Tahu buah jamblang, atau juwet, atau dhuwet,
atau dhuwek?
Di beberapa daerah, buah ini memang punya
julukan yang berbeda-beda. Saya sendiri malah menyebutnya dengan plum Jawa!
Hahaha…
Nah, di daerah Lopang, Kecamatan Kembangbahu,
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, kita bisa menjumpai buah jamblang dengan aneka
jenis.
Mulai dari jamblang yang ukurannya kecil
tanpa biji, sampai yang berukuran sebesar bakso telur puyuh dengan daging buah
yang tebal.
Atau, dari yang rasanya masam, hingga
jamblang yang manis tanpa menyisakan rasa sepet di lidah.
Jamblang yang warnanya hitam pekat hingga berwarna
ungu kemerahan pun ada di Lopang.
Di Lopang, kita bahkan bisa menjumpai jamblang mini berukuran seruas kepala jari kelingking, lho. |
Di masa-masa akhir musim kemarau menjelang
musim hujan, biasanya buah ini bermunculan.
Untuk tahun 2017 ini, sepertinya musim
jamblang di Lopang jatuh di sekitar bulan Oktober hingga November. Karena di
bulan September ini, pohon-pohon jamblang di Lopang mulai bermunculan bunganya.
Karena begitu kayanya jenis jamblang di
Lopang, saya menyebut tempat satu ini sebagai surganya buah jamblang.
Apalagi, di tempat inilah saya bisa menemukan
buah jamblang berukuran besar, berdaging tebal, dan manis rasanya. Jenis
jamblang yang seperti ini sangat sulit ditemukan di tempat lain.
Resep Buka Puasa dengan Sambal Boran Khas Lamongan
Tak hanya urusan membeli buah jamblang. Jika
sedang musimnya, area sawah di Lopang yang ditumbuhi pohon jamblang bisa
seketika menjadi tempat wisata dadakan, lho!
Jadi begini, di Lopang, para pembeli buah
jamblang bisa datang untuk membeli, bahkan hanya sekedar mengicip sedikit
buahnya saja.
Kegiatan icip-icip buah jamblang ini makin
seru jika kita sambil memanjat langsung pohonnya. Yah, asal jangan naik ke
pohon sambil membawa wadah sendiri dan mengambil banyak buah jamblang di
pohon!
Harga jamblang di tempat ini bervariasi. Untuk
jamblang yang ditaruh di dalam kerendeng atau wadah keranjang dengan bentuk
seperti silinder, harganya bisa 20 ribu sampai 45 ribu rupiah.
Lalu jika misalnya ingin membeli satu
kerendeng, tapi memanjat dan memetik sendiri sambil pinjam wadah satu
kerendeng, harganya bisa lima ribu rupiah saja!
Jadi, harga yang puluhan ribu rupiah itu tadi
hitung-hitung upah untuk mereka yang sudah memanjat dan memetik pohon jamblang.
Sayangnya, kita tidak bisa membeli jamblang
berikut kerendengnya. Wadah kerendeng cuma sebagai alat mengambil jamblang yang
sedang dipetik, atau untuk menakar jamblang yang akan dibeli.
Padahal jika dijual sekaligus kerendengnya,
lebih bagus lho menurut saya. Pembeli jadi lebih praktis saat membeli jamblang,
kerendengnya setelah itu bisa digunakan untuk wadah yang lain.
Mirip saat membeli tape Bondowoso berikut
beseknya itu, lho.
Apalagi untuk pembeli yang asalnya dari luar
daerah Lamongan. jamblang dalam kerendeng jadi lebih enak dilihat sebagai
oleh-oleh.
Sayangnya, buah jamblang begitu rentan rusak
jika dibawa perjalanan jauh. Terkena sedikit gesekan saja, kulitnya langsung
mengelupas, atau bahnya menjadi pecah-pecah dan tak utuh lagi.
Jadi, jamblang khas Lopang ini pun hanya bisa
dinikmati oleh orang Lamongan dan sekitarnya saja yang langsung membeli ke
Lopang.
Oh iya, satu lagi yang seru jika langsung
membeli jamblang ke pemilik pohonnya yang ada di area persawahan itu, kita bisa
sambil duduk santai, menghirup udara segar nan semilir di bawah pohon jamblang.
Sambil gelar tikar, lalu bawa makanan
sendiri, piknik cara ini juga asik! Asal ingat, bawa lagi sampahnya ya…
Cara
Mengonsumsi Buah Jamblang
Biarpun buah ini bisa langsung dinikmati,
tapi ada beberapa tips nih yang bisa dicoba untuk mengonsumsi buah jamblang:
- Jika ingin menyimpan buah jamblanglebih
lama di dalam kulkas, lebih baik cucilah dulu sampai bersih, lalu bilas dengan
air garam.
Katanya sih, agar getahnya luntur.
Kalau menurut saya sendiri, cara ini bisa
berguna untuk membersihkan jamblang dari belatung yang terkadang ada.
- Makan jamblang pakai garam? Boleh-boleh
saja kok.
Di beberapa tempat, kebiasaan ini memang sering
dilakukan. Konon katanya, untuk membuat tawar rasa sepet pada jamblang.
Namun khusus mayoritas jamblang dari Lopang,
kayaknya hal itu tidak perlu lagi.
Karena rasa sepet di jamblang ini kalah
dengan rasa manisnya.
Jamblang berukuran besar, dengan rasa manis dan berdaging tebal inilah yang bisa kita temukan di Lopang dan nyaris tidak bisa ditemukan di tempat lain. |
- Suami saya yang asli orang Lopang malah
bilang, ada tips untuk membuat tawar rasa sepet dari jamblang.
Caranya, makanlah sebutir jamblang sekaligus
dengan isinya. Satu biji saja, bukan semua jamblang yang dimakan ya!
Tips ini sih katanya ia ketahui sejak dari
kecil dulu. Percaya nggak percaya, kembali kepada kita sendiri deh ya.
Bagaimana
untuk Bisa Sampai ke Lopang?
Daerah Lopang itu berada di selatan dari
pusat kota Lamongan. Tepatnya di Kecamatan Kembangbahu.
Jika sudah sampai di Lamongan, tanya saja
orang-orang di sekitaran jalan Lamongan, bagaimana untuk bisa sampai ke Lopang.
Nanti, kita akan ditunjukkan arahnya.
Baca juga rekreasi lain di Lamongan:
Nah, Lopang itu sebetulnya dekat dengan pusat
kota Lamongan atau Kecamatan Tikung. Jadi jika menuju ke sana, hati-hati ya,
jangan sampai kebablasan jauh ke arah Kembangbahu.
Minim petunjuk jalan pun kembali akan kita
jumpai di daerah Lopang.
Satu-satunya cara ya harus bertanya ke
penduduk sekitar, di mana kebun jamblang yang sering banyak dikunjungi orang.
Kalau bertanya, tanyalah di mana kebun juwet,
ya. Karena orang Lopang menyebut jamblang dengan bahasa juwet.
Jika datang ke tempat ini, sebetulnya lebih
enak jika menggunakan sepeda motor. Kita bisa langsung sampai ke on the spot-nya kebun jamblang.
Kalau naik mobil, sepertinya harus berhenti
dulu di dekat gang kecil, baru setelah itu masuk ke dalam dengan berjalan kaki.
Sebetulnya, istilah kebun jamblang ini
bukanlah sebuah area dengan pohon-pohon jamblang yang berdiri agak rapat lho
ya.
Melainkan, sebuah area luas dengan
petak-petak sawah kering yang sedang tidak ditanami, lalu akan kita jumpai
pohon-pohon jamblang yang tersebar di beberapa tempat.
Lalu, bagaimana kalau kita dari luar
Lamongan?
Patokannya, kita pakai Surabaya, ya. Karena
Lamongan itu adalah kabupaten yang berjarak sekitar satu hingga satu setengah
jam dari Surabaya jika kita menggunakan kendaraan mobil atau motor.
Kita bisa menggunakan pesawat dan mendarat di Juanda Sidoarjo dulu, lalu menuju
Lamongan bisa menyewa mobil.
Kalau yang naik kereta api, patokan tujuannya
ke Stasiun Lamongan, bukan yang Stasiun Babat.
Bagaimana, tertarik ingin mencicipi segarnya
buah Jamblang khas Lopang? Sekali lagi, momennya akan tiba sebentar lagi ya…
Aku kalo ke Lamongan cuma tahu Paciran aja mbak. Kalo di kampungku buah Jamblang itu namanya Dhuwet. Ada juga yang bilang kalau Jamblang itu buah anggurnya orang desa.
ReplyDeleteKalau orang Lamongan bilangnya juwet, Mbak. Sama juga sih, kadang dibilangnya juga anggur jawa :D
Deleteiya yah agak susah buah ini klo aku tahunya duwet mba makan juga pas kecil sejak gede uda ga pernah nemu lagi buah ini klo mau mesti ke Lopang y mba. gudluck mb
ReplyDeleteKata beberapa teman, di tempat lain juga sudah langka Mbak di mana-mana. Di Lamongan sendiri pun juga gitu Mbak.
DeleteOmg Mbaa, aku kangen ama jomblang iniiiiii.. Di aceh banyak mba :D. Aku 18 thn tinggal di aceh, dan klo sedang musim jomblang, wuuuh, itu penjualnya laris maniiissss.. Biasanya kalo di aceh dibikin kyk rujak. Disiram gt aja ke buahnya. Rasa jomblang yg manis asam, nyampur ama pedesnya kuah rujaaakkk. Mantep bgt itu. Dan di jkt aku susaaah nyari buah ini :(
ReplyDeleteWah, baru tahu versi dijadiin rujak, Mbak. Trims banget nih infonya. Kalau pas musim lagi, saya nyoba bikin gitu deh.
DeleteAku baru tahu ada buah namanya buah jamblang mbaa, ketinggalan kereta tujuan agronomi nih 😂 tapi sekarang jadi tahu. Penasaran pingin coba deh
ReplyDeleteKalau diingat-ingat, daku sepertinya belum pernah makan buah Jamblang.. Seperti terong yah warnanya.
ReplyDeleteJamblang... Makanan aku kecil. Dulu waktu SD sepanjang jalan menuju sekolah banyak pohon jamblang. Sering pungutin yang jatuh, atau minta pas ada ya lagi metik. Tapi skrg kyknya susah nemuin pohon jamblang ya
ReplyDeleteKalau di Surabaya aku nyebutnya juwet mbak. Enak dimakan ma garam. Tapi dah lama banget aku gak makan, di Jkt malah gk pernah nemu hehe.
ReplyDeleteBaca ini jadi ngiler waktu jmn SD msh ada buah ini d jakarts dijual pakai gulapasir. Jadi kngen rasanya
ReplyDeleteBelum pernah cobain buah jamblang, penasaran sama rasanya, di sini sudah nggak ada yang jual buah jamblang
ReplyDeleteAku ngga pernah makan buah Jamblang, kok jadi penasaran ama rasanya ya. kayanya bentuknya ngga menarik dan manis hehehe. tapi dont judge from its cover kan ya
ReplyDeleteKayaknya udah lama gak nemu buah ini di Jakarta. Dulu pernah nyoba dan rasanya asem hehe. Woah, bisa kali mbak buahnya dikirim ke rumahku hoho
ReplyDeleteSaya Baru tau kalo buah Jamblang itu musiman ya, boleh nih mba kalo lagi pulang kampung pas musim jamblang oleh-oleh buah ini
ReplyDeleteUdah lama nggak makan buah yang familiar zaman kecil. Tapi daerah Ciganjur jakarta selatan masih banyak. Juga di jual di kebun binatang ragunan buah buah langka ada.
ReplyDelete