Apa pengalaman tak terduga antara saya dan
Kayyisah? Uhm… jujur, bisa dibilang
Kayyisah nggak seberapa membuat ketakterdugaan sih. Entah karena ni anak emang
gampang diarahin, atau mamaknya yang galak ya? Hahaha…
Sebetulnya siapapun bisa ya mengalami
pengalaman tak terduga. Mau sama anaknya, pasangannya, tetangganya,
orangtuanya, dan lain-lain.
Tapi kalau urusan anak, bisa dibilang saya
sendiri merasa nggak seberapa banyak pengalaman yang ada bersama Kayyisah. Dia
tipe anak yang agak mudah diarahin.
Lalu kalau pas susah saya belokin, biasanya
saya ngikut dia maunya gimana. Karena yang sering terjadi, kadang saya pikir
Kayyisah itu kayak punya kemampuan bisa ngerti sesuatu sebelum kejadian, dan
karena itulah dia kemudian melakukan hal tersebut.
Lepas dari itu kadang kalau dipikir-pikir,
bisa jadi ini dia penyebabnya…
1. Saya tipe orang yang apa-apa suka
perencanaan dulu. Jadi kalau misal minggu ini ada rencana mau jalan sekeluarga,
ya saya sudah mulai dan harus mikir persiapannya apa saja yang diperlukan.
Lantas kalau ada dadakan, biasanya jika
benar-benar saya ukur nggak bisa dipersiapkan dengan cepat, nggak bisa diatasi
dengan plan A sampai Z, nggak bisa diarakan ke hal lain, saya tetap on the
track ke apa yang seharusnya.
2. Cepat berpikir plan A sampai Z. Kalau ini
sepertinya bawaan kebiasaan pas jadi reporter. Kalau tiba-tiba Kayyisah
mendadak minta apa atau melakukan apa, saya harus cepat mikirnya nih harus
melakukan apa, diatasi dengan cara apa.
3. Tahu karakter anak dan segera mengarahkan
dia. Tiap anak memang punya tipe atau karakter masing-masing ya. Ada yang keras
dan nggak bisa dibujuk atau dialihkan perhatiannya sedikitpun. Ada yang gampang
banget ikut ke mana angin berhembus.
Nah, kewajiban orangtua nih untuk tahu
karakter anaknya yang mana dan seperti apa. Lalu kalau sudah tahu, segera
dicari biasanya bisa disolusikan seperti apa.
Terus, poin yang satu ini juga perlu komitmen
orangtua untuk teguh pendirian dan konsisten dalam memutuskan sesuatu. Karena
kalau tidak, anak begitu mudah malah menjadi pengatur orangtua.
Satu lagi, keep your promise. Kalau emang
janji sesuatu untuk mengalihkan perhatian anak, ya tepati dan jangan bohong.
Kalau menjanjikan sesuatu tapi bersifat tidak ditepati nantinya, lama-lama anak
jadi hapal dan akhirnya nggak percaya lagi sama apa yang dibilang orangtuanya.
4. Let it be. Let it go. No hard feeling.
Iya, kalau memang ada sesuatu yang memang kok nggak bisa diatasi, memang
anaknya gitu ya harus diikuti begitu, saya ikuti saja. Asal, situasi kondisinya
memang memungkinkan.
Sekarang saya bicara contoh-contoh
kejadiannya ya…
1. Suatu ketika saya dan Kayyisah ikut
ibu-ibu perumahan jalan-jalan ke Tuban. Sebetulnya saat itu Kayyisah sudah
nggak pakai diaper lagi sih. Cuma, ni anak suka dadakan minta buang air kecil
atau besar.
Jadinya terpaksa deh, berangkat dari rumah
sudah saya pakein diaper. Tapi nyatanya, setiap pas lagi di mana dan tidak
sedang di jalan, ni anak kok ndilalah ya pintar ngomong minta buang air kecil.
Bahkan pas di wisata air terjun, dia malah minta buang air besar!
Ya sudah, diturutin deh…
2. Misalnya lagi ngebeliin kado buat
sepupunya Kayyisah ke toko mainan. Otomatis yang namanya anak kecil, Kayyisah
jelas minta juga lah. Waktu itu dia minta dibelikan mainan kuda Pony.
Karena perjanjian dari awal dia nggak beli
mainan tapi membelikan dia sepatu, saya dan suami tetap keukeuh nggak
membelikan. Udah agak mewek nih anak penampakannya waktu itu.
Sambil pergi meninggalkan toko, saya bujuk
dia kalau nanti sampai rumah, biar abinya membuatkan mainan kuda pony dari
kardus yang ada rambutnya dan bisa dihias. Gitu aja sudah bersinar lagi lho
matanya.
Sayang, tuh janji belum diturutin sama abinya
sampai sekarang.
3. Kayyisah itu tipe anak yang kadang suka minta
keluar sambil bergaya harajuku girl! Tahu gaya harajuku kan? Itu, yang suka
gaya tabrak sana sini penampilannya.
Pernah nih saya ajak ke rumah sakit karena
tenggorokannya sakit. Gitu itu dia minta keluar rumah pakai kalung tasbih dan
pakai kaca mata hitam. Belum lagi topi dan jaket yang dipilihnya juga tabrak
motif dan warna nggak matching gitu.
Saya sama abinya cuek bebek aja. Eh, dasar
kami sendiri emang bukan tipe yang suka stylish banget juga sih.
Dianya ya pede lho ke rumah sakit dengan gaya
kayak gitu. Nggak sedikit orang yang ngelihat dia sambil senyum simpul. Saya
atau abinya yang ngegandeng dia juga bodo teuing.
Nggak apa-apa, itung-itung ngelatih
kepercayaan diri nih bocah!
Nah, kayak begitu itu deh kalau bicara
pengalaman saya dengan Kayyisah yang berbau ketakterdugaan.
Kalau teman-teman punya cerita seperti apa
nih dengan anaknya yang bersifat tidak terduga dan bikin kita merasa WOW?
wkwkwk dunia anak-anak selalu menariiik mbaaakk ikaa. . hehehe sehat-sehaat terus adek Kayyisah yaaaa, , Aamiin :)
ReplyDeleteMakasih Tante Lucky. Sehat dan sukses terus juga ya terutama selama studi di Korea 😊
Deleteanak-anak memang selalu memberi kejutan pada orang tuanya yaa, banyak banget hal yang kadang tidak kita sangka yang mereka lakukan :)
ReplyDeleteBener Mbak...
DeleteAduh saya masih bujang, belum begitu pengalaman bahkan belum punya pengalaman tentang anak-anak. Kalau punya janji harus ditempati ,biar anak-anak tidak memberi stempel pembohong pada orang tuanya.
ReplyDeleteDan biar dia juga nggak belajar jadi pembohong dan tukang obral janji Mas. Hehehe...
Deleteaku ngebayangin yang bagian harajuku Bu !
ReplyDeleteinget Khalid yang suka ngotot pake sepatu kebalik.
hahahaha
Hahaha... ampun deh Khalid...
Delete