Sebelum
membaca tulisan berikut ini, buat yang merasa ingin tahu lebih banyak tentang
reksa dana, bisa dilihat di tulisan sebelumnya ya di sini. Biar nggak bingung lagi dengan beberapa jenisnya reksa
dana.
Bus jurusan Surabaya-Semarang yang saya naiki
untuk pulang ke Lamongan malam itu sebetulnya sangatlah nyaman. Tapi bus PATAS
berfasilitas AC dan tempat duduk yang membuat punggung saya relaks tersebut
tidak mampu menenangkan pikiran saya.
Kepala saya masih tercenung, mengingat
hitungan dalam format excel yang telah ditampilkan di slide presentasi. Dan
pikiran saya pun melaju pada segala keinginan dan mimpi terkait financial yang
belum tercapai hingga kini. Rasanya menyesal, kenapa saya tidak tahu semua
pengetahuan perencanaan keuangan seperti itu sejak dulu.
Jadi semua rasa gemas saya tersebut berawal
dai acara Kopdar Investarian yang
diadakan Reksa Dana Manulife di
Surabaya, 29 September lalu. Di pertemuan ke dua tersebut masih menghadirkan Pak
Legowo Kusumonegoro, Presdir Manulife Bagian Asset Management sebagai
pembicaranya.
Jika pertemuan pertama saya dan kawan-kawan
blogger asal Surabaya dan sekitarnya diajak untuk memikirkan angka inflasi yang
makin naik tiap tahunnya serta solusi sekilas yang bisa kami lakukan, di
pertemuan ke dua kemarin kami mendapat materi yang lebih terinci.
Misalnya ya itu tadi, sesi perhitungan dengan
excel yang mengajak kami berhitung apa saja yang ingin kami rencanakan
selanjutnya, serta bagaimana jika itu diatasi dengan investasi menggunakan
reksa dana.
Dalam perhitungan ini, beberapa hal yang
perlu dijawab antara lain:
1. Apa: Kebutuhan yang sedang kita rencanakan
itulah yang kita letakkan di sini. Misalnya, rencana menikah, anak sekolah,
haji, dan sebagainya.
2. Kapan: Artinya waktu target pencapaian
kebutuhan tersebut. Poin ini nantinya juga akan menentukan, produk investasi
reksa dana apa yang kita perlukan.
3. Berapa: Di kolom ini kita menulis berapa
biaya yang kira-kira akan dikeluarkan.
4. Produk: Di bagian ini kita bisa menuliskan
produk investasi berupa Reksa Dana apa yang akan dipakai. Bisa dilihat di
materi sebelumnya ya. Jika kebutuhan itu waktu untuk diwujudkannya sekitar satu
tahun, kita bisa memilih produk Reksa Dana Pasar Uang. Sedangkan jika
kebutuhannya itu untuk sekitar tiga sampai lima tahun mendatang, bisa pakai
produk Reksa Dana Pendapatan Tetap.
5. Potensi hasil: Jika Reksa Dananya Pasar
Uang, kita masukkan angka 5%. Sedangkan jika Reksa Dananya Pendapatan Tetap,
kita masukkan angka 8%. Begitu seterusnya untuk produk Reksa Dana lain yang
lebih panjang masanya.
6. Investasi bulanan. Kalau kolom yang ini
sudah otomatis akan terisi karena adanya penerapan rumus perhitungan tertentu.
Selengkapnya bisa lihat gambar ya.
Nah, dalam mengisi kolom-kolom tersebut, ada
satu hal yang diingatkan oleh Pak Legowo. Untuk poin pertama, letakkan terlebih
dahulu yang namanya dana darurat.
Menurutnya, seharusnya setiap orang memiliki
dana tersebut. Besarannya adalah enam kali biaya hidup masing-masing dari kita.
Dan setidaknya setiap orang harus menyisihkannya setiap bulan.
Jangan Hanya Mengkhayal, Wujudkan!
Di awal materi, Pak Legowo langsung menyentil
kebiasaan banyak orang yang kerap dilakukan dalam hidupnya. Khayalan banyak,
keinginan banyak, tapi usahanya sedikit. Sementara, harga-harga apapun
mengalami inflasi setiap tahunnya.
Selain itu, kini banyak orang yang tak lagi
memiliki mimpi atau target hidup berupa menikah, punya rumah sendiri, atau
ibadah seperti keinginan menunaikan haji suatu saat nanti. Uniknya ada fenomena
lain, yaitu keinginan untuk traveling yang masuk dalam list kebutuhan.
Nah, kesemuanya itu akan sulit terwujud jika
kita berusaha dengan cara menabung. Pak Legowo sedikit banyak mengingatkan
kembali apa yang sudah ia sampaikan di pertemuan pertama, yaitu tentang
fenomena menabung.
Menurutnya berdasarkan fakta yang ada,
menabung sulit bisa menjadi solusi untuk seseorang meraih target keinginan atau
kebutuhannya. Apalagi, kalau bukan inflasi sebagai penyebabnya yang menyebabkan
harga barang bisa terus naik setiap tahunnya.
Ada dua hal nih yang jadi pembeda antara
menabung dengan investasi.
Nah, jadi ngerti kan kalau menabung sama
investasi itu sama-sama mengamankan uang tapi efeknya bisa beda…
Jangan Panik dan Ingat Tujuan Saat Berinvestasi
Ada dua tipe orang berinvestasi nih kalau
menurut Pak Legowo. Yang pertama yang suka gampang panik. Ada orang rame invest
karena hasilnya kelihatan menguntungkan, dia ikut. Saat nilainya turun, udah
panik. Pas ritme nilainya kelihatan naik sedikit, tambah investasi. Nilai
anjlog, langsung buru-buru dilepas.
Beda dengan tipe yang ke dua. Karakter investor
tipe ke dua ini lebih tenang. Mau ritmenya naik turun, yang ia pikirkan adalan
tujuan akhir dia berinvestasi. Karena yang ia yakini, suatu saat investasi itu
pasti akan stabil terus naik.
Emang sih, investasi itu banyak macamnya.
Bisa yang wujudnya mati seperti rumah atau tanah. Bisa juga investasi emas.
Atau main saham. Cuma kalau mau yang lebih agak tenang dibanding main saham,
investasi saja ke Reksa Dana.
Sekali
lagi, buat yang penasaran dengan apa
bagaimana dan macam reksa dana, bisa dilihat di tulisan sebelumnya di sini.
Oh iya, kembali lagi ke urusan perhitungan
yang tadi di awal sudah kita bahas tuh… Kita bisa lho pindah jenis reksa dana di masa ketika kita masih ingin menyimpan
dan menginvestasikan uang, sedangkan kebutuhan pun belum waktunya untuk
terpenuhi.
Misalnya, kita sudah merencanakan nih untuk
lima tahun ke depan ada nominal tertentu yang kita investasikan di Reksa Dana
untuk biaya sekolah anak. Awalnya kita investasikan di Reksa Dana Pendapatan
Tetap yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.
Di saat masa Reksa Dananya habis tiga tahun,
kita bisa pindah ke Reksa Dana Pasar Uang untuk sisa dua tahun setelahnya.
Langkah ini bisa kita ambil saat nilai reksa dana sedang bagus, dan kita tidak
ingin saat dibutuhkan nantinya, nilai reksa dana pendapatan tetap sedang turun.
Pertimbangan tersebut bisa terjadi karena
reksa dana pendapatan tetap yang 80% berasal dari obligasi, memiliki ritme yang
agak lebih fluktuatif dibanding reksa dana pasar uang.
Jadi yang namanya Reksa Dana sebagai pilihan
investasi ini memang punya banyak kelebihan. Kita bisa beli dan cairkan kapan
saja, tidak seperti deposito yang jika belum waktunya habis, jika diambil, kita
malah akan kena biaya. Nggak kena pajak lagi!
Sudah gitu, terutama untuk Reksa Dana
Pendapatan Tetap, potensi hasilnya bisa di atas deposito lagi! Lalu… cuma modal
10 ribu lho kita sudah bisa investasi reksa dana.
Sekali lagi, nilai uang segitu bisa beda
nilainya di masa yang akan datang jika memertimbangkan antara ditabung biasa,
deposito (yang tentunya nggak bisa lah kita deposito dengan uang segini),
dengan investasi.
Investasi di MAMI, Yuk!
Tuh kan, makanya saya menyesal sewaktu ikut
Kopdar Investarian dari Manulife. Nyeselnya tuh, kenapa lah nggak dari
dulu-dulu tahu beginian. Tapi seperti pepatah, better late than never, akhirnya
saya mulai investasi di MAMI, Manulife Aset Manajemen Indonesia.
MAMI ini adalah manajer investasi yang akan
mengatur dana investasi kita di Manulife. Kenapa Manulife, karena ia bukan
pendatang baru di pasar keuangan Indonesia. Manulife sudah ada sejak 19 tahun
yang lalu. Pun, sudah mendapatkan banyak penghargaan. Jadi sebagai manajer
investasi, dia bisa dipercaya.
Ada beberapa kelebihan kalau kita investasi
di MAMI:
1. Dapat edukasi.
Karena seluruh interaksi MAMI dengan kita
yang investor atau bahkan calon investor itu didasarkan pada edukasi.
2. Hemat biaya.
Kalau kita beli unit reksa dana, kita nggak
kena potongan biaya. Jadi dana yang kita setor semuanya ya modal investasi
kita.
3. Semua bisa online.
Mau urusannya beli, jual, dialihkan, atau
memonitor pertumbuhan investasi, semuanya bisa di mana saja dan kapan saja
lewat online.
4. MAMI punya LANI.
LANI yang dimaksud adalah singkatan dari Layanan Investasi MAMI.
Kita bisa menghubungi lewat telepon, email, atau live chat dari jam delapan
sampai jam 10 malam.
Terkait investasi yang bisa dipercaya, zaman
sekarang memang harus hati-hati ya. Pengingat dari Pak Legowo, ada dua hal agar
kita tidak tertipu dengan investasi.
1. Jangan tergoda dengan investasi yang
menawarkan keuntungan tinggi dengan resiko yang rendah. Yang namanya investasi,
makin tinggi resikonya, tentu makin tinggi juga keuntungannya.
2. Bentuk investasinya terpercaya, terdaftar
OJK, tapi ada manajer investasi yang minta uangnya ditransfer ke rekening dia.
Bukan ke rekening investasi. Yang seperti ini menurut Pak Legowo juga namanya
investasi bodong!
Coba-coba, akhirnya saya investasi di MAMI,
pilihan reksa dananya Manulife Dana Kas Syariah. Ini termasuk Reksa Dana Pasar
Uang yang baru diluncurkan 31 Agustus 2018 lalu.
Buat yang mau lihat-lihat jenis reksa dana apa saja yang dimanajeri Manulife, klik saja www.klikmami.com/Reksadana/DaftarRekeningReksadana.html. Di situ kita bisa pilih Reksa Dana apa saja berikut nama dan nomor rekening serta banknya apa.
Kalau masih bingung juga, bisa memulainya
dengan membuka www.klikmami.com.
Nanti ada LANI alias Layanan Investasi Mami kok yang bisa kita hubungi untuk
konsultasi.
Aku juga baru ngeh.Dana daruratku selama ini nabung dan emas, yg jangka panjang deposito.utk jangka panjang ternyata busa juga pakai investasi reksadana.
ReplyDeleteBener Mbak. Banyak cara ya ternyata buat investasi.
DeleteBiar ga ngayal emang kudu usaha cerdas hehhe
ReplyDeleteIya, mimpi aja tapi nggak usaha emang percuma
DeleteMbak Reksa Dana Pasar Uang setahun aja.. Kalau 2 tahun gak lebih baik pakai yang Reksa Dana Pendapatan Tetap? Fluktuasinya lebih menghasilkan.. hehe
ReplyDeleteNa ya itu Mbak. Kalo pake RD Pendapatan Tetap apa udah worth it. Ntar ndang pas kena yang fluktuasi lagi down.
DeleteBanyak keuntungan investasi reksadana ya, pengen juga bisa investasi reksadana, apalagi bisa merencanakan pendidikan anak-anak
ReplyDeleteIya Mbak, bisa dipake buat perencanaan apa aja yang untuk masa depan.
DeleteTerus terang aku masih kurang dong tentang reksa dana. Nanti aku baca-baca lagi dulu ya. Tapi setuju sih kalau investasi beda dengan menabung
ReplyDeleteCoba baca dari yang bagian sebelumnya dari tulisan ini ya Mbak. Karena di bagian itu lebih jelas tentang yang macam-macam reksa dananya.
DeleteAku masih single ini juga lagi milih2 mau inves apa dan di mana. Ya buat jaga2 kebutuhan ke depan yg harganya gak pasti
ReplyDeleteBener Mbak. Lebih diperinci aja dulu keinginan atau rencana ke depannya apa aja.
DeleteWah..saya awam nih ttg Reksadana.. TFS ya mba..jadi tahu ttg hal ini .
ReplyDeleteSama-sama Mbak. Coba dibaca dari yang tulisan sebelumnya Mbak biar lebih jelasnya.
DeletePastinya aku bookmark dulu dan aku pelajari tentang reksa dana. Aku kurang paham investasi seperti ini, tapi memang ada niat untuk mempelajarinya. Thanks for sharing mba
ReplyDeleteSama-sama Mbak. Dibaca aja dulu Mbak tulisan yang sebelumnya.
DeleteWaduh, aku jg menyesal nih membacanya hihihi.. Thx for sharing
ReplyDeleteSama-sama Mbak. Hehe... nggak apa-apa telat Mbak dari pada nggak sama sekali.
DeleteWah berat nih ngitung2 reksadana. Kalo urusan hitungan, aku pasrahkan ke suamiku aja deh hehe
ReplyDeleteTinggal masukin rumusnya aja Mbak. Cuma satu kolom itu aja kok yang pakai rumus.
DeleteEh aku juga punya akun di MAMI, tapi sudah lama nggak aktif, setelah ini mau aku cek dan di aktifkan lagi ah :)
ReplyDeleteAyo diaktifin lagi. Ada RD baru ni yang launching akhir Agustus kemarin. Syariah lagi.
DeleteWahhh saya belum pernah coba berinvestasi di reksadana nih, Mba. Kemarin alhamdulillah dikasih rezeki langsung beli tanah sebagai investasi. Jadi penasaran juga nih sama reksadana :)
ReplyDeleteIya Mbak, boleh dicoba juga ni pakai RD.
Deletekudu banyak banyak belajar soal investasi nih saya. selama ini dana darurat kepake terus kayanya hiks hiks
ReplyDeleteSama Mbak. Kebanyakan dari kita ngepas mulu'.
DeleteMakasih ya mbak. Ini bisa menjadi salaha satu referensi untuk diskusi dengan mahasiswa saya. Terkhusus ttg lembaga keuangan non bank
ReplyDeleteSama-sama Mbak. Semoga penjelasannya bisa dimengerti ya...
DeleteAku nggak sabar pengen menanti kopdar Investarian yg kedua. Kemarin baru saja ikut yg pertama, dan mulai membuka wawasan tentang investasi, bukan sekedar nabung
ReplyDeleteGimana Mbak kopdar yang Semarang kemarin? Itu hari sebelumnya kami yang di Surabaya Mbak kena jadwal ke dua. Belajar dulu Mbak sebelum kopdar. Ada kuis seru lo ntar.
DeleteAku masih investasi lewat asuransi link, proteksi sekaligus investasi gitu.
ReplyDeleteNamun tertarik juga nih dengan reksa dana, apalagi ada yang syariah juga.
Kalo RD ini enaknya kita nggak wajib tiap bulan setor Mbak.
DeleteSaya dulu pernah belajar sedikit tentang reksa dana. Tapi karena gak pernah praktik ya lupa lagi ilmunya. Hehe. Baca ini jadi inget dikit2. TFS, Mbak 🙂
ReplyDeleteSaya malah dulu ngajar ekonomi dan malah baru ini Mbak dapat keterangan jelas. Hahaha...
DeleteBuat perempuan kadang menabung ya investasi, investasi ya menabung. Akupun demikian, makanya Panda lalu membagi definisi itu menjadi, Manda urusan menabung dan Panda yg urusan investasi. Jadi batasannya jelas.
ReplyDeleteEnak Mbak udah bagi tugas gitu ya...
Deletepenasaran dengan reksadana syariahnya. Kayaknya butuh nih investasi di reksadana
ReplyDeleteIya Mbak, yang RD syariah ini kan jadinya buat kita yang muslim ngerasa lebih nyaman.
DeleteWaduh, kok aku semua dong ya, khayalan banyak, impian banyak tapi actionnya masih berupa tulisan tulisan dan tulisan belum bergerak melangkah untuk mewujudkannya. Sampai detik ini, belum punya reksa dana Mbak, makasih ya sharingna jadi terbuka wawasanku nich
ReplyDeleteGegara ini aku jadi kepingin nambah beli lagi Mbak. Habis ini mo lihat-lihat RD yang syariah.
DeleteMakin banyak edukasi untuk literasi finansial. Juga makin banyak tempat untuk berinvestasi. Tinggal kitanya saja ya memilih, mau atau tidak
ReplyDeleteBener Mbak. Zaman sekarang banyak cara untuk investasi. Pun edukasi finansial ke masyarakat juga makin banyak.
DeleteAku termasuk yang tipe jaman old. Kalau mau invest harus di liat nyata. Dan baca ini jadi mikir oh iya reksa dana juga bagus yak buat pilihan invest
ReplyDeleteAku punya akun di KlikMami ini. Walopun gak gede, mayan deh. Yang aku suka dari KlikMami ini rapi banget. Laporannya tiap bulan selalu ada. Padahal kan saldiku cuma dikit. Jadinya berasa nasabah penting. :)))
ReplyDeleteWaaah langsung diterapkan yaaa mba . Jadi setelah dapat ilmu baru langsung investasi
ReplyDeleteWah salah kaprah ternyata aku selama ini, menganggap nabung tuh ya sama dengan investasi. Kudu segera mulai lirik RD nih, apalagi di Manulife ada yg syariah kan.
ReplyDeleteIya mbak, zaman skrng tabungan aja gak cukup harus punya investasii yaa. Btw ini MAMI udah syariah ya berarti bisa tenang kalau inves di sana TFS infonyaaaa
ReplyDeleteWujudkan seinini mungkin khayalan itu melalui investasi reksa dana ya
ReplyDeleteMakasi bu pencerahan reksadananya.
ReplyDeleteAwalnya merasa ini bisnis skala besar. Investasi untuk org berduit. Ternyata siapa aja bisa yaa
Investasi untuk masa depan ini, kami masih tertatih melakukannya.
ReplyDeleteNamun dengan banyak mengikuti financial planning, kami mantap menyimpannya dalam bentuk emas dan aset tidak lancar.
Hanya mungkin lama dapat dananya bila sangat dibutuhkan.
Jadi penasaran dengan reksana dana ini kalau menguntungkan wah bakal asyik ya buat biaya pendidikan anak
ReplyDeleteInvestasi memang perlu banget ya mba, banyak keuntungannya, apalagi untuk jangka panjang. Kalo tabungan untuk yg darurat-darurat. Beneran kita musti banyak belajar biar jadi mentri keuangan rumah tangga yang sukses. Hehehe
ReplyDeleteKalau baca tulisan tentang keuangan pasti selalu dapat pencerahan..
ReplyDeleteHuwaaa Pak Leg ya Mba, kemarin minggu kami bertemu. Aku juga ikutan kopdar Investarian di Semarang. Seru banget ya Mba, aku baru tahu banget nambah ilmu
ReplyDeletesebagian orang terjebak dengan invest keuntungan besar tanpa memperhatikan resikonya ya mbak. untung kita bisa belajar bagaimana cara berinvestasi yang tepat.
ReplyDeleteWah Dana Darurat, jujur mbak saya nggak pernah kepikiran untuk simpan itu. Ketinggalan info banget saya yah.
ReplyDeleteOrang desa biasanya simpan dana daruratnya dg emas, belum ada yg kepikiran dg reksa dana
ReplyDelete