Adakah yang sedang dag dig dug karena
akan menghadapi wawancara kerja? Mungkin nih, sedang proses pindah tempat
kerja, atau sedang memulai karir yang baru di luar rumah.
Yuk, yuk sini, saya punya beberapa tips
nih yang pernah saya dapatkan saat dulu menjadi reporter dan meliput tentang
tema wawancara kerja.
Wawancara kerja biasanya menjadi bagian
dari proses sebelum seseorang diterima kerja. Satu tindakan penting ini bisa
menentukan nasib kita di kemudian hari, lho.
Karena dari tes wawancara tersebut
itulah yang bisa jadi menjadi penentu apakah kita bisa diterima bekerja ataukah
tidak nantinya.
Sebelum melakukan tes wawancara kerja,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses ini bisa sukses dan
membuat kita diterima kerja.
1.
Tunjukkan segala potensi dan sisi positif yang kita miliki
Dalam proses wawancara kerja sebetulnya
memiliki tiga tahap. Ada tahap awal, lanjutan, dan akhir.
Wawancara awal biasanya digunakan sebagai
kesempatan permulaan untuk para pelamar dalam menjual dan mempromosikan diri.
Sedangkan dalam wawancara lanjutan
merupakan ajang untuk menggali potensi diri.
Pihak HRD atau PSDM akan mencoba
menggali informasi pelamar tentang apa sebetulnya yang dimiliki pelamar dan
berpotensi untuk memberi keuntungan bagi perusahaan.
Dan di tahap wawancara akhir sudah
merupakan tahap penerimaan kerja. Jadi meskipun sudah ada keputusan untuk
diterima, tetap saja, masih ada proses wawancara kerja juga.
Perlunya proses wawancara kerja bagi
pihak perusahaan sendiri adalah untuk mengumpulkan informasi apa saja yang ada
dalam berkas lamaran kerja.
Pihak HRD atau PSDM juga akan memastikan
pekerjaan yang ditentukan dengan klarifikasi, dan menggali informasi kandidat lebih
dalam.
2.
Perhatikan penampilan dan hal lain yang terkesan sepele
Ada beberapa hal yang menjadi
pokok-pokok penilaian dalam wawancara kerja. Di antaranya, ada impression,
education and training, experience, abilities, personal quality, mativation, interest,
dan kemampuan manajerial.
Untuk impression atau kesan, misalnya
nih, masalah kesan pertama pelamar kerja justru sering diabaikan banyak orang.
Sepele sih, tapi penting! Misalnya masalah
bau mulut atau bau badan. Bahkan urusan penampilan itu bisa jadi nomor satu.
Hal lain yang terlihat remeh namun bisa
jadi berpengaruh dalam penilaian pribadi pewawancara adalah masalah sepatu.
Jika perlu, gunakan sepatu berhak untuk
wanita atau jenis sepatu yang bisa menimbulkan langkah berwibawa.
Disarankan ya, untuk tidak menggunakan
sepatu keds saat datang wawancara terutama untuk perusahaan yang membutuhkan
posisi yang bekerja di dalam perkantoran.
3.
Perbanyak wawasan
Bagaimana kita bisa sukses dalam
wawancara kerja juga bisa kita ketahui dari hasil baca-baca buku lho. Misalnya
buku yang menunjang kemampuan kepribadian seperti Personality Plus, Berpikir
dan Berjiwa Besar, hingga Question Are The Answers.
Tentunya bagi para pelamar, jangan lupa juga
untuk mencari informasi tentang perusahaan yang sedang kita lamar berikut ruang
lingkup pekerjaan yang sedang diincar.
4.
Siapkan diri dengan baik
Dalam proses wawancara, peserta tes atau
pelamar hendaknya benar-benar menyiapkan diri baik itu dalam hal fisik,
psikologis, maupun mental.
Jika perlu, latih sikap dan gaya bicara
saat sebelum maju ke momen wawancara kerja.
5.
Minta waktu lain jika sedang sakit
Lantas bagaimana jika sewaktu dipanggil
tes wawancara, tiba-tiba kita mengalami sakit? Banyak dari pelamar yang
bingung, apa yang harus dilakukan ketika mengalami kondisi tersebut.
Dan kebanyakan dari pelamar akhirnya
memilih untuk masuk mengikuti tes wawancara meski dalam kondisi sakit.
Padahal ketika dalam kondisi sakit,
otomatis kemampuan untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan dalam wawancara
bisa jadi terganggu.
Saran dari seorang HRD yang pernah saya
liput nih, sebetulnya bila sakit, lebih baik berkata saja jujur dan minta waktu
lain untuk tes wawancara.
Malah kalau kita bersikap demikian, ini
justru bisa jadi komunikasi bagus. Bukan malah mengurangi nilai poin kok. Justru
sebaliknya bisa jadi nilai plus bagi pelamar.
6.
Jangan terlambat
Kalau sakit dan minta ganti di hari lain
memang sah. Tapi kalau terlambat saat tes kerja, wah… ini biangnya nilai minus!
Belum apa-apa, kita sudah ditandai
dengan nilai kurang karena datang tidak tepat waktu. Kan sayang tuh sementara
saat wawancara sebetulnya kita bisa melewatinya dengan hasil memuaskan.
Karena jika terlambat, bisa jadi, pihak
HRD atau PSDM akan menilai tentang bagaimana ketepatan seseorang tersebut
nantinya dalam mengerjakan tugas-tugas pekerjaannya.
Kan sering tuh ada orang yang aslinya
kerjaannya bagus tapi ia sering molor dalam urusan waktu.
Faktor seperti ini nantinya bisa
berakibat kekacauan pada bidang kerja yang lain.
Bagaimana, sudah siap menghadapi
wawancara kerja? Semoga setelah memerhatikan enam hal penting tadi, proses
wawancara kerja bisa sukses ya...
Post a Comment
Post a Comment