Apa yang memesona dari Kalimantan Selatan?
Banyak menurut saya. Dua tahun pernah tinggal di sana, ada beberapa tempat yang
pernah saya kunjungi dan cukup berkesan. Kalau disuruh kembali buat jalan-jalan
di sana, ya mesti pengen…
Sekitar awal tahun 2012 hingga akhir 2013, saya
pernah bekerja di sebuah boarding school di Barito Kuala. Tempatnya tidak jauh
dari pusat kota Banjarmasin. Dalam hitungan waktu, mungkin hanya 30 menit.
Selama di sana, sesekali saya berjalan-jalan
dengan teman ke beberapa tempat. Pikir saya, mumpung lajang, dan mumpung bisa
di sana.
Jika dihitung-hitung, inilah beberapa tempat
keren menurut saya yang pernah saya kunjungi selama di daerah yang terkenal
dengan seribu sungai ini.
Pasar
Terapung
Pasar Terapung Siring Sungai Martapura. |
Mesti ini yang paling khas dari Kalimantan
Selatan. Keunikan pasar terapung, para penjual dan pembelinya bertransaksi di
atas perahu.
Ada dua pasar terapung yang terkenal di sana
pada awalnya. Lok Baintan dan Kuin. Kalau ke pasar ini, enaknya sih langsung habis
subuh. Selain itu, kita perlu menyewa perahu untuk bisa menuju tempat tersebut.
Di kemudian hari, ada juga pasar terapung siring
yang berada di pusat kota Banjarmasin. Kalau yang ini, nggak perlu pagi-pagi
banget untuk menuju ke sana. Karena letaknya di pusat kota, kita cuma tinggal menepi
ke siring atau tepi sungai Martapura saja kok lewat jalan darat.
Barang yang dijual di pasar terapung kebanyakan
khas a la Kalimantan Selatan. Di sana, saya bisa menjumpai berbagai makanan
seperti buah yang disebut dengan apel mentega, rambai gantung, batang teratai
untuk bahan sayur, kasturi, dan yang lainnya.
Kalau capek, bisa juga lho kita menikmati
makanan matang yang dijual di pasar terapung. Kalau di Kuin, yang terkenal Soto
Banjarnya. Sedangkan kalau di Siring Martapura, lebih banyak dan beragam makanan
lokal yang ditawarkan. Sayang, saya tidak bisa memberi referensi nih untuk yang
di Lok Baintan karena belum pernah ke sana.
Loksado
Operator rakit bambu atau lanting yang sedang beraksi |
Tempat yang ada di Kandangan, Kabupaten Hulu
Sungai Selatan ini saya taruh di urutan ke dua setelah pasar terapung. Soalnya memang
di Kalsel, tempat wisata ini juga yang terkenal di sana.
Yang istimewa dari Loksado adalah kita bisa
menjelajahi Sungai Amandit dengan menggunakan rakit bambu atau lanting. Istilah kerennya,
kegiatan bamboo rafting.
Selama bamboo rafting, kita bisa menikmati
pemandangan alam sepanjang sungai yang masing alami. Lebih asiknya sih pas
musim hujan. Soalnya debit air yang banyak membuat naik lantingnya jadi ada
sensasi serunya.
Dan… jangan lupa ya buat bawa kamera. Selain untuk
merekam perjalanan selama bamboo rafting, abadikan juga kemampuan operatornya
saat menjalankan lanting. Bapak operatornya ini lincah dan sesekali bisa melompat
demi menjaga keseimbangan mengendalikan rakit bambu.
Loksado juga nggak hanya terkenal bamboo
raftingnya. Kita bisa juga trekking ke kampung Dayak Meratus dan ke air terjun
yang ada di dekat pemukiman.
Penduduk di sana ramah-ramah, dari anak kecil
sampai orangtua. Malah saat saya menyapa salah seorang penduduk, saya ditawari
mengambil kayu manis yang sedang ia jemur. Masyarakat Dayak Meratus di Loksado
ini memang terkenal sebagai pengumpul kayu manis dari hutan.
Menjelajah
Kota Kandangan
Odong-odong ganal atau besar khas Kandangan |
Kalau dari Loksado, sebetulnya asik juga lho
menambah waktu liburan ke Kandangan. Yang saya suka di tempat ini adalah
aktivitas saat pagi dan malam hari. Kebetulan ada teman di Kandangan. Jadilah saya
dan teman saya Luluk waktu itu menginap di sana usai dari Loksado.
Waktu itu saat pagi, saya menjelajah pasar
terlebih dahulu. Nina, kawan saya yang asli Kandangan berpesan, coba cari orang
yang jual serabi jongkok.
Setelah mencari tempat dan bertanya ke beberapa
orang, akhirnya saya temukan penjual serabi jongkok yang memang banyak
peminatnya. Disebut serabi jongkok, karena pembeli di tempat ini bisa menunggu sambil
duduk di bangku yang sangat pendek. Posisi kita pun jadi mirip orang jongkok.
Kuliner lain yang khas dari Kandangan adalah
tentu saja Ketupat Kandangan. Dari pasar, saya naik becak motor menuju Warung
Ketupat Kaganangan di Jalan Ahmad Yani yang konon tersohor di sana.
Makanan ini berupa ketupat dengan kuah santan
kental dan lauknya berupa ikan haruan atau ikan gabus yang diasap. Rasanya,
cenderung manis dan gurih. Ikan haruan asapnya ini yang makin bikin sedap. Oh iya,
tradisi orang sana, makannya pakai tangan lho ya.
Sedangkan yang istimewa dari Kandangan saat
malam hari adalah keberadaan odong-odong ganal. Ganal artinya besar. Kalau saya
gambarkan, odong-odong ini berupa kendaraan yang mirip kereta hias saat pawai. Cantik,
dan penuh warna-warni. Dengan kendaraan ini kita bisa mengelilingi Kota
Kandangan dalam waktu singkat.
Selain itu kalau jalan-jalan ke sana,
sempatkan juga mengunjungi rumah adat khas Banjar, atau tugu besar berbentuk
tugu yang jadi ikon Kota Kandangan.
Pasar
Wadai
Kue Ipau yang khas di Pasar Wadai Ramadan |
Kalau dua poin yang saya sebutkan ini dan
setelah ini, sifatnya berbentuk momen sih. Kebetulan selama di sana, saya sempat
menjumpainya.
Momen yang akan saya bahas berikut ini adalah
pasar wadai. Khusus ada di saat bulan Ramadan. Jadi kalau pas bulan puasa,
benar-benar sempatkan deh main ke pasar yang biasanya ada di dekat siring di
pusat kota.
Di sana kita akan menjumpai banyak penjual aneka
kue yang dalam bahasa Banjar disebut dengan wadai. Banyak banget wadai khas
Banjar. Dijamin lieur pengen beli semua deh.
Kalau buat saya, yang paling istimewa itu
adalah wadai ipau. Panganan yang satu ini identik adanya hanya pas bulan Ramadan.
Makanya saya sebut istimewa.
Festival
Jukung Hias Tanglong
Jukung hias tanglong. |
Namanya saja daerah yang banyak sungainya. Makanya
kalau di tempat lain kebanyakan ada yang namanya pawai kendaraan sepeda sambil
mobil, di Kalsel yang terkenal adalah festival jukung hias tanglong.
Festival yang biasanya diadakan di bulan
September ini memang menarik. Dari siring atau tepi sungai Martapura yang ada
di pusat kota Banjarmasin, kita bisa menyaksikan aneka perahu atau jukung yang
dihias dengan lampu warna-warni. Mirip lampion.
Karena itu, puncak festival ini biasanya
dimulai saat malam hari. Karena di saat itulah, kita bisa menyaksikan aneka
warna yang terpancar cantik dari perahu atau jukung yang melintasi sungai.
Harapan
Kembali ke Kalsel dengan Garuda Indonesia
Tenangnya naik Pesawat Garuda Indonesia |
Bisa dibilang, saya memang jatuh hati dengan
Kalsel. Tempat-tempat dan momen itu, rasanya ingin sekali bisa saya kunjungi
lagi. Dan kali ini, tentu harapannya bisa ke sana lagi dengan anak dan suami.
Selain tempat-tempat yang tadi saya sebutkan dan
pernah saya kunjungi, tentunya saya ingin juga mengunjungi tempat yang belum
sempat saya datangi. Misalnya Pasar Terapung Lok Baintan yang terkenal lebih
banyak perahunya dari pada di Pasar Terapung Kuin.
Karena bawa anak kecil, tentu saya ingin
perjalanan nanti nyaman dong untuknya. Makanya saya berharap bisa ke sana lagi
dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Pengalaman saya sendiri seumur-umur naik
pesawat di lokal Indonesia, pesawat Garuda ini yang paling nyaman penerbangannya.
Mulai dari take off sampai landing, rasanya smooth bin alus. Nggak gludak-gluduk
kayak naik kendaraan yang jalannya nggak rata.
Nah, bayangin saja kalau bawa anak terus
jalan pesawatnya nggak halus. Bisa repot dong saya menenangkan si kecil.
Memersiapkan
Segalanya Bersama Skyscanner
Kalau dulu pas lajang, jalan ke mana-mana, tentu
saya cuma mikir badan sendiri. Naik kendaraan apa, tidur di mana, bisa dibawa
gampang.
Tapi karena sekarang sudah berkeluarga, saya
pikir kok kayaknya semua mesti harus dipersiapkan dengan baik deh. Setelah browsing
sana-sini, saya lalu menemukan keberadaan Skyscanner.
Skyscanner adalah aplikasi yang bisa kita
gunakan untuk mencari informasi tiket
pesawat termurah, hotel, juga sewa mobil terbaik dengan cara mudah. Kita bisa
menelusuri jutaan penerbangan lebih seribu dua ratus mitra perjalanan dalam
hitungan detik, serta memberi info harga tiket pesawat terbaik untuk
penerbangan ke mana saja di dunia lho. Jadi nggak level Indonesia saja.
Kelebihan Skyscanner adalah di antaranya
1. Gratis dan jujur. Jadi kita nggak kayak
beli kucing dalam karung lah ya.
2. Hemat waktu dan uang. Sebagai ibu-ibu,
tentu mikirnya yang hemat-hemat. Apalagi urusan uang.
3. Situs travel terpercaya di seluruh dunia. Nah,
kalau sudah terpercaya apalagi di tingkat dunia, kan kita nggak khawatir lagi.
Saya sendiri sudah menginstal aplikasi ini di
hp dari playstore. Menurut saya, yang asyik dari aplikasi Skyscanner adalah
sebagai berikut:
1. Kita bisa menyimpan penerbangan yang kita suka dengan memberi bintang sebagai cara untuk menyimpannya.
2. Ada histori pencarian terkini dan info harga. Jadi kalau kitanya sedang pas proses pencarian harga, lalu hp mati, tenang… bisa kita lihat lagi kok apa yang sudah kita lakukan sebelumnya. Misalnya saat saya iseng mencari tiket pesawat Garuda Indonesia ke beberapa tempat.
3. Di aplikasi ini kita juga bisa menjumpai info wisata dunia. Tinggal pilih, buat akhir pekan, atau penawaran terbaik yang ada di bulan-bulan tertentu.
Jadi sesuai judul tulisan ini, rasanya
beneran pengen lho suatu saat balik lagi Kalsel dengan keluarga kecil. Apalagi kalau
naik Garuda Indonesia dan menyiapkan segalanya dengan aplikasi Skyscanner.
Buat saya, bisa urusan gampang nih cari tiket pesawat Garuda dengan menggunakan aplikasi Skyscanner.
Sambil nyanyi dengan nada lagunya Koes Plus yang
judulnya ‘Kembali ke Jakarta’ deh. Cuma liriknya diganti dengan, “Ke Kalsel nanti
aku kan kembali… Dengan Skyscanner, Garuda, dan keluarga kecil.”
Disclaimer:
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan
oleh ID Corners dan Skyscanner.
wah ternyata pernah tinggal di kalsel juga ya, mbak? ngerti juga dong sama bahasanya. heheh. semoga nanti bisa ke sini lagi yaa
ReplyDeleteDikit-dikit Mbak. Soalnya siswa di sekolah dilarang ngomong bahasa Banjar. Jadi kurang seberapa nyerap bahasa lokal selama di sana.
Deleteaku suka lihat pasar terapungnya, akan ada banyak interaksi di sana.
ReplyDeleteCuman kalo yang di Kuin kuran seberapa Koh. Banyakan orang berfoto dari pada orang jualan.
DeleteKu blm prnah sama sekali ke Kalimantan hehe
ReplyDeleteAyo Mbak kapan-kapan ke sana...
Delete