Apa? Anak kecil diajak belajar pemrograman?
Memangnya mereka bisa mengerti?
Tos deh kalau ada yang punya pikiran seperti
itu. Karena saya pun yang umurnya sudah mau mendekati angka 40 saja masih
berpikir kalau pemrograman adalah hal yang njelimet.
Tapi eh tapi, saat saya baca di internet,
ternyata di China sana malah anak pra usia sekolah sudah mulai belajar pemrograman
segala lho. Lalu saya mikir, kayaknya memang setiap anak kecil itu aslinya
punya kemampuan super ya untuk belajar dengan sendirinya. Apalagi kids zaman
now yang bisa dengan cepat mengenal teknologi.
Sebuah startup di Shanghai China mengajak anak-anak bermain koding video game. Sumber foto: newswire dot com |
Anggapan ini terbersit saat saya melihat
fenomena anak dan keponakan saya yang lincah memainkan hp zaman sekarang. Sementara
ayah saya, masih nggak kunjung mengerti dan terus bertahan dengan menggunakan
hpnya yang tak berlabel smart phone.
Lalu saya sendiri suka heran dengan kemampuan
keponakan saat main minecraft. Sementara saya yang kadang suka melabeli diri sebagai
ibu bangsa masa kini karena merasa udah bisa ngulik blogspot yang rumitnya
pakai html, melihat keponakan saya asyik main minecraft, lha kok cuma bisa
melongo.
Jadi yuk kita ngobrolin, memang apa sih
pentingnya ngajak anak zaman sekarang buat belajar pemrograman?
Pemrograman Sebagai Kegiatan yang Bisa Ditekuni Anak-anak
Simpelnya kalau buat saya, pemrograman itu
bahasa komputer yang mencampur penggunaan huruf, angka, tanda baca dan simbol.
Tentunya nggak bisa terbaca seperti kalau kita membaca tulisan yang sedang
dibaca ini.
Kalau versi Wikipedia sendiri, pemrograman
itu artinya proses menulis, menguji dan memerbaiki, serta memelihara kode yang
membangun suatu program komputer. Rangkaian kode yang ditulis itulah yang jadi bahasa
pemrograman.
Karena pemrograman inilah, kita sekarang jadi
kenal yang namanya komputer sampai laptop, hp, games, atau robot. Kesemua kecanggihan
teknologi itu dibuat dengan tujuan mulai dari untuk memudahkan aktivitas
sehari-hari sampai urusan hiburan.
Cuma di sisi lain, saat ini memang ada
fenomena orang tua yang memiliki kebijakan untuk tidak mengenalkan anak
terlebih dahulu dengan teknologi terutama gadget. Anak hanya bisa bersentuhan
seperlunya saja dengan laptop atau hp. Harapannya agar anak tidak kecanduan.
Sebetulnya nggak ada yang salah sih dengan
kebijakan tersebut. Tapi jika anak memang terlihat tertarik dengan teknologi, bisa
lho kita arahkan ke kegiatan yang lebih positif.
Misalnya anak suka main games. Yang namanya sampai
kecanduan emang bahaya juga ya. Nah, diarahkan saja untuk belajar pemrograman. Anak
tidak sekedar jadi pemain, tapi jadi pencipta games.
Kegiatan pemrograman yang ditekuni anak sejak
kecil ini bisa dibilang mengenalkan pada anak tentang sesuatu yang bisa mereka
tekuni. Bisa sebagai hobi, ataupun profesi masa depan.
Kemampuan yang Bisa Didapat Anak Saat Belajar Pemrograman
Dulu, almarhum Steve Jobs pernah berujar. “Semua
orang seharusnya belajar bagaimana memprogram komputer. Itu karena pemrograman
dapat membantu pola pikir.”
Demikian juga Mark Zukerberg pernah menyarankan
hal senada. Menurutnya, semua orang yang memiliki saudara atau sepupu yang
ingin masuk sekolah menengah atas atau jenjang kuliah, sebaiknya mulai belajar pemrograman
komputer.
Bukan tanpa alasan tokoh dunia di balik
kesuksesan Apple dan Facebook itu menyarankan hal tersebut. Karena ternyata, ada
beberapa kemampuan yang bisa dikembangkan anak-anak saat belajar pemrograman.
1. Berpikir
secara kreatif dan imajinatif
Di kegiatan pemrograman, anak bisa diajak
membuat permainan atau aplikasi dalam hp, atau membuat permainan sederhana
berdasarkan gambar yang dibuat.
Bisa dibilang, pemrograman itu kegiatan yang
bisa membuat anak-anak mewujudkan apapun. Karena itu, mereka dituntut untuk
bisa sekreatif dan seimajinatif mugkin yang nantinya akan diwujudkan dalam kegiatan
pemrograman.
Uniknya, pemrograman ini bisa ditekuni untuk anak-anak
yang suka apapun lho. Mau yang dasarnya sukanya main masak-masakan sampai
mobil-mobilan. Mau yang tokoh idolanya My Little Pony sampai Ultraman. Karena di
aplikasi games saja, kan ada tuh permainan untuk anak-anak dengan versi dan
genre apapun.
2. Mengasah
kemampuan logika anak
Saya teringat status Facebook seorang teman
yang melatih kemampuan logika sebab akibat pada anaknya sejak dini. Menurutnya hal
itu akan membimbing dia untuk berpikir dan bersikap saat kelak dewasa dan menjadi
kontrol untuk dirinya sendiri.
Nah, kegiatan pemrograman pun bisa melatih anak
untuk belajar logika. Saat membuat bahasa pemrograman, anak akan dilatih untuk membuat
kalimat bahasa pemrograman tertentu dengan hasil yang akan berbeda jika ia membuat
bahasa pemrograman lain.
Bahasa pemrograman juga memancing logika anak
untuk menyelesaikan masalah pemrograman. Sehingga, anak jadi terlatih berpikir
apa masalahnya dan apa solusi bahasa pemrograman yang harus ia buat.
3. Anak
belajar teliti dan sabar
Bayangkan apa yang terjadi jika dalam membuat
bahasa pemrograman, seorang anak kurang membubuhkan tanda ‘>’ saja di bagian
akhir. Perintah tidak akan berjalan. Dan jika itu terjadi, anak harus mau
meneliti ulang apa yang kurang dari bahasa pemrogramannya.
Tentunya, hal seperti ini butuh kesabaran
atau ketekunan. Dan menurut saya sih, ini hal yang keren banget untuk dibiasakan
pada anak-anak. Kalau dia tidak sabar, ya hasilnya pun tidak bisa dia dapatkan.
Anak yang terbiasa belajar tekun dan sabar juga
berpeluang belajar banyak hal. Saat seorang anak menemukan masalah dalam bahasa
pemrograman, ia akan belajar banyak hal lagi sehingga kemampuan pemrogramannya
pun bisa makin meningkat.
4. Membiasakan
anak untuk berkarya
Saat anak belajar pemrograman, mereka
diarahkan untuk menciptakan sesuatu. Games atau robot misalnya. Tentunya akan
jadi kebanggaan untuk mereka.
Dari titik inilah, mereka dimotivasi dan
termotivasi untuk terus berkarya. Dari yang saya pernah tahu, pemrograman itu
bisa membuat orang penasaran. Meski sudah mencapai hasil tertentu, rasanya
ingin menciptakan yang lain lagi.
Belajar Pemrograman di DUMET School
Di beberapa negara, sudah banyak orang tua
yang sadar pentingnya mengenalkan kegiatan pemrograman pada anak-anaknya. Bahkan,
beberapa negara seperti Inggris, Australia, Singapura, sudah berpikir
pentingnya pemorgraman untuk masuk ke dalam bagian dari kurikulum sekolah.
Untuk di Indonesia sendiri, saat ini
perkembangan kegiatan pemrograman bagi anak-anak masih banyak dilakukan oleh
beberapa lembaga pendidikan kursus. Misalnya di DUMET School.
Jadi, DUMET School ini punya kursus pemrograman komputer khusus untuk anak usia 6 hingga 12 tahun. Lokasi kursusnya
di Kelapa Gading, Grogol, Tebet, Srengseng, dan Depok.
Anak-anak yang ikut kursus ini nantinya bisa
belajar beberapa hal nih. Di antaranya:
1. Membuat game interaktif
2. Dasar-dasar bagaimana sebuah program, atau
game bisa berjalan menggunakan baris kode
3. Melatih cara berpikir anak agar lebih
terstruktur
Dengan perkiraan waktu kursus selama dua
minggu hingga satu bulan dan sampai bisa, nantinya anak-anak diharapkan bisa
memiliki kemampuan seperti ini:
1. Bisa membuat hasil karya game sederhana
sendiri. Jelas keren nih kalau anak kita sampai bisa bikin game sendiri.
2. Dapat lebih mudah menguasai bahasa program
lain karena berbagai bahasa program pasti punya konsep yang sama.
Tuh, bisa kayak gitu kan kerennya kalau
anak-anak belajar pemrograman. Karena itu, ada baiknya memang kegiatan pemrograman
ini dikenalkan ke anak sejak dini. Tidak hanya urusannya mengenalkan tekonologi
pada anak, tapi ternyata ada nilai positif yang bisa diraih untuk kemampuan dan tumbuh
kembang anak.
Masih nggak mau ngajak anak belajar pemrograman?
Ya… jangan gigit jari saja jika di kemudian hari anak-anak akhirnya kurang
memiliki kemampuan yang tadi sudah kita obrolin.
Hp zaman sekarang saja levelnya sudah pakai
kata smart, lho. Jadi calon generasi penentu masa depan kemajuan teknologi pun
harus mulai terbiasa juga dengan kegiatan yang smart. Salah satunya ya dengan kegiatan
teknologi pemrograman.
pemrograman ini emang harus dikuasai ya karena semakin maju teknologi semakin harus banyak juga skill seputar ini.
ReplyDeletewah...dumet school keren ya, bicara masalah pemograman kalau say pribadi emang nggak bisa...hahaha pusing. kadang saya serahkan pada ahlinya saja...
ReplyDeleteIngat tahun lalu ngemsi ada sesi acara ini. Seru banget aku liatnya. Senang liat anak anak kreatif
ReplyDeleteDumet school ini banyak program edukasi dan fasilitas ya mba, saya sering denger dari orangtua murid smp-sma yg pingin anaknya belajar di sana 😊
ReplyDeleteluar biasa banget. dari kecil sudah diajarkan ilmu yang dahsyat. terkadang kalau memang sudah dibiasakan sejak kecil semuanya kana terasa mudah saat dewasa nanti. pantesan udah pinter pinter ya
ReplyDeleteSaat baca judulnya saya mikir mbak, pemrograman . Jujur sy agak binggung apa bisa anak kecil kita latih seperti program komputer gitu? Ternyata pas baca detail sy jd paham maksud pemprogramannya bagaimana .. Krn sy blm pny anak, sy coba ke ponakan dulu ya caranya
ReplyDeleteSebenarnya setiap anak itu unik dan memiliki bakat masing-masing ya. Itulah kenapa setiap anak istimewa
ReplyDeletekalau semenjak dini sudah diajarkan pemrograman, ini menjadi bibit unggul nantinya di masa depan, karena teknologi akan selalu berkembang
ReplyDeleteMbak, usia berapa anak2 udah bisa ikutan ya? Aku pengen anakku belajar jg, dia kyknya tertarik kalau liat bapaknya ngoding. Masalahnya dia msh 6 tahun dan tentu aja msh blm terlalu bisa baca :D
ReplyDeleteApa bisa ya?
Ntr liat web Dumet school ah TFS :D
Setuju bangat, belajar pembrograman itu melatih tingkat kesabaran dan ketelitian tinggi, karena salah satu simbol saja bisa salah maka bisa error tuh program. Tapi klo ada anak kecil yang suka pemrograman itu keren sih.
ReplyDeleteWadaw, apa nggak njlimet ngajarinnya ya, lha wong anak-anak pra sekolah belum bisa baca. Tapi kalau metodenya dibuat sedemikian rupa sehingga anak-anak suka, sepertinya bisa dicoba..
ReplyDeleteMalah saya pengen anak belajar pemrograman sejak dini biar nggak kudet kayak emaknya, cabang Dumet belum ada di kota kecil ya
ReplyDeleteAnakku sepertinya ada bakat tentang coding, dia tipe yang suka mengamati dan mencoba sesuatu yang rumit, tapi saya belum arahkan ke pembelajaran coding seperti ini.. melatih fokus dan kecerdasan juga ya coding ini
ReplyDeleteYang pasti belajar pemrograman itu belajar teliti dan sabar. Kalau belajar pemrograman untuk anak-anak di lain sisi setuju, di lainnya lagi perlu dipertimbangkan apakah si anak senang atau engga dengan dunia pemrograman. Karena yang kutahu pemrograman itu susah kalau gak suka dan dipaksa, tapi bakal jadi sangat mudah kalau itu bakatnya. Tentunya belajar sejak dini tentang pemrograman sangatlah baik melatih otak dan mental anak.
ReplyDeleteKeren banget sekolahnya ...Duhh aku poning banget sama coding ..liatnya udah puyeng haha.
ReplyDeleteKetelitian dan kesabaran itu pasti dimiliki programmer...
ReplyDeleteLah...orang kita suka utak Atiktemplate aja..hilang satu huruf bloghadi gak tampil ., Bingung kok..hahahah