Kecerdasan anak dapat dibentuk sejak ia ada
dalam kandungan sang ibu. Tentunya, ibu pun pada saat hamil perlu memperhatikan
makanan yang dikonsumsinya karena secara langsung akan mempengaruhi pula
kondisi janin yang sedang dikandungnya.
Karena adanya bayi yang sedang dikandung,
konsumsi makan ibu akan lebih meningkat daripada sebelumnya. Menurut Roziana,
ahli gizi dari Rumah Sakit Awal Bross, itu adalah hal lumrah saat ibu membutuhkan
kuantitas makanan hingga dua kali dari kondisi biasa.
Kebutuhan konsumsi makanan yang dibutuhkan
ibu hamil biasanya juga dipengaruhi oleh tiga waktu semester dalam usia
kehamilan. Pada semester pertama dan kedua atau tiga bulan pertama dan kedua
dari kehamilan, faktor kuantitas begitu dibutuhkan ibu hamil.
“Terutama pada semester pertama, bisa dua kali
kebutuhan kuantitas makanan yang dibutuhkan ibuhamil. Untuk memenuhi kuantitas
tersebut, bisa dengan sering makan dalam porsi kecil tapi sering. Usahakan
hindari makan berbentuk basah karena dapat memicu mual. Bisa seperti ngemil
roti bakar tapi tetap perhatikan nilai gizinya,” anjur Roziana.
Sementara pada saat semester terakhir yaitu
tiga bulan usia kandungan terakhir, ibu membutuhkan jumlah kuatitas makanan
untuk persiapan melahirkan. Ibu pun harus memperhatikan berat badannya.
Normalnya, kenaikan berat badan ibu bisa sekitar 15 kg dari berat badannya
sebelum hamil.
Selain memperhatikan kualitas, ibu juga perlu
memperhatikan kualitas makanannya. Untuk kecerdasan bayi kelak, seorang ibu
perlu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan omega tiga atau
omega enam.
“Biasanya orang tahu kandungan omega tiga dan
enam pada minyak ikan. Tapi bila ingin mengkonsumsi suplemen yang mengandung omega
tiga dan enam, ibu hamil perlu berkonsultasi juga dengan dokter atau ahli
gizi,” saran Roziana.
Karena menurutnya, konsumsi minyak ikan yang
berlebihan bisa mempengaruhi proses pencernaan bahkan keracunan vitamin.
Mengkonsumsi zat omega tiga dan enam secara berlebihan juga mempengaruhi
oksidasi vitamin E dan A.
Selain suplemen minyak ikan yang banyak
mengandung omega tiga dan enam, ibu hamil juga perlu memperhatikan konsumsi
suplemen lainnya. Sebelum mengkonsumsi suplemen, sebaiknya konsultasikan dahulu
dengan dokter kandungan atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi suplemen
yang tepat dan dibutuhkan oleh tubuh.
Lebih
Baik Konsumsi Makanan Alami
Sebenarnya jika seorang ibu menginginkan
kelak anaknya cerdas, mulai dari hamil ia lebih baik memperhatikan kandungan
makanannya daripada mengkonsumsi suplemen.
“Lebih baik memperhatikan food base daripada
mengkonsumsi suplemen,” tegas Roziana.
Memperhatikan makanan alami atau food base
ini diatur pada setiap kadar makanan yang dikonsumsi baik sayur mayur maupun
lauknya. Idealnya, seorang ibu mengkonsumsi empat sehat lima sempurna dua kali
sehari, dan empat sehat satu kali sehari.
“Kalau untuk minum susu, mungkin bisa dua
kali sehari. Sedangkan setiap makan baiknya ada yang namanya sayur, lauk, dan buah.
Intinya menu seimbang,” anjur Roziana.
Selain makanan yang banyak mengandung omega
tiga dan enam, makanan yang mengandung protein juga perlu banyak dikonsumsi ibu
hamil yang ingin anaknya kelak menjadi cerdas. Makanan yang tergolong dalam
ikan seperti tongkol, col, tuna, atau salmon cukup banyak mengandung protein.
Selain itu bisa pula mengkonsumsi ganggang laut seperti agar-agar.
Selama masa hamil, ibu hamil juga perlu
menghindari makanan yang banyak mengandung bahan pengawet atau makanan dalam
kemasan kaleng dan vetsin. Makanan dalam kelompok tersebut dapat mengurangi
tingkat kecerdasan anak nantinya.
ASI
Eksklusif Pengaruhi Kecerdasan Anak
Selain masa hamil, seorang ibu juga perlu
memperhatikan pemberian ASI terutama pada saat usia bayi 0-6 bulan. “Terutama
ASI pertama yang keluar itu sangat baik untuk bayi karena banyak mengandung
hemoglobin. ASI ini juga sangat membantu pencernaan,” anjur Roziana.
Pada masa enam bulan pertama, bayi sangat
memerlukan ASI karena kadar proteinnya yang cukup tinggi, mudah diserap, dan
terdiri dari enzim-enzim yang dibutuhkan oleh tubuh bayi.
Usahakan seorang ibu lebih banyak memberikan
ASI daripada susu buatan. Selain karena faktor higienitas, pemberian ASI oleh
ibu juga untuk menjaga faktor psikologis antara ibu dan anak serta merangsang
kecerdasan anak.
Setelah itu pada saat usia bayi enam bulan
hingga delapan bulan, bayi mulai bisa diberikan bubur susu yang terdiri dari
tepung dan susu. ASI juga terus perlu diberikan hingga bayi usia dua tahun.
Sementara itu dalam masa pertumbuhan seorang
anak di bawah usia lima tahun, pemberian susu buatan yang mengandung omega tiga
dan enam atau DDA juga bisa diberikan. Unsur-unsur tersebut diperlukan untuk
meningkatkan kecerdasan anak. Namun, Roziana tetap menganjurkan alangkah
baiknya seorang ibu lebih memperhatikan food base.
Musik dan Dongeng untuk Rangsang Kecerdasan
Tidak hanya konsumsi makanan saja yang dapat
meningkatkan kecerdasan anak. Menurut Roziana, ada beberapa faktor lain yang
bisa mempengaruhi kecerdasan seorang anak. Misalnya pengenalan dengan musik dan
dongeng.
“Banyak-banyak mempedengarkan musik klasik
mulai dari masa kehamilan ibu, merangsang bayi dengan permainan yang banyak
memiliki warna, serta dongeng bisa juga mempengaruhi kecerdasan anak,” ujarnya.
Sebetulnya mulai usia 10 minggu, janin sudah
bisa mendengar suara-suara dari tubuh ibunya, seperti detak jantung, desir
aliran darah, dan bahkan belaian pada perut ibu. Selanjutnya, sekitar usia 16
minggu, janin mulai bisa mendengar suara-suara dari luar tubuh ibu.
Untuk membuktikan, caranya bisa dengan
mengajak janin bicara ataupun memperdengarkan musik jenis apa saja. Sebagai
reaksi, ia akan bergerak-gerak yang menandakan otaknya dapat menerima
rangsangan dari luar.
Selain suara ibu, ayah, atau kakak si bayi,
musik adalah bentuk rangsangan yang paling disarankan untuk memicu pertumbuhan
sel otak janin. Seluruh anggota keluarga dapat menyanyi bersama atau
rajin-rajinlah ibu memperdengarkan musik bagi janinnya.
Tentu saja, pilih lagu dan musik yang bernada
riang serta menenangkan, karena nuansa ini mampu menciptakan emosi yang
seimbang, baik bagi janin maupun ibu.
Wanita hamil yang tidak stres dan tenang,
tentu detak jantungnya akan lebih teratur. Keteraturan irama ini akan
menenangkan bayi dalam kandungannya, yang bahkan juga bermanfaat saat
persalinan.
Apapun jenis musik selama berirama tenang dan
mengalun lembut, pasti akan memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan
anak-anak. Hanya saja, musik klasiklah yang sudah diteliti secara ilmiah dan terbukti
dapat meningkatkan kecerdasan anak. Sedangkan untuk jenis musik lainnya belum
pernah.
Gubahan musik klasik ini, bila rajin
diperdengarkan pada janin, akan memberikan efek keseimbangan emosi dan
ketenangan. Dengan demikian, setelah lahir ia akan tumbuh menjadi anak yang
tidak cengeng dan mudah berkonsentrasi. Dengan modal ini, kemampuan bicaranya
akan ikut terpacu, disusul kemampuan bersosialisasinya yang muncul lebih cepat.
Dengan kemampuan berkonsentrasi yang tinggi,
anak juga lebih mudah menyerap informasi yang didapat dari lingkungan. Semakin
banyak informasi yang dimilikinya, tentu semakin cerdas pula anak tersebut.
Ini karena musik klasik bisa merangsang
perkembangan otak anak, terutama yang berkaitan dengan daya penalaran, logika,
dan kemampuan matematisnya.
Di usia sekolah, kemampuan berkonsentrasi
sangat berperan dalam membentuk prestasi karena membuat anak akan lebih mudah
belajar. Sering orang tua mengeluh mengenai anak-anak mereka di usia sekolah
yang kurang memiliki kemampuan berkonsentrasi. Jika terapi musik ini diikuti
dengan benar, besar kemungkinan anak-anak akan terhindar dari hal tersebut.
Namun, tak perlu khawatir kalau semasa hamil,
ibu belum sempat memanfaatkan terapi musik ini, sebab terapi musik tetap bisa
dilakukan mulai sampai anak berusia 3 tahun, bahkan lebih. Jadi, tidak ada kata
terlambat untuk segera memulainya. Untuk anak-anak yang sudah lebih besar, ada
baiknya untuk mulai diperkenalkan dengan alat musik, sehingga mereka bisa
bermain musik untuk dirinya sendiri.
Ternyata, tidak semua musik dianjurkan untuk
diperdengarkan pada janin, bayi dan balita. Yang tidak disarankan adalah musik
dengan irama keras dan cepat, seperti irama rock, disco, serta rap. Musik yang
terlalu keras akan membuat mereka tegang dan gelisah. Jadi, bukan jenis
musiknya yang boleh atau tidak boleh, tapi beat atau iramanya.
Setelah bayi lahir, jenis musik yang
diperdengarkan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi saat itu. Menjelang ia
tidur, pilihlah musik instrumental yang tenang dan lembut. Dengan begitu, anak
dapat segera terlelap. Sebaliknya, untuk menemani anak bermain, pilih musik
yang bernada riang dan gembira, sehingga ia merasa bersemangat untuk melakukan
aktivitasnya.
Dari sekian banyak karya musik klasik,
sebetulnya gubahan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling
dianjurkan. Beberapa penelitian sudah membuktikan, musik-musik karyanya
memberikan efek paling positif bagi perkembangan janin, bayi dan anak-anak.
Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell.
Mereka mengistilahkan sebagai “efek Mozart”.
Dibanding gubahan musik klasik lainnya,
melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya Mozart mampu merangsang dan
memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah
kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Komposisi yang disusunnya
telah berhasil menghadirkan kembali keteraturan bunyi yang pernah dialami bayi
selama dalam kandungan. Namun, tidak berarti karya komposer klasik lainnya
tidak dapat digunakan.
Post a Comment
Post a Comment