Memiliki teman kerja yang sulit diajak
kompromi? Atau, justru sering merasa rekan-rekan kerja menjauhi kita?
Yuk, kenali tipe-tipe sulit yang mungkin ada
dalam lingkungan kerja. Kita perlu tahu karena bisa jadi, justru kita sendirilah
yang menjadi orang sulit di lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang kondusif adalah
lingkungan di mana satu dengan yang lainnya saling bekerjasama untuk
menyelesaikan sejumlah tugas. Selain itu ketika setiap orang saling bekerjasama
dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, maka siapapun yang bekerja
di kantor tersebut akan bekerja dengan betah.
Beberapa tipe rekan kerja yang sulit antara
lain adalah sebagai berikut:
-
Rekan kerja yang suka menyalahkan orang lain
Tipe ini tidak penah mau disalahkan meskipun
nyata-nyata semua orang mengakuinya telah berbuat salah. Bahkan untuk
menghindari dirinya yang disalahkan, ia akan menyalahkan orang lain sebagai
penyebab dari sebuah kesalahan.
Jika menghadapi rekan kerja seperti ini,
lebih baik kita tidak mencari kesalahan dari siapapun melainkan alangkah
baiknya mencari solusi dari kejadian yang sudah terlanjur terjadi.
-
Rekan kerja yang suka menyela
Mereka yang masuk dalam tipe ini tidak hanya
berarti suka menyela pembicaraan orang. Tapi ketika jam bekerja sedang
berlangsung, saat di mana karyawan sedang menyelesaikan tugasnya, ia kerap
meminta waktu untuk dipehatikan. Entah itu untuk mendengarkan keluh kesahnya,
atau keinginannya untuk mengisi waktu kerja dengan bersantai.
Sekali dua kali ini terjadi, mungkin nggak
apa-apa kali ya. Tapi jika ini telah menjadi kebiasaannya, maka kita pun perlu
tegas untuk menghadapinya. Katakan saja dengan jujur bahwa kita benar-benar
sedang sibuk dan kurang memiliki waktu untuk itu.
Jika memang itu hal yang penting untuk dia,
katakan bahwa kita siap untuk mendengarkan jika jam santai seperti makan siang
atau di luar jam kantor.
- Rekan kerja yang suka mengkritik
Buat tipe yang satu ini, tidak pernah ada
yang benar di mata mereka yang hobi mengkritik. Tentunya, tidak juga ada orang
yang selalu betah saat terus menerus dikritik.
Biasakan juga bertanya kepada orang tentang
apa yang memang menjadi kekurangan kita. Selanjutnya, nikmatilah dan syukurilah
kritik itu sebagai pengembangan diri.
Namun jika itu berupa kritik-kritik yang
tidak bermutu, tidak bermanfaat bagi perbaikan diri kita sendiri maupun kinerja
kerja, sebaiknya lupakan saja. Karena tidak hanya kita, orang lain pun
mengalami hal yang sama saat menghadapi sosok tukang kritik seperti ini.
- Rekan kerja yang suka bersaing dalam tim
Bersaing memang dapat menghasilkan hasil yang
baik apabila itu dilakukan dengan cara sehat. Akan tetapi jika persaingan
tersebut dilakukan di dalam tim dengan mengajak rekan satu tim untuk bersaing,
atau mencoba mengunggulkan diri sendiri menganggap rekan tim sebagai pesaing,
bisa jadi justru akan membuat target yang seharusnya tercapai menjadi sulit.
Untuk menghadapi rekan yang hanya ingin
terlihat paling baik di mata atasan ini, sebaiknya jangan sedikitpun untuk terpengaruh
untuk bersaing yang berakibat makin hancurnya tim kerja kita sendiri.
Untuk menyiasatinya, kita bisa ajak bicara si
sulit ini dengan baik-baik bahwasanya target bersama dalam tim adalah lebih
utama. Dan bila ulahnya bahkan sudah merusak target kerja tim, sebaiknya
katakan saja terus terang akan apa yang sudah dibuatnya.
Lakukan
Pendekatan dengan Tepat
Sebagai karyawan baru, kemungkinan untuk
dicap sebagai pesaing oleh karyawan lama bisa saja terjadi. Ini bisa
dikarenakan etos kerja karyawan baru yang masih tinggi sehingga tanpa disadari,
justru membuat karyawan lama tersaingi.
Namun hal tersebut bisa disiasati dan
dihindari dengan mencoba bersikap supel dan ramah kepada para karyawan lama.
Kuncinya pada sosialisasi. Kita bisa ramah dan supel tapi juga jangan jadi sok
akrab.
Sikap over acting juga bisa membuat karyawan
baru menjadi tidak disukai di lingkungan barunya. Sikap kerja yang terlalu
rajin memang bisa membuat orang karyawan lama menjadi tidak suka.
Jadi kuncinya, lakukanlah pendekatan dengan
cara yang tepat. Ketahuilah dahulu seperti apa kondisi orang yang ada di tempat
kerja yang baru. Selain itu Susi juga mengingatkan, jangan terlalu jauh
melangkahi batasan kerja dari karyawan lain.
Lihat dulu kondisi lingkungan seperti apa.
Misalnya ketika melihat karakter si A yang tidak suka didahului, lakukan
pendekatan yang tepat. Dengan pendekatan yang tepat serta sikap kita yang tidak
over acting, masalah tersebut bisa dihindari.
Dengan pendekatan yang tepat terlebih dahulu,
masalah dengan karyawan yang lama jadi bisa dihindari. Karyawan baru pun tetap
bisa menunjukkan etos kerjanya dan berusaha bekerja dengan lebih.
Post a Comment
Post a Comment