Para orang tua pada umumnya memang begitu
memperhatikan makanan putra putrinya terutama apabila mereka masih anak-anak.
Penyakit diare yang tak jarang menyerang anak-anak akhirnya membuat orang tua
mewaspadai pola makan dan jajan anaknya.
Banyak dari orang tua memang tidak menyetuji
ketika anaknya jajan sembarangan. Ini dikarenakan sering kurang terjaganya
kebersihan dari makanan yang dijual bebas oleh para pedagang di sekitar sekolah
anak misalnya.
Lantas, apa sebetulnya hubungan antara
ketidakbersihan makanan dengan penularan diare itu sendiri?
Diare dapat tertular dari kontaminasi makanan
air dari tinja atau muntahan penderita yang mengandung kuman penyebab. Kuman
pada kotoran juga dapat langsung ditularkan pada orang lain apabila melekat
pada tangan dan kemudian dimasukkan ke mulut atau dipakai untuk memegang
makanan.
Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai
dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (umumnya tiga kali atau lebih
dalam sehari).
Penyakit ini dapat digolongkan penyakit
ringan, tetapi jika terjadi secara mendadak dan kurang mendapat perawatan maka
diare juga dapat berakibat fatal, terutama apabila diare tersebut terjadi pada
anak balita.
Diare dapat menyebabkan terjadinya kehilangan
cairan tubuh yang berlebihan atau dehidrasi dan elektrolit sehingga tubuh
menjadi lemah dan lemas, apalagi kalau diare disertai dengan muntah-muntah.
Menurut banyaknya kehilangan cairan dan
elektrolit dari tubuh, berdasarkan derajat dehidrasinya diare dapat dibagi
menjadi tanpa dehidrasi yaitu diare dengan dehidrasi ringan (kehilangan cairan
sampai 5% dari berat badan), diare dengan dehidrasi sedang (kehilangan cairan
sampai 6-10% dari berat badan), diare dengan dehidrasi berat ((kehilangan
cairan sampai 10% dari berat badan).
Sedangkan penyebab diare bisa disebabkan
karena beberapa hal. Sebagian, bisa disebabkan karena peradangan usus oleh
bakteri, seperti vibrio cholera, shigella, salmonella, E coli (ETEC), bacillus
cereus, clostridium perfringens, staphylococcus aureus, dan campylobacter
jejumi.
Diare juga bisa disebabkan oleh virus seperti
rotavirus, adenovirus, dan norwalk atau disebabkan pula oleh parasit seperti
protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, blantidium cali,
cryptosporodium), cacing perut (ascaris, trichuris, dan strongyloides), jamur
(candida).
Diare juga bisa disebabkan karena keracunan
makanan atau minuman, baik yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimiawi.
Kekurangan gizi juga bisa menyebabkan diare, karena tidak tahan terhadap
makanan tertentu seperti intoleran terhadap susu sapi, lantaran imumuno
defisiensi, dan masih banyak faktor lain yang membuat orang bisa menderita
diare.
Bisa
Sebabkan Kematian
Kelihatannya diare hanyalah penyakit sepele
yang bisa diderita siapa saja. Namun jangan menganggapnya semudah itu karena
diare bisa juga menyebabkan kematian apalagi jika itu dideriat oleh anak-anak.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kala buah hati kita terkena
diare.
Misalkan pada anak yang terlalu kehilangan
banyak cairan dari tubuh. Penting sekali memberi minuman dalam jumlah yang
cukup banyak kepada anak yang menderita diare. Cairan atau larutan yang terbaik
untuk menangkal diare adalah oralit.
Anak yang menderita diare tetap memerlukan
makanan. Namun, tetap saja jangan langsung turuti segala kemauan mereka.
Tetaplah memberikan makanan yang bersih dan bergizi untuk menjaga ketahanan
fisiknya.
Bantuan petugas kesehatan diperlukan jika
diare lebih berat daripada biasanya. Sebaiknya langsung bawa anak ke puskesmas
atau rumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan.
Bagi anak yang baru sembuh dari diare para
orang tua perlu memberikan makanan tambahan setiap hari sekurang-kurangnya
selama satu minggu. Sedangkan obat-obatan tidak boleh diberikan secara
sembarangan pada anak yang sedang mengalami diare, kecuali dengan petunjuk
dokter. Tanyakan kepada dokter obat apa sebaiknya yang perlu diminum.
Mencegah selalu lebih baik daripada harus
mengobati. Salah satu tindakan preventif terhadap penyakit daire adalah menjaga
asupan makanan anak. Nutrisi yang cukup sesuai usia, berat badan dan aktivitas
anak, akan meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah terserang
penyakit.
Apabila karena sesuatu hal, misalnya anak
sedang susah makan, asupan nutrisi dirasa belum mencukupi kebutuhan, kita bisa
melengkapinya dengan multivitamin. Suplemen ini mengandung beragam vitamin
esensial (yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh).
Bila diberikan secara tepat baik itu komposisi
dan dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan anak, multivitamin bisa membantu
meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit pancaroba.
Terakhir, pastikan setiap makanan dan minuman
yang masuk ke dalam mulut anak adalah yang terjamin kebersihannya. Artinya,
selain harus lebih higienis dalam mengolah dan menyiapkan makanan di rumah,
bujuklah anak untuk tidak jajan sembarangan.
Dengan memperhatikan beberapa langkah pencegahan
tersebut mudah-mudahan diare tidak lagi mewabah menjadi penyakit yang mematikan
terutama bagi buah hati kita.
Post a Comment
Post a Comment