Walaupun tahun ajaran baru masih akan
berlangsung bulan Juli nanti, tapi, biasanya pihak sekolah sudah mulai membuka
pendaftaran sejak bulan Januari.
Nah, biasanya di bulan itu nih, para orang
tua yang memiliki putra dan putri berusia sekolah juga sudah mulai sibuk
mencari sekolah bagi buah hati mereka.
Untuk para orang tua yang sedang bersiap
mencari sekolah terbaik untuk buah hatinya, ada beberapa hal yang bisa
diperhatikan dalam memilih sekolah untuk anak.
Beberapa pertimbangan tersebut di antaranya mulai
dari sarana atau fasilitas yang ditawarkan oleh pihak sekolah, tenaga
pengajarnya, kualitas pendidikan sekolah, biaya, model pendidikan, hingga
jumlah murid per kelasnya.
Dari sekian pertimbangan tersebut, biasanya,
faktor biaya menjadi pertimbangan utama yang dilirik oleh para orang tua
terlebih dahulu. Meski demikian, yuk usahakan untuk tetap mempertimbangkan dan
membandingkan kualitas sekolah untuk buah hati kita.
Biasanya, sekolah negeri terkenal memiliki
biaya yang lebih rendah dari sekolah swasta. Namun tidak berarti kualitasnya
lebih rendah.
Misalnya ada SD negeri yang terkenal memiliki
kualitas bagus karena lulusannya yang banyak diterima di SMP negeri unggulan.
Dalam beberapa pertandingan yang mengandalkan adu kecerdasan, sekolah ini pun
dapat membuktikan keunggulan murid-muridnya.
Karena sekolah unggulan berstatus negeri ini
banyak dilirik oleh para orang tua, untuk masuk pun tidaklah mudah. Buah hati kita
harus melewati seleksi dahulu dan baru bisa diterima di sekolah tersebut.
Sedangkan untuk yang memiliki dana pendidikan
lebih, mungkin bisa langsung melirik ke sekolah swasta. Saat ini, begitu banyak
sekolah swasta yang memiliki kualitas bagus dan menawarkan kelebihan-kelebihan
yang bersaing. Bahkan untuk bisa masuk menjadi murid di sekolah tersebut harus
melewati seleksi terlebh dahulu.
Jika di sekolah negeri mengandalkan kurikulum
dasar dari dinas pendidikan, sekolah swasta biasanya menawarkan kurikulum
nasional plus. Maksudnya tidak hanya plus dari segi bahasa pengantar dalam
keseharian proses belajar mengajar saja. Akan tetapi, model pengajaran dan
materi yang disampaikan memiliki kelebihan dan gaya yang berbeda jika
dibandingkan dengan sekolah negeri. Kurikulum plus ini bisa juga dinilai lebih
pada penambahan kurikulum kerohaniaannya.
Nilai lebih dari sekolah swasta juga bisa
dilihat dari fasilitas sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang
ditawarkan. Mulai dari keberadaan area olah raga di dalam ruangan,
laboratorium, perpustakaan, ruang komputer, atau fasilitas kelas ber AC.
Fasilitas antar jemput juga tak luput untuk ditawarkan karena tidak sedikit
pula orang tua yang membutuhkan keberadaan dari fasilitas ini.
Dari sekian kelebihan yang dimiliki oleh sekolah
swasta tersebut, tentunya para orang tua harus mempertimbangkan dengan cermat
antara mutu dan kualitas serta biaya yang harus dikeluarkan. Cobalah mencari
tahu melalui brosur, datang ke sekolah langsung, serta dari teman yang telah
berpengalaman dan memiliki pengetahuan lebih tentang sekolah-sekolah swasta
tersebut.
Cari
Tahu Siapa Orang di Balik Sekolah Tersebut
Pengalaman menjadi guru di sekolah swasta
ternyata membuat saya mendapat pelajaran baru dan tips untuk siapa saja yang
ingin menyekolahkan anaknya di sekolah swasta.
Tips yang saya maksud itu adalah, cari tahu
terlebih dahulu beberapa orang yang terlibat dalam sekolah tersebut. Keberadaan
internet saat ini sangat memudahkan kita menemukan rekam jejak tiap orang
terutama di dunia digital.
Pernah ada kejadian nih, ada seorang praktisi
pendidikan yang kerap dipercaya mendirikan sekolah baru dari pihak yang
memiliki dana besar. Namun saat namanya diketikkan di Google, rupanya orang ini
pernah membuat masalah di tempat sebelumnya. Rupanya, rekam jejak minus yang
pernah ia buat tersebut kembali berulang di tempat lain.
Terutama untuk sekolah swasta, memang lembaga
pendidikan formal ini banyak yang berlomba-lomba menunjukkan keunggulan
kualitasnya. Untuk itulah, orang tua perlu selektif, termasuk urusan kualitas
SDM di balik sekolah tersebut.
Lebih
Cerdas dengan Multibahasa
Adakah di antara para orang tua yang
terbersit pertanyaan seperti ini, kalau anak saya dimasukkan ke sekolah yang
memiliki penekanan pada bahasa asing, apakah anak saya nanti tidak bingung?
“Sebetulnya justru anak yang terbiasa
menempuh pendidikan bahasa multi linguis, anak tersebut biasa berpikir
terbelah. Justru anak seperti inilah yang lebih cerdas,” ujar Imelda Yetti,
guru pengajar bahasa Inggris di SD Charitas.
Di Batam sendiri sudah cukup banyak sekolah
swasta yang menawarkan pendidikan multibahasa dalam proses belajar mengajar
atau dalam percakapan sehari-sehari di sekolah. Selain karena keberadaan
anak-anak yang berasal dari orang tua dari luar negeri yang bekerja di
Indonesia, sekolah ini pun lambat laun makin dibutuhkan dan dilirik oleh para
orang tua.
Misalnya saja sekolah Global Indo-Asia. Tidak
hanya sekedar menawarkan kurikulum plus, sekolah ini pun bahkan memiliki
standar dari International Baccalaureate Organization (IBO). Untuk mendukung
standar tersebut, sekolah inipun menggunakan tenaga pengajar dari luar negeri
seperti Australia, Filipina, dan Indonesia. Otomatis, para murid pun harus
aktif berbahasa Inggris di sekolah selain juga adanya penggunaan bahasa
Mandarin.
Demikian pula sekolah Maitreyawira. Sekolah
yang terletak di komplek Vihara Duta Maitreya ini juga menerapkan konsep
trilingual yaitu Inggris, Indonesia, dan Mandarin.
Sementara itu di sekolah Charitas yang dalam
keseharian masih menerapkan bahasa Indonesia sebagai percakapan sehari-hari,
menekankan bahasa Inggris pada mata pelajaran yang proporsinya delapan jam
dalam satu minggu.
Tak ketinggalan sekolah Hang Nadim Malay
School (HMS) yang memadukan bahasa Inggris dan Arab. Di sekolah yang berada di
kawasan Tiban V ini, para siswa dari TK hingga SD akan dididik dengan
menggunakan pengantar bahasa Inggris. Tidak hanya itu, pendidikan baca tulis
arab melayu (armel) pun ditekankan dalam sekolah ini.
Tawarkan
Nilai Plus pada Kepribadian
Selain faktor bahasa asing, beberapa sekolah ada
juga yang menawarkan pendidikan budi pekerti dan tingkah laku atau kerpibadian
bagi para muridnya. Tengok saja sekolah Maitreyawira di Batam.
“Kita ajarkan sopan santun dan spiritual
akhlak ke anak-anak. Ini tidak beda agama. Seperti motto kita, bright heart,
bright mind, dan bright future, kita ingin anak-anak memiliki hati yang bersih
dan cemerlang, pikiran yang cemerlang, dan masa depan cemerlang,” jelas
Gunawan, Ketua Dua Yayasan Pancaran Maitri yang menjadi penanggung jawab
sekolah tersebut.
Chen Chen, Kepala Sekolah SD Maitreyawira pun
kemudian menjelaskan bagaimana proses dari ekskul tersebut. “Jadi awalnya
setelah mereka masuk, mereka menyanyikan lagu wajib yang berisi tentang hati
nurani. Setelah itu para guru membawa kelompok-kelompok anak-anak ke kelas
untuk bimbingan. Misalkan cara makan yang benar, mereka juga akan praktek cara
yang benar termasuk makan itu harus habis. Ini untuk mengajarkan cara
mensyukuri atas apa yang didapat,” jelasnya.
Lain lagi dengan Hang Nadim Malay School yang
memiliki mata pelajaran unggulan berupa leadership. Di dalam mata pelajaran
ini, anak akan menerima aspek-aspek ketrampilan yang diharapkan alam menjadi
kebiasaan dan memberikan manfaat agar lebih siap mengarungi kehidupan
bermasyarakat.
Sementara itu bagi SD Al Barkah, para murid
di sekolah ini dapat memperoleh mata pelajaran tambahan agama Islam. Di
dalamnya, terdapat mata pelajaran aqidah akhlak yang diberikan selain mata
pelajaran lainnya seperti Alquran dan hadis.
Demikian halnya dengan SD Charitas. Sekolah
yang berada di naungan yayasan berbasis Katolik ini juga menekankan agama dalam
pengajarannya. Namun, bentuknya berupa budi pekerti dan pengetahuan bagi anak.
Memilih
Sekolah Berdasarkan Kategorinya
Banyak orang tua yang bingung setelah ini
akan menyekolahkan anaknya ke mana. Apalagi di tengah derasnya informasi
tawaran sekolah dari berbagai tempat. Saking banyaknya, sampai banyak orang tua
yang bingung membedakan kategori untuk sekolah non-negeri.
Sekolah pada dasarnya dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu sekolah pemerintah atau yang lebih kita kenal dengan sekolah
negeri, sekolah privat yang biasanya dikenal dengan sekolah swasta, dan sekolah
internasional. Sekolah negeri dibagi lagi menjadi sekolah yang memiliki label
unggulan karena kualitasnya dan sekolah yang bukan unggulan.
Sementara itu sekolah privat yang biasanya
dimiliki oleh yayasan atau perseorangan, dibagi lagi menjadi sekolah favorit
dan sekolah nasional plus. Sekolah favorit merupakan sekolah swasta yang memang
memiliki keunggulan dalam hal kualitas pendidikannya, sarana, prasarana, hingga
tenaga pengajarnya. Sekolah privat favorit ini pun biasanya mencetak lulusan
yang bagus nilainya.
Nah, untuk sekolah nasional plus inilah yang
sering timbul terlihat rancu. Banyak orang bilang jika sekolah yang menggunakan
bahasa asing dalam segala proses di sekolah kemudian disebut sekolah
internasional. Padahal, sekolah dengan kondisi seperti itu masuk dalam sekolah
nasional plus.
Sekolah nasional plus sendiri dibagi menjadi
sekolah dengan metode plus dan sekolah dengan dual degree atau gelar ganda.
Sekolah yang menggunakan bahasa asing atau sekolah yang memiliki tambahan Islam
Terpadu sebetulnya masuk dalam kategori sekolah nasional plus.
Sekolah dual degree sendiri sebetulnya
sekolah nasional plus yang memang memiliki pengakuan dan pelegalan atau
memiliki standar sah dari luar negeri. Tentu
saja, sekolah seperti ini akhurnya mahal biayanya karena adanya
pengakuan kesahan gelar ganda tadi.
Dan yang disebut-sebut sebagai sekolah
internasional plus itu adalah bila ada pemerintah asing yang membuka sekolah di
negara kita. Misalnya, sekolah yang didirikan dan berada dalam naungan kedutaan
Perancis, Jerman, atau Inggris yang ada di Jakarta.
Post a Comment
Post a Comment