Ada hukum alam di dunia ini, di mana suatu
individu atau kelompok yang berada pada kondisi kritis, maka semesta atau
segala yang ada di sekitarnya akan mendukung untuk dia keluar dari kondisi
kritis tersebut.
Hukum alam yang disebut Mestakung atau
singkatan dari semesta mendukung itu saya sadari di suatu waktu usai membaca
buku Fisikawan Indonesia, Yohanes Surya. Entah kenapa, teori Mestakung inilah
yang terbetik dalam benak saya kala membaca beberapa artikel tentang
penyelenggaraan Asian Games 2018 lalu.
Hukum Mestakung sendiri menurut Yohanes Surya
ada tiga poin. Jika dirunut mulai dari bagaimana Indonesia mempersiapkan Asian
Games 2018, inilah teori Mestakung yang telah berjalan waktu itu.
Hukum
pertama, dalam setiap kondisi kritis ada jalan keluar
Banyak yang tidak tahu, bahwa seharusnya
ajang Asian Games 2018 diselenggarakan di Vietnam. Namun Vietnam mengundurkan
diri karena merasa tidak siap hingga Indonesia pun maju untuk menggantikannya.
Kesanggupan Indonesia saat itu jauh diikuti
dari kata siap. Banyak fasilitas yang mangkrak. Pusat Pelatihan, Pendidikan,
dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang di Sentul Jawa Barat adalah salah
satunya yang terbengkalai akibat korupsi.
Indonesia bahkan sempat dinilai lambat dalam
menyiapkan ajang Asian Games 2018. Hampir saja Olympic Council of Asia atau OCA
membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan mengalihkannya ke
negara lain. Tapi Indonesia meyakinkan untuk tetap sanggup menyelenggarakan
ajang empat tahunan tersebut.
Bisa dibilang saat itu kondisi Indonesia berada
pada titik kritis. Banyak fasilitas belum siap sementara ajang Asian Games
makin dekat. Tapi Indonesia tidak menyerah dan tidak memilih menerima tawaran dari
OCA.
Pada tahun 2014, bendera Indonesia telah
dikibarkan di penutupan Asian Games Korea Selatan, sebagai simbol bahwa untuk
berikutnya di 2018 ajang Asian Games akan diselenggarakan di Indonesia. Inilah
harga diri dan kehormatan bangsa, Asian Games harus tetap diadakan di Indonesia.
Bendera Indonesia saat dikibarkan di penutupan Asian Games 2014 di Korea Selatan. Sumber foto: dreamers.id |
Asian Games sendiri adalah ajang olahraga yang
berlangsung empat tahun sekali. Sebelumnya Indonesia pernah menjadi tuan rumah
Asian Games pada tahun 1962 atau 56 tahun yang lalu. Jadi sangat disayangkan
jika kepercayaan momen berharga ini harus dilepas oleh Indonesia.
Hukum
ke dua, ketika seorang melangkah maka akan melihat jalan keluar
Mengingat waktu yang makin mendesak,
dikejarlah target 76 fasilitas olahraga dan 14 nonfasilitas olahraga untuk
ajang persiapan dan kompetisi. Ini termasuk wisma atlet serta light rail
transit atau LTR di Jakarta dan Palembang.
Hasilnya cukup membanggakan. Kini Indonesia
punya arena balap sepeda atau velodrome, juga arena pacuan kuda atau equestrian
yang kesemuanya berstandar olimpiade.
Tak hanya sarana dan prasarana, kesiapan
atlet juga jadi perhatian. Presiden Jokowi sampai mengeluarkan Perpres Nomor
95/2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional. Dalam Perpres tersebut,
Kementerian Pemuda dan Olahraga yang didampingi Komiten Nasional Indonesia atau
KONI mendapat amanat untuk meningkatkan prestasi para atlet.
Mendekati hari H Asian Games 2018, memang
masih tampak beberapa kekurangan di sana sini. Tapi secara keseluruhan,
Indonesia dianggap siap untuk mengejar prestasi, membayar kegagalan di ajang
SEA Games 2017 yang mengecewakan.
Hukum
ke tiga, ketika seorang tekun melangkah ia akan mengalami mestakung
Hasilnya bisa dilihat beberapa waktu lalu.
Indonesia berhasil menyelenggarakan ajang Asian Games 2018 untuk sisi sarana
dan prasarana. Ajang tersebut telah melibatkan 12 ribu atlet dari 45 negara di
60 cabang olahraga yang berbeda.
Hal itulah yang membuat Indonesia percaya
diri dan menawarkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Pujian pun
berdatangan dari berbagai negara, termasuk Komite Olimpiade Internasional atau
IOC.
“Karena dengan Asian Games ini, dengan
kesuksesan besar ini, Indonesia telah menunjukkan bahwa mereka memiliki semua
dasar untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan sukses. Di sini di Indonesia ada
kombinasi yang hebat antara keramahan dan efisiensi dan inilah yang menjadi
tujuan Olimpiade,” ujar Thomas Bach, Ketua IOC.
Tak hanya prestasi pada kesuksesan sebagai
penyelenggara, harga diri Indonesia sebagai tuan rumah dibuktikan dari naiknya
peringkat Indonesia di ajang Asian Games 2018. Jika sebelumnya Indonesia hanya
mencapai peringkat ke-17, kemarin prestasi Indonesia melejit hingga peringat
empat. Pencapaian kemarin sungguh melewati harapan dan target yang sebelumnya
dibuat.
Akhir cerita dari Asian Games 2018 secara tak
langsung membuka mata banyak orang. Bahwa hasil tak pernah mengkhianati kerja
keras. Dan ketekunan selalu membawa hasil yang memuaskan.
Tak heran jika Presiden Jokowi lantas
menjadikan momen Asian Games 2018 sebagai langkah menuju Indonesia maju. Ada beberapa
hal yang menjadikan Asian Games sebagai bagian dari momentum Indonesia menuju
negara maju.
Momentum
pertama adalah tentang pembangunan infrastruktur.
Dalam perayaan Natal bersama tingkat nasional di Desember 2017, Presiden Jokowi
dalam sambutannya pernah mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang mengarungi
perjalanan menuju negara maju. Perjalanan itu dilakukan dengan membangun
infrastruktur di seluruh penjuru tanah air.
Bidang olahraga adalah salah satu
infrastruktur yang diperhatikan. Jadi, penyelengaraan Asian Games sebetulnya
bukanlah kemewahan sia-sia atau ajang kebanggaan seperti yang dituduhkan segelintir
orang. Karena pembangunan sarana dan prasarana penunjang Asian Games adalah
bagian dari upaya Indonesia menuju arah negara maju.
Momentum
ke dua adalah tentang peningkatan SDM. Kesuksesan Indonesia meraih
peringkat ke empat dalam Asian Games 2018 adalah bagian dari bukti hasil
setelah serangkaian upaya pemerintah memerbaiki kualitas SDM para atlet
nasional.
Prestasi adalah bonus bagi mereka yang telah
berupaya maksimal. Tak sedikit juga para atlet yang bercerita bahwa prestasi
mereka tak lepas dari bagaimana mereka telah berlatih keras sejak jauh-jauh
hari.
Jonatan Christie, atlet peraih emas pada
nomor tunggal putra bulu tangkis pun mengatakan, bahwa sejak kecil ia telah berlatih
keras untuk menjadi seorang pebulu tangkis. Tak jarang ia berlatih sejak pukul
empat pagi.
Modal kerja keras yang terlihat di saat sebelum
dan pada masa Asian Games yang dilakukan oleh banyak pihak itulah yang menjadi
kunci kesuksesan Asian Games 2018 di Indonesia.
Bercermin dari momen tersebut, maka perlu
kerja keras dan upaya maksimal dari seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan
Indonesia menjadi negara maju. Karena label negara maju tak bisa diraih hanya
dari hasil kerja keras segelintir orang.
Ada pepatah yang mengatakan, dalam tubuh yang
sehat terdapat jiwa yang kuat. Jiwa yang kuat inilah yang menjadi modal bagi
Indonesia menjadi negara besar. Jiwa yang kuat tak hanya dari para atlet yang sehat.
Akan tetapi juga diperlukan dari seluruh bangsa Indonesia.
Prestasi Indonesia yang membanggakan dalam
Asian Games 2018 diharapkan Presiden Jokowi dapat menjadi semangat bagi seluruh
masyarakat Indonesia. Itulah yang disebutkan dalam pidatonya saat memperingati
Hari Kesaktian Pancasila.
“Saya yakin semangat berprestasi ini juga
membara di seluruh lapisan masyarakat dan di seluruh profesi untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara maju, negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun
ghafur.”
Negeri yang dimaksud Presiden Jokowi itu
sendiri tersebut dalam Alquran surat Saba’. Negeri Saba’ pernah ada dulunya di
daerah Yaman, sebuah negeri yang subur alamnya dan penduduk yang selalu bersyukur
atas nikmat yang mereka terima. Negeri yang kaya dengan penduduk yang
berkualitas baik.
Negeri Saba’ dapat menjadi gambaran negara
maju yang diharapkan dari Indonesia kelak. Sebuah negara yang memiliki kekayaan
alam sejak dulu hingga nanti, memiliki kemakmuran, serta bangsa yang
berkualitas baik.
Keberhasilan Asian Games 2018 diharapkan dapat
terus diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bahwa kita pernah berusaha
maksimal serta berhasil. Dan apapun yang dihadapi Indonesia kini dan dan nanti,
tujuan menjadi negara maju harus tetap ada di depan dengan perlunya segenap
elemen bangsa untuk terus berusaha dan bergerak seperti hukum Mestakung.
MOment Asian Games masih melekat banget nih
ReplyDeleteAku bangga dan bahagia banget turut serta langsung memeriahkan Asian Games kemarin. Apalagi ya Indonesia meraih peringkat ke 4 dan ini pencapaian luar biasa banget.
ReplyDeleteAsian games euforia bisa smpi keseluruh masyarakt indonesia y ngena bngt.. antusias dn dukungannya solid kyk gk mau brakhir waktu nyaksiin sendiri k GBK
ReplyDeleteAwalnya saya kaget pas Indonesia menjadi tempat penyelenggara Asian Games, waswas gitu mbaa.. Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar, banyak pemuda pemudi yg membawa nama bangsa pula, bahagia!!
ReplyDeleteTurut bangga dan bahagia atas keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games, ditambah prestasi para atlit yang telah berjuang hingga berhasil menjadi tempat besar. Hebat! Yo..yo..ayooo..yo..yo..yo.. :)
ReplyDeleteSetiap masalah pasti ada jalan keluarnya, setiap kita melangkah pasti ketemu pintu keluar.. ahh suka dengan kalimat2 tersebut. Penyemangat banget.
ReplyDeleteAlhamdullilah ya, Indonesia melampui target masuk 4 besar
ReplyDeleteMelangkah dan tekun poinnya ya mbak. Gak cuma berlaku buat Asian Games tapi jg buat aktivitas kita. Wah seneng deh pagi2 baca postingan penyemangat kyk gini TFS :D
ReplyDeleteBangga luar biasa juga pun hanya ikut berpartisipasi melalui live tweet. Indonesia!
ReplyDeleteKeren ya... Asian Games bisa membuat Indonesia membuat fasilitas yang kesemuanya berstandar olimpiade.
ReplyDeleteUlasannya sangat mendalam mba.. ada hikmah saat vietnam akhirnya mengundurkan diri menjadi tuan rumah, Indonesia menerima dengan niat untuk branding sebagai bangsa yang mampu.. dan ternyata memang mampu.. ini semua berkah kerja kolektif bersama ya mba
ReplyDeleteBangga dengan Indonesia baik penyelenggaraannya juga prestasinya. banyak yang dipecahkan dan yang paling penting, Asian Games sedikit meredakan suhu politik di Indonesia kan ya
ReplyDeleteAsian Games 3018 meninggal kesan YG mendalam. Saya suka.
ReplyDeletebener nih..kalau kita psootif thinking dan berusaha..percaya mestakung itu ada
ReplyDeletemestakung alias semesta mendukung ya. Konsep yang sangat menarik karena bisa membuat yang ngga mungkin jadi mungkin!
ReplyDeleteKuncinya tekun yaaa. Kalau kita tekun dan terus berdoa, insya Allah mestakung :)
ReplyDelete