Dulu sewaktu sekolah, terkadang saya
punya kebiasaan unik, meminta teman sebangku untuk memukuli telapak tangan
saya.
Asli, kira-kira sejak SD kelas enam saya
sudah punya kebiasaan seperti itu.
Jadi zaman tahun 80 sampai 90-an, yang
namanya sekolah kan muridnya kebanyakan disuruh membaca atau menulis. Bahkan
kalau sudah punya buku pun tetap disuruh mencatat ulang.
Sewaktu harus sering menulis itulah,
kadang tangan saya terasa lemas. Rasanya seperti tidak ada energi untuk bisa
menggerakkan tangan.
Selain telapak tangan yang terasa lemas,
bagian lengan di dekat siku saya juga sering terasa seperti tertusuk-tusuk
jarum. Kalau bahasa saya, rasanya cengkring-cengkring!
Itu masih urusan tangan. Lha kaki saya
waktu itu juga sering terasa kram. Biasanya di daerah telapak tangan bagian
samping atau di jari tengah dan jari manis kaki.
Waktu itu saya tidak pernah sampai
mengira-ngira, saya itu sebetulnya kena apa, apa penyebabnya, dan harus melakukan
apa agar keluhan-keluhan di tangan dan kaki saya sembuh.
Seiring waktu, sensasi tangan lemas dan
kaki kram sudah sangat jarang saya alami. Tapi… itu rasa cengkring-cengkring di
lengan malah pindah ke bahu.
Mungkin karena kerjaan saya yang sudah
bertahun-tahun harus berhadapan dengan komputer sampai laptop kali ya.
Dan akhir-akhir ini, keluhan tangan yang
terasa lemas kembali agak sering terjadi. Saya mengira-mengira, mungkin
penyebabnya karena saya terlalu lama menggenggam hp.
Semenjak punya anak, urusan pegang hp
memang agak sering saya lakukan. Pasalnya jika sedang menyusui atau menemani si
kecil tidur, biar tidak bablas ikut tidur, saya pegang hp sebagai solusinya.
Nah, pas waktu iseng-iseng itulah saya
baru tahu, bahwa ketika tangan saya sering mendadak terasa lemas, kemungkinan
saya mengalami gejala neuropati.
Apa
Itu Neuropati?
Menurut yang saya baca, neuropati adalah
istilah untuk kerusakan saraf.
Penyebabnya bisa disebabkan penyakit,
trauma pada saraf, komplikasi dari penyakit sistemik atau karena kekurangan
vitamin B Kompleks. Itu menurut dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi
Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat.
Semua orang punya potensi mengalami neuropati.
Tapi biasanya terjadi di usia lanjut yang pernah mengalami trauma pada saraf.
Bisa juga terjadi pada pasien diabetes. Juga, orang-orang yang kekurangan
vitamin neurotropik (B1, B6 dan B12).
Nah, itu faktanya. Pada masuk ke
kategori yang mana nih? Hihihi, kalau saya jelas, masuk ke kategori orang yang
awam padahal mengalami gejala neuropati.
Gejala
Awal Neuropati
Yang pernah saya dengar sih, katanya
setiap tubuh manusia itu sebetulnya punya alarm atau pengingat kalau kondisinya
sedang tidak baik.
Begitu juga untuk neuropati. Biasanya
ada gejala dulu yang muncul pada tubuh dengan memberi alarm sebagai pengingat.
Tandanya, ada
bagian tubuh kita yang sering mengalami kesemutan, rasa nyeri bila disentuh
padahal seharusnya tidak seperti itu, mati rasa, kebas, kram, rasa nyeri
seperti terbakar atau nyeri kedinginan, nyeri seperti tertusuk, rasa linu, dan
masih banyak lagi gejala-gejala lain yang lebih buruk dari ini.
Kelihatannya sih
sepele. Tapi jika tidak segera diatasi, akan memperburuk kondisi sistem saraf
yang bermasalah dan berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. Bahkan bisa
menyebabkan kelumpuhan, lho!
Jika gejala
tersebut telah terjadi, maka segeralah lakukan tindakan pengecekan untuk
memastikan apakah yang sedang terjadi itu adalah neuropati, atau hanya indikasi
penyakit ringan yang lain.
Beda
Neuropati, Rematik, dan Asam Urat
Meski gejalanya hampir
sama, neuropati, penyakit asam urat, dan rematik (arthritis rheumatoid) itu
aslinya jauh berbeda.
Ketua Umum Perhimpunan
Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), Pusat dan Konsultan Neurologis,
Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S (K), M.S menyebutkan beberapa perbedaan
antara ketiganya sebagai berikut:
Asam urat akan terasa
nyeri bila anggota tubuh digerakkan. Sedangkan neuropati, tanpa ada gerakan
tubuh, nyeri tertentu di ujung-ujung jari tetap terjadi.
Kalau asam urat sering
berupa nyeri pada kaki. Sedangkan rematik berupa nyeri di segala sendi. Bahkan
di sendi rahang.
Nyeri sendi pada asam
urat cenderung hanya terjadi pada satu bagian tubuh saja. Sedangkan rematik
lebih bersifat simetris. Maksudnya jika sendi kanan kena, sendi kiri juga akan
kena.
Ciri lainnya seperti
wilayah sekitar sendi menjadi hangat, terasa nyeri dan memerah juga terjadi.
Selain itu, pada rematik biasanya sendi tangan akan terasa kaku di pagi hari
dan berlangsung cukup lama atau lebih dari 1 jam.
Neuropati, asam urat
dan rematik bila tidak segera diatasi akan berakibat fatal, dengan menyebabkan
kelumpuhan.
Kita perlu mengenali gejala
kesemutan, nyeri sendi, kebas agar tidak salah langkah dalam mengatasinya.
Ini
yang Akan Terjadi Jika Gejala Neuropati Diabaikan
Beberapa tahun lalu, saya dan
teman-teman penulis sempat dikejutkan dengan cerita seorang teman penulis yang
mengeluh jika tangannya sulit digunakan untuk beraktivitas. Jadi, bagian tangan
terutama pergelangan tangannya itu terasa sangat sakit.
Setelah diperiksa dokter, katanya, ia
mengalami CPS alias Carpal Tunnel Syndrome.
Gara-gara itu, ramailah kita yang para
penulis mencari tahu, CPS itu apa sih?
Rupanya, teman saya ini termasuk mereka
yang mengabaikan gejala awal adanya neuropati.
Dan memang, ada beberapa keluhan yang
makin menjadi jika gejala neuropati tidak diperhatikan sejak awal.
Yuk, apa saja yang mungkin akan terjadi
jika gejala neuropati diabaikan?
Carpal
Tunnel Syndrome (CTS)
CTS adalah penyakit yang disebabkan
terganggunya saraf tengah karena tekanan yang terjadi pada bagian pergelangan
tangan.
Penderita akan merasa sakit, nyeri,
otot-otot pada bagian pergelangan tangan jadi melemah, baal, kesemutan, dan
kelemahan di bagian ibu jari, telunjuk dan jari tengah sebagai hasil dari
iritasi saraf median di pergelangan tangan.
Biasanya yang terlalu sering berurusan
dengan keyboard dan mouse ini nih yang sering menjadi penderita CTS.
Mereka yang berpeluang menderita CTS antara
lain orang-orang yang banyak menggunakan tangan dengan terlalu berlebihan
seperti mengetik, memegang mouse, menggunakan ponsel.
Selain itu juga bisa karena faktor
genetika, stress, trauma, kehamilan, menderita diabetes, kelenjar gondok jinak,
atau sendi rematik.
Jadi ingat kakak ipar saya. Dia
mengalami kesemutan di kedua tangannya dari telapak tangan hingga siku selama
hamil. Saat dikonsultasikan ke dokter kandungan, katanya kesemutan itu bisa
hilang dengan sendirinya saat usai melahirkan. Dan, ternyata benar!
Nah, untuk amannya, kalau mulai merasa sering
pegal dan atau nyeri pada bagian pergelangan tangan maupun juga jari tangan,
terutama pada bagian ibu jari, telunjuk dan jari tengah, yuk langsung istirahat
untuk sementara waktu. Paling tidak mengurangi aktivitas yang terus menggunakan
tangan.
Ngerinya, jika dalam jangka panjang rasa
sakit yang sebetulnya akibat CTS ini terus diabaikan, efeknya bisa ke kelumpuhan
pada tangan.
Amit-amit ya! Biar nggak mengalami CTS,
kita bisa mencegahnya kok dengan beberapa cara berikut ini. Terutama untuk siapa
saja yang kerjanya banyak berurusan dengan laptop atau computer seperti saya
nih.
Tips untuk yang sering bekerja dengan
mengunakan laptop atau komputer:
·
Letakkan keyboard dengan benar
·
Beristirahat secara teratur tiap 15-20
menit dengan melekukkan dan meluruskan pergelangan tangan
·
Jangan menempatkan keyboard pada posisi
lebih tinggi atau lebih rendah daripada siku tangan.
·
Duduklah dengan tegak.
·
Jagalah agar tangan selalu hangat
·
Jarak pandang antara mata dengan
komputer minimal 60 cm
·
Pandangan antara mata ke monitor harus
mengarah sedikit ke bawah atau sekitar 5-15 derajat lebih rendah dari posisi
horisontal pandangan mata
·
Usahakan menghindari pantulan lampu atau
cahaya yang masuk ke monitor
·
Posisi tangan di atas keyboard harus
membentuk sudut 90 derajat (lihat gambar) begitu juga kaki
·
Atur bangku sehingga posisi tangan
menjadi sejajar dengan meja saat menggunakan keyboard
·
Jangan menggunakan komputer tanpa henti
(lebih dari 2 jam). Berdirilah, sedikit olahraga (strecthing) dan berjalanlah
sebentar (1 menit) secara periodik sebelum melanjutkan pekerjaan
·
Gunakan penyangga mouse dan atau
keyboard untuk kenyamanan
·
Gunakan penyangga kaki bila diperlukan
·
Gunakan kursi yang dapat menyangga
posisi punggung
Low
Back Pain (LBP)
Ciri Lower Back Pain (LBP) biasanya
berupa sering terasa nyeri mendadak, tajam, persisten ataupun tumpul di bawah
pinggang.
LBP umumnya disebabkan ketegangan otot
yang berhubungan dengan pekerjaan fisik yang berat, mengangkat atau pergerakan
yang terlalu dipaksa, membungkuk, posisi yang tidak biasanya ataupun posisi
berdiri di satu sisi yang terlalu lama.
Salah satu dari pergerakan ini dapat membuat
gangguan punggung yang ada ataupun gangguan utama pada punggung.
Kesemutan
atau Kebas
Kesemutan sebetulnya kondisi nggak
normal yang rasanya seperti sensasi terbakar, baal, geli, gatal, dan seperti
ada yang menjalar di kulit pada tubuhnya.
Eit, jangan terlalu khawatir juga ya.
Soalnya kesemutan yang dimaksud sebagai gangguan saraf ini tentunya beda dengan
kesemutan biasa yang umumnya kadang kita rasakan. Misalnya kaki kita yang
kesemutan karena terlalu lama duduk.
Kita perlu mengkhawatirkan kesemutan
jika:
·
Terjadi lebih dari beberapa menit dan
tidak kunjung hilang.
·
Bila diiringi dengan kehilangan kontrol
buang air kecil atau buang air besar.
·
Bila diiringi dengan kesulitan bernafas.
·
Bila diiringi dengan nyeri pada kepala,
leher, dan punggung.
·
Bila diiringi dengan hilang kesadaran
atau bingung walau pun hanya sesaat.
·
Bila diiringi dengan kelumpuhan, susah
bicara, pandangan gelap, dan tanda-tanda stroke lainnya.
Jika mengalami
hal seperti itu, segera menghubungi dokter saraf ya.
Dan untuk mencegah kesemutan akibat
gangguan saraf, kita bisa melakukan hal sebagai berikut.
·
Minum yang cukup
·
Menjaga jangan sampai kekurangan vitamin
B12
·
Memperbanyak kalium dan membatasi
natrium
·
Tidak minum obat sembarangan
·
Menghindari minum alkohol
·
Menjaga agar penyakit yang diderita
terkontrol
·
Vaksinasi penyakit-penyakit saraf yang
disebabkan oleh virus dan bakteri yang ada vaksinnya.
·
Pola hidup sehat dan makan seimbang agar
terhindar dari stroke.
Jenis-jenis
Neuropati
Dari yang saya baca, katanya neuropati
bisa beberapa macam. Ada yang namanya neuropati perifer, neuropati otonom,
neuropati kranial, neuropati fokal atau mononeuropati, dan neuropati karena Diabetes.
Neuropati
Perifer
Neuropati perifer berkaitan dengan saraf
bagian luar otak dan saraf di bagian tulang belakang, saraf yang termasuk dalam
sistem perifer ini adalah saraf pada bagian kaki, lengan hingga tangan.
Gejala neuropati
perifer antara lain:
·
Otot kram dan sering berkedut.
·
Fungsi otot melemah dan terjadi
kelumpuhan pada titik-titik tertentu.
·
Sulit berjalan sebab kesulitan mengangkat
kaki bagian depan.
·
Massa otot mengalami penurunan.
·
Terasa tertusuk dan kesemutan pada organ
yang terpengaruh gangguan ini.
·
Rasa perih, menyengat dan panas pada
bagian tungkai dan kaki.
·
Menurunnya kemampuan untuk merasakan
sakit atau kebal.
·
Suhu tubuh mengalami perubahan utamanya
pada bagian kaki.
·
Hilangnya balancing pada organ-organ
tubuh manusia.
·
Respon berupa rasa sakit atas stimulasi
yang seharusnya tidak terasa sakit sama sekali.
Penyebab
neuropati perifer di antaranya adalah cedera mendadak, tekanan berkepanjangan
pada saraf, diabetes, kekurangan vitamin, dan sering minum minuman beralkohol.
Penderita diabetes pun dapat mengalami neuropati
perifer, atau yang biasa disebut neuropati diabetik.
Penyebab lainnya adalah defisiensi
vitamin. Kekurangan vitamin khususnya Vitamin Neurotropik (B1, B6 dan B12)
dapat menyebabkan poineuropati.
Neuropati
Otonom
Neuropati otonom adalah gangguan pada
bagian sistem saraf involunter yang meliputi bagian peredaran darah, detak
jantung, respons seksual, sistem pencernaan manusia, kandung kemih serta
produksi keringat.
Gejala neuropati otonom yaitu:
·
Diare terutama pada malam hari
·
Tekanan darah rendah karena neuropati
ini juga menyerang sistem peredaran darah
·
Perasaan mual dan serasa ingin muntah
karena sistem pencernaan ikut terganggu
·
Jantung berdebar dengan cepat tidak
seperti biasanya
·
Sulit menelan makanan dan minuman
·
Tenggorokan terasa sakit
·
Susah buang air kecil
·
Secara tiba-tiba mengeluarkan keringat
dalam jumlah banyak
Umumnya
neuropati otonom dialami orang yang mengalami diabetes mellitus tipe 1 dan 2
dalam jangka panjang.
Selain itu gaya
hidup yang tidak sehat dan juga karena sering minum minuman beralkohol juga
menjadi penyebab neuropati otonom.
Efek dari kerusakan pada saraf-saraf
otonom ini dapat menyebabkan kelainan fungsi dalam tubuh seperti peristaltik
usus dan air liur, sehingga penderitanya dapat mengalami kesulitan menelan
makanan, kelainan berkeringat, rasa pusing atau masalah berkemih.
Neuropati
Kranial
Neuropati kranial menyerang saraf yang
berhubungan dengan tulang belakang meliputi saraf optik yang berkaitan dengan
mata dan saraf auditori yang berkaitan dengan pendengaran, semua sistem saraf
ini bermuara pada otak manusia.
Gejala neuropati kranial yang terasa
adalah adanya gangguan pada pandangan jika yang diserang adalah saraf
penglihatan.
Atau bisa juga gejala yang muncul adalah
gangguan pada saraf auditori sehingga pendengaran yang akan bermasalah.
Neuropati
Fokal atau Mononeuropati
Neuropati fokal terjadi saat ada gangguan
pada sekumpulan sistem saraf atau gangguan pada salah satu bagian tubuh.
Gejala neuropati fokal ini adalah lemah
pada salah satu sisi wajah secara tiba-tiba karena ada yang salah pada sistem
saraf wajah.
Bisa juga seseorang mengalami kelemahan
pada jari jemari tangan sehingga susah digerakkan. Gejala lainnya bisa berupa lemahnya
kaki karena terjadi gangguan di saraf yang berhubungan dengan bagian kaki.
Ada juga yang mengalami gangguan pada
penglihatan karena saraf mata terganggu.
Neuropati
karena Diabetes
Neuropati ini sering juga disebut polineuropati
atau diabetic neuropati. Penyebabnya adalah diabetes.
Neuropati jenis ini terjadi karena
adanya kerusakan saraf akibat diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat
mencederai serat-serat saraf, umumnya pada kaki sehingga dapat menyebabkan
nyeri, mati rasa dan gangguan pada saluran pencernaan, kemih, pembuluh darah
dan juga jantung.
Gejalanya antara lain rasa nyeri secara
tiba-tiba pada kaki, pusing ketika berdiri, dan susah buang air kecil.
Gejala lainnya adalah adanya nyeri parah
yang tiba-tiba pada bagian pinggul, paha atau bokong, otot-otot menjadi lemah,
sulit berdiri dari posisi duduk dan berat badan turun.
Neuropati jenis ini lebih sering dialami
penderita diabetes tipe 2 atau penderita diabetes yang tidak rajin menjaga
kadar gula darah, menderita diabetes dalam waktu yang lama, serta mengalami
gangguan pada ginjal dan merokok.
Untuk pencegahannya yaitu menjaga gula
darah serta melakukan pemeriksaan rutin. Hindari juga terjadinya luka terutama
pada kaki.
Penyebab
Neuropati
Voila, ternyata Neuropati banyak
macamnya ya. Karena itu, secara umum, penyebab neuropati juga bisa karena beberapa
hal.
Di antaranya, pernah mengalami trauma
atau cedera pada titik saraf tertentu, menderita penyakit diabetes mellitus
atau penyakit ginjal, menderita kanker, herpes zoster, dampak dari pemakaian
obat kemoterapi, trigeminal neurelgian, HIV dan lain sebagainya.
Gaya atau pola hidup juga bisa
menyebabkan neuropati.
Misalnya bagi mereka yang sehari-hari
banyak melakukan kegiatan mengetik komputer atau laptop, atau bermain ponsel.
Bahkan, kegiatan harian seperti memasak,
mengendarai motor, atau menggunakan high-heels juga bisa menyebabkan neuropati.
Ini masih ditambah dengan adanya kekurangan
vitamin Neurotropik (B1, B6, B12), bertambahnya usia sehingga terjadi penurunan
fungsi syaraf.
Mereka yang terlalu sering mengonsumsi
minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi
dan vitamin sehingga terjadi kerusakan pada saraf.
Cara
Mencegah Neuropati
Kalau dari beberapa
sumber, ternyata Neuropati itu bisa dicegah dengan cara yang mudah kok.
Ada beberapa cara untuk
mencegah dan melawan neuropati. Di antaranya dengan cara:
·
Menjaga pola hidup sehat
·
Melakukan pijatan relaksasi tubuh agar
peredaran darah lancar
·
Memakai alas kaki dengan ukuran yang
tepat karena neuropati pada umumnya sering menyerang saraf di kaki
·
Berhenti merokok agar sistem peredaran
darah tetap sehat
·
Mengkonsumsi multivitamin secara teratur
terutama vitamin B kompleks
·
Rendam kaki dengan air hangat sekali
sehari
·
Berpikir positif dan hindari beban
pikiran berlebihan.
·
Jaga kebersihan dan lakukan check up
rutin 6 bulan sekali
Jika merasa
gejala-gejala neuropati maka segeralah periksakan diri ke dokter.
Pengobatan yang
biasanya dilakukan untuk melawan neuropati adalah dengan meredakan gejala yang
muncul dan mengatasi penyebab awal yang menyebabkan munculnya neuropati. Dengan
mengobati penyebab dasarnya maka neuropati juga akan hilang dan sembuh.
Contohnya, jika
neuropati yang muncul karena adanya tekanan pada saraf akibat tumor, maka bisa
ditangani dengan operasi pengangkatan tumor tersebut. Jika tumornya telah
hilang, maka saraf akan kembali normal, dan neuropati juga akan hilang dengan
sendirinya.
Gejala neuropati yang
disepelekan dapat menyebabkan kelumpuhan dan mati rasa.
Solusi
Neuropati
Lantas bagaimana untuk
yang sudah terlanjur mengalami Neuropati?
Untuk mengatasi saraf yang
sudah terlanjur mengalami kerusakan, yang pertama dilakukan adalah meredakan
gejala yang muncul lalu mengatasi penyebab dasarnya.
Beberapa cara yang bisa
dilakukan adalah:
·
Untuk neuropati akibat diabetes, atur
kadar gula dalam darah untuk mencegah kerusakan saraf lebih lanjut
·
Neuropati akibat tekanan karena tumor
sebaiknya ditangani dengan prosedur operasi.
·
Memberikan perawatan khusus pada kaki
karena kaki adalah tempat yang paling sering mengalami kerusakan saraf
·
Berhenti merokok.
·
Tidak minum minuman beralkohol
·
Memenuhi kebutuhan vitamin neurotropik
(B1, B6 dan B12)
·
Mandi dengan air hangat dan sering
berjalan dapat mengurangi rasa sakit.
·
Konsultasi dengan dokter untuk
mendapatkan obat tertentu
·
Akupuntur jika diperlukan
·
Diet sehat dan seimbang
·
Olahraga teratur
Cara
Mengobati Neuropati
Neuropati adalah penyakit yang muncul
karena akibat dari penyebab tertentu. Nah, untuk mengobatinya pun kita harus
bertolak pada musabab dari munculnya penyakit ini.
Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah memeriksakannya ke dokter. Berikan informasi sebanyak-banyaknya tentang
gejala apa saja yang dirasakan. Gejala-gejala tertentu dapat membantu
diagnosis.
Beri tahu juga riwayat penyakit yang
pernah dialami untuk memudahkan dokter mendapatkan petunjuk penyebab gejala
yang dirasakan. Beberapa penyakit dan obat-obat tertentu dapat menimbulkan
neuropati.
Selain itu, dokter juga perlu mengetahui
tentang gaya hidup dan aktivitas yang sering kita lakukan. Misalnya, sering
mengetik dalam waktu yang lama atau sering mengonsumsi alkohol, mungkin bisa
menjadi penyebabnya.
Bila diperlukan, dokter akan meminta
melakukan tes darah, X-ray, CT scan atau MRI. Pengukuran kadar besi, vitamin
B12 dan faktor-faktor lainnya dapat juga dilakukan untuk mengetahui adanya
malnutrisi. Sedangkan tes yang dilakukan khusus untuk melihat fungsi saraf
salah satunya adalah Elektromiografi (EMG).
Cara pengobatannya pun cukup
bermacam-macam tergantung dari penyebab-penyebab tersebut. Di antaranya adalah
dengan cara konsumsi obat neuropati, operasi, pengaturan gula darah, dan lain
sebagainya. Dengan penanganan yang tepat maka besar kemungkinan permasalahan
neuropati yang sedang dialami akan lekas membaik.
Jika neuropati disebabkan oleh penyakit
diabetes mellitus kronis, maka tindakan yang harus dilakukan adalah terus
menjaga kadar gula dalam darah sehingga efek penyumbatan pembuluh darah karena
insulin yang tidak bekerja secara efektif bisa diminimalisir.
Vitamin
B Kompleks dan Manfaatnya untuk Tubuh
Vitamin B Kompleks sangat penting untuk
tubuh, baik untuk pertumbuhan, perkembangan tubuh dan hal lainnya.
Yang dimaksud dengan Vitamin B kompleks
adalah 8:
·
Vitamin B1 / Thiamine
Fungsi dari vitamin ini adalah untuk
menjaga sistem syaraf, serta mengubah makanan menjadi energi. Setiap harinya
tubuh membutuhkan 1 mg Vitamin B1 untuk pria dan 0,8 untuk wanita, yang dapat diperoleh
dari roti, telur, susu, dan lain-lain.
·
Vitamin B2 / Riboflavin
Fungsinya menjaga kulit tetap sehat,
mencerna karbohidrat, lemak protein dan
menjaga sistem syarat. Asupan yang disarankan adalah 1,1 mg untuk wanita dan
1,3 untuk pria, yang dapat diperoleh dari sayur mayur, nasi, ikan, susu, dan
lain-lain.
·
Vitamin B3 / Niacin
Fungsinya untuk menjaga kinerja syaraf,
membuat kulit tetap sehat, dan mengubah makanan menjadi energy. Kebutuhan
harian untuk wanita adalah 13 mg dan 17 mg untuk pria, yang dapat diperoleh
dari kacang-kacangan, telur, ikan susu, dan lain-lain.
Vitamin B5 / Pantothenic acid
Fungsinya untuk memproduksi hormon dan
mengubah makanan menjadi energy. Vitamin ini dapat diperoleh dari kentang,
daging sapi, telur, tomat, dan lain-lain.
·
Vitamin B6 / Pyridoxine
Fungsinya untuk membentuk hemoglobin
yang berguna untuk membawa oksigen dalam darah ke seluruh bagian tubuh,
mengubah karbohidrat menjadi protein, menjaga sistem syaraf, pencernaan, otot,
kardiovaskular, dan menjaga sistem imun agar tetap kuat. Dosis yang dibutuhkan
untuk wanita adalah 1,2 mg dan 1,4 untuk pria. Vitamin ini dapat diperoleh dari
kacang panjang, pisang, sayuran, telur, kentang, dan lain-lain.
·
Vitamin B7 / Biotin
Berfungsi untuk mengubah karbohidrat
menjadi asam lemak, memecah lemak, serta mengubah glukosa menjadi energy.
Vitamin ini dapat diperoleh dari pisang, wortel, salmon, kembang kol, dan
lain-lain.
·
Vitamin B9 / Folid acid
Vitamin ini bekerja sama dengan vitamin
B12 untuk memproduksi sel darah merah, membantu sel-sel di dalam tubuh untuk
membuat dan menjaga DNA. Itu sebabnya mengkonsumsi vitamin jenis ini sangat
baik untuk ibu hamil agar bayi bebas dari resiko cacat sistem syaraf pusat.
Untuk wanita dosis yang disarankan 0,2, tapi jika berencana untuk hamil atau
sedang hamil disarankan untuk mengkonsumsi 0,4 mg per hari. Vitamin ini dapat
diperoleh dari aneka buah sitrun, bayam, kacang polong, brokoli, dan lain-lain.
·
Vitamin B12 / Cobalamin
Fungsinya untuk memproduksi sel darah
merah, membantu mencerna makanan menjadi energi, membantu memproses vitamin B9,
dan menjaga sistem syaraf tubuh. Vitamin ini dapat diperoleh dari susu, telur,
keju, dll. 0,0015 mg adalah dosis yang sebaiknya diperoleh orang dewasa setiap
harinya.
Manfaat dari rutin mengkonsumsi vitamin
B Kompleks adalah sebagai berikut.
·
Tubuh menjadi lebih berenergi.
·
Sistem syaraf menjadi lebih baik dan
sehat.Sistem
·
Pencernaan menjadi lebih baik.
·
Kuku dan rambut menjadi lebih sehat.
·
Membantu menjaga kadar kolesterol agar
tetap stabil.
·
Jika kekurangan Vitamin B
Efek yang dapat timbul jika kekurangan
vitamin B di antaranya adalah masalah pada saraf (neuropati), metabolisme,
sistem jantung, otak, dan otot.
Selain itu, kekurangan vitamin B juga
dapat mempengaruhi mood seperti mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, lemas,
depresi, lesu, mual, dan muntah.
Dampak negatif lainnya adalah mudah
terkena penyakit beri-beri, anemia, kulit mudah kering, kram otot, mudah lelah,
kesemutan, nafsu makan berkurang mudah depresi, rambut tontok serta kekebalan tubuh lemah.
Tuh, neuropati itu sangat mengganggu
sekali kan? Jadi yuk kenali dan obati apabila kita memang sedang mengalami
neuropati. Biar aktivitas segudang yang terus menanti pun bisa diakhiri.
Bahan Tulisan:
Baca juga:
- Kerja keras tetap asyik tanpa toxic
- Rahasia berat badan ideal
- Sehat dan cerdas dengan konsumsi ayam dan telur
Hai mbak Santi..wah saya baru tau lho kalo neuropati itu beda dengan asam urat walau gejalanya hampir sama ya. Makasih sharing infonya mbk, bermanfaat sekali.
ReplyDeleteMAkasih informasinya, kebetulan saya beberapa waktu ini sering banget back pain, makasih yaa
ReplyDeleteSama-sama Mbak...
DeleteAku tuch mba,, tangan kanan kalau bawa motor kesemutan, itu udah gejala bnget smpt sembuh trs kambuh lg makasih y mau rutin deh konsumsi
ReplyDeleteBener Mbak, kalau ada gejala kayak gitu harus diperhatikan banget selanjutnya.
DeleteJadi inget kayaknya dulu waktu smp pernah menderita gejala carpal tunnel akibat trlalu banyak main nintendo saat isi waktu menuju buka puasa :)
ReplyDeleteWaduh, SMP sampai udah pernah kena ya?
DeleteAku malah baru tahu tentang Neuropati, mba.. Ngeri ya. Apalagi aku suka lupa waktu kalau ngetik dan main hp.. Makasih sharing nya ya mba, harus jaga diri nih >_<
ReplyDeleteIya hati-hati Mbak. Jangan sampai lupa waktu.
DeleteEfek yang dapat timbul jika kekurangan vitamin B ternyata cukup banyak, maka dari itu penting sekali menjaga asupan gizi mulai dari anak hingga dewasa ya
ReplyDeleteBener Mbak. Jangan sampai kurang gizi Vitamin B ini.
DeleteWah saya asam urat nih. Mngkn rada sama ya pengobatannya. Terutama air putih n diet.
ReplyDeleteKonsultasi ke dokter saja dulu Mas baiknya...
DeleteWah, saya jadi paham apa itu Neuropaty. Selama ini kurang mengenal istilah tersebut. Saya juga kadang kesemutan, tapi biasanya setelah duduk lama
ReplyDeleteHihihi... Mbak Sara kebanyakan jam siaran atau ngedubbing ya?
DeleteKita harus mengenali gejala neurpati, agar proses penyembuhan nya mudah juga.
ReplyDeleteIya, kalau kata iklan di tivi sih beda gejala, beda juga penangannya.
DeleteSering mengalami gejala2 diatas, sempat bingung apa ini asam urat ya, eh ternyata ada istilah lain neuropati
ReplyDeleteBisa di coba nih tips diatas trutama konsumsi vitamin
Baiknya coba konsultasi ke dokter dulu Mbak, terutama kalau gejalanya kok bikin sangat nggak nyaman.
Deleteaku dulu juga sempet ngalamin kesemutan selama hamil tapi setelah lahiran udah gak.. tapi belakangan muncul lagi. misal, langi nyetir motor, tangan yg kanan kesemutan.. aku lom coba ke Dokter lagi buat tanya2.. tapi emang aku kurang olahraga sih dan memang harus diet :D
ReplyDeleteKalau mengganggu banget mending cek ke dokter saja Mbak.
Deletejd Neuropati dan asam urat agak mirip2 ya gejalanya mbak, emang harus waspada kalau dah mulai nampak tanda2 di atas ya :(
ReplyDeleteIntinya perbanyak konsumsi asupan yg banyak vit B dan mungkin banyak gerak kali yaaa
Bener Mbak, jangan sampai terlalu berlebihan melakukan aktivitas tertentu.
Delete