingin membentuk karakter baik pada anak,
perhatikan dulu ya boleh atau tidaknya saat menghadapi buah hati kita.
Setuju banget mba, karakter anak sebenarnya bisa dibentuk, sama dengan membentuk habbit.
ReplyDeleteasalkan sejak dini, insha Allah bisa dibentuk jadi lebih baik
Orang tua memang memegang peranan penting, mencontohkan yang baik, karena anak itu beneran jago dalam hal copy paste apa yang dilakukan ortunya :)