Kalau ditanya pekerjaan rumah tangga apa yang
disuka, hihihi… dijamin, saya bakal agak lama mikirnya. Karena sebetulnya
kalaupun saya kelihatan sering melakukannya, dasarnya karena nggak betah saja kalau
melihat itu tidak dikerjakan. Jadi ya suka tidak suka, tetap harus dilakukan.
Mungkin ada kali ya ibu rumah tangga kayak
saya yang sehari-hari di rumah, nggak kerja di luar rumah, tapi ngakunya kurang
suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Kalau ada yang kayak gitu, sebetulnya ada
tipsnya nih biar awalnya nggak suka, lalu jadi nggak terpaksa untuk melakukan
pekerjaan rumah tangga. Caranya, yuk jawab beberapa pertanyaan berikut ini.
-
Siapa yang mau melakukannya?
Kalaupun kita sedang tidak ingin melakukan
pekerjaan rumah tangga, sedang nggak enak badan, sedang sibuk, atau
jangan-jangan sedang malas, ya paling tidak kita mesti mikirin nih, siapa yang
lantas bisa melakukan kegiatan tersebut.
Misalnya untuk urusan cuci-setrika, bisa
dilempar (*deuh, dilempar deh bahasanya! Hahaha…) ke laundry. Atau kita bisa
memanggil orang untuk melakukan urusan tersebut.
Urusan memanggil orang atau memiliki asisten
rumah tangga memang bisa jadi solusi paling akhir ya. Selain, mungkin kita
berbagi kegiatan tersebut dengan suami.
Kalau urusan memasak, bisa disiasati dengan
beli. Meski kalau urusan itu untuk anak kecil, agak susah juga ya kalau beli.
Mau nggak mau ya harus masak sendiri.
-
Sampai kapan itu tidak ingin dilakukan?
Kadang ada waktunya kita kayak merasa sedang
nggak ingin melakukan segala yang berurusan dengan rumah. Ehem, alih-alih dari
istilah malas sih aslinya…
Nah paling tidak, perasaan nggak ingin
melakukan kegiatan itu ada deadlinenya. Mau sampai kapan kita mendiamkan semua
urusan pekerjaan rumah tangga?
Untuk mengusir rasa bosan, kita bisa
refreshing dulu sebentar. Nonton drakor atau jalan-jalan sama anak barangkali
bisa jadi selingan. Siapa tahu, selesai dari refreshing bikin kita jadi rajin
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
-
Akan jadi apa kalau pekerjaan rumah tangga itu tidak dilakukan?
Ini dia yang suka bikin saya nggak jadi
malas. Hahaha… Jadi kalau lihat segala yang nggak beres, lalu pertanyaan ini
sampai terlintas di kepala, udah deh, langsung pasukan malas di kepala buyar
seketika.
Dari
sekian pekerjaan rumah tangga, kalau dirunut, ini dia sih yang bisa dibilang
paling saya suka sampai ke yang paling tidak saya suka.
1.
Mencuci
Saya tuh paling malas lihat pakaian yang
numpuk di gantungan baju. Paling nggak suka tahu baju yang sedikit saja baunya
sudah nggak enak. Langsung deh, blung, masuk ke wadah pakaian kotor!
Untungnya, saya agak hobi nyuci. Pekerjaan
ini menurut saya yang paling ringan sih. Tinggal percayakan baju kotor pada
detergen selama beberapa menit, angkat-turunkan baju di detergen dengan sedikit
gucek, bilas, lalu jemur.
Apalagi kalau nyucinya pakai mesin cuci.
Tinggal dibiarkan saja berputar di mesin dan bisa kita tinggal dengan
mengerjakan hal lain.
Ada alasannya sih sebetulnya kenapa saya
malas mempercayakan cucian ke laundry. Soalnya kalau kita nyuci sendiri kan
bisa tahu, baju kita tercampur dengan baju lain yang sekotor apa, senajis apa,
lalu kita pun tahu proses nyucinya biar bersih dan bebas dari najis.
2.
Bersih-bersih
Nomor satu sampai tiga ini sebetulnya
peringkatnya agak sama sih.
Seperti halnya ketidakbetahan saya kalau
melihat pakaian yang numpuk di gantungan baju, saya pun nggak suka lihat hal
yang nggak bersih di rumah. Bawaannya mesti sesegera mungkin saya bersihkan.
Bisa dibilang nomor dua dan nomor tiga ini
hasil didikan orang tua terutama ayah saya. Ayah itu paling disiplin membiaskan
kebersihan dan kerapihan di rumah. Jadilah ketika menikah, kebiasaan itu
tertular ke saya.
Kalau kata teman saya yang sealiran OCD-nya,
perempuan itu tercipta untuk cantik dan indah. Jadi mestinya jadi perempuan itu
mesti suka bersih dan nggak boleh jorok.
3.
Beres-beres
Kelar bersih-bersih, selanjutnya ya
beres-beres. Kebiasaan ini tetap saya lakukan meski sudah ada anak.
Maksudnya, biasanya kalau ada anak kecil di
rumah, banyak orang akan bilang, “Nggak apa-apa deh rumah berantakan. Yang
penting anak bisa bereksplorasi.”
Okay, saya pun memang akan bilang hal yang
sama. Tapi ada waktunya juga kan semua itu harus dibereskan dan nggak
dibiarkan. Pun, nggak berarti juga kita jadi ibu yang harus melulu membereskan
semuanya.
Saya sendiri sering mengajak si kecil sejak
ia usia batita untuk membantu membereskan mainannya sendiri. Caranya, setiap ia
mau bermain dengan mainannya yang lain, maka mainan yang sudah selesai saya
minta untuk dibereskan terlebih dahulu.
4.
Masak
Sebagai orang yang merasa tangannya kurang
enak kalau dipakai mencipta masakan, saya sadar diri, dan akhirnya agak malas
kalau disuruh masak.
Tapi bukan berarti saya jarang banget masak
lho ya. Masak sih hampir tiap hari. Tapi tujuan masaknya ya buat makan di hari
itu. Apalagi punya anak kecil. Kan kita perlu memperhatikan kebutuhan asupan
gizinya setiap hari.
5.
Setrika
Ini dia pekerjaan rumah tangga yang pualing
malas saya lakukan. Soalnya, setrika itu harus dilakukan dengan duduk lama,
atau berdiri kalau pas saya pakai papan setrika.
Walhasil, di rumah saya itu paling sering
banget terlihat pakaian yang sudah disetrika menumpuk di dalam wadahnya dalam
bentuk terlipat sudah siap untuk setrika.
Sama halnya dengan mencuci, saya juga susah
percaya sama orang lain untuk melakukan pekerjaan yang satu ini. Alasannya
mulai dari nggak cocok urusan lipatan yang nggak pas kalau ditumpuk di lemari,
sampai hasil setrikaan yang kurang halus sehingga saya nggak puas.
Jadi sebenci-bencinya setrika, ya tetap juga
harus saya lakukan sendiri…
Itu dia cerita saya tentang urusan pekerjaan
rumah tangga kalau diomongin dari segi suka nggak suka. Kalau teman-teman,
sukanya pekerjaan rumah tangga seperti apa? Terus kalau nggak suka, apa dong
tipsnya biar suka? Jawab di kolom komentar ya…
Post a Comment
Post a Comment